Persepsi Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan PUAP

Pelaksana PUAP di level desa terdiri dari Gapoktan, penyuluh pendamping, dan PMT. Kepala desa dan penyuluh melaksanakan identifikasi desa calon lokasi dan Gapoktan calon penerima PUA, melalui kepala BPP mengusulkan kepada tim teknis PUAP kabupaten atau kota. Kepala desa membentuk komite pengarah yang terdiri dari wakil tokoh masyarakat, wakil kelompok tani dan penyuluh pendamping.

5.5.4 Persepsi

Persepsi penerima PUAP yang dikaji meliputi penerima PUAP di dua Gapoktan yaitu Gapoktan Rukun Tani di Desa Citapen Kabupaten Bogor, dan Gapoktan Mandiri Jaya di Desa Dramaga Kabupaten Bogor. Hasil wawancara responden PUAP berkaitan dengan peran PUAP, prosedur, waktu penyaluran pinjaman, besar kredit, kunjungan para pihak di luar petani dan penyuluh pada Tabel 12. Tabel 12 Persepsi dan perilaku anggota Gapoktan No Aspek Persepsi dan Perilaku Anggota Gapoktan terhadap Pinjaman PUAP 1 Peran PUAP dalam penyediaan modal 77 menyatakan besar 2 Sumber Informasi Pinjaman PUAP Penyebaran informasi oleh Gapoktan 93 3 Kemudahan Prosedur PUAP 100 menyatakan mudah, karena hanya KK dan KTP 4 Keikutsertaan dalam penetapan prosedur pinjaman 44 responden yang ikut serta dalam penetapan prosedur bunga, sanksi, tata cara 5 Kesesuaian Kredit PUAP 93 responden menganggap sesuai 6 Agunan 100 responden mengganggap agunan ringan 7 Waktu pengembalian pinjaman 96 responden menjawab puas 8 Tingkat bunga 85 responden puas 9 Waktu pencairan pinjaman 74 menyatakan antara 1-2 minggu 10 Kemudahan pencairan kredit 90 responden menyatakan tidak ada kendala 11 Besaran kredit 89 puas 12 Ketepatan penyaluran 96 Puas 13 Asuransi pinjaman 89 responden menginginkan adanya asuransi 14 Biaya administrasi 100 tidak ada biaya administrasi 15 Fasilitas kantor 85 puas 16 Keluhan 81 tidak memiliki keluhan 17 Keinginan meminjam kembali 100 ingin meminjam kembali 18 Jarak Ke pasar 52 sedang 1-5 km, 33 jauh 5km 19 Sarana angkutan Tersedia sampai malam 85 20 Jumlah pembeli produk 48 jumlah pembeli 1-2 orang No Aspek Persepsi dan Perilaku Anggota Gapoktan terhadap Pinjaman PUAP 21 Kunjungan pemda, camat, kades, ketua gapoktan, dan penyuluh Dominasi menjawab ya 22 Kemampuan penyuluh Dominasi responden menjawab sedang dan tinggi, di mana penyuluh mampu memahami keadaan masyarakat, mampu memotivasi, menjadi mediator dengan pedagang, menjadi penghubung dengan instansidinas terkait Sumber: Analisis data primer Dari Tabel 12 diatas dapat diketahui bahwa persepsi dan perilaku responden PUAP umumnya positif. Penerima pinjaman ikut serta dalam menentukan prosedur peminjaman sehingga prosedur antara satu Gapoktan dengan Gapoktan lain berlainan. Prosedur peminjaman yang dibuat sesuai dengan karakteristik dan persepsi anggota Gapoktan. Besarnya bunga disesuaikan dengan kesepakatan antar anggota, dan besarnya pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan penerima pinjaman sehingga bukan berdasarkan perhitungan jumlah pinjaman per Ha dikalikan dengan luas minimum. Tidak ada biaya yang ditanggung oleh penerima pinjaman pada saat melakukan akad kredit, pinjaman yang dikeluarkan hanya berupa materai, sedangkan PDB HTR selain biaya provisi, administrasi, dan notaris juga sudah mengeluarkan dana untuk mengurus perizinan areal yang akan mereka kelola. Petani di PUAP diperkenankan untuk meminjam lebih dari satu kali selama dananya mencukupi sedangkan di PDB HTR, penerima pinjaman hanya diperkenankan untuk meminjam satu kali setelah itu diharapkan penerima pinjaman sudah mandiri. Adanya sarana dan prasana yang mendukung turut menunjang keberhasilan PUAP, dan komitmen yang tinggi dari para pihak untuk meningkatakan kapasitas petani dan melakukan pendampingan serta pengawasan, berkontribusi sangat tinggi terhadap keberhasilan PUAP pemda, camat, kepala desa, penyuluh dan pengurus.

5.5.5 Masalah yang dihadapi dalam PUAP