Sejarah PUAP Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan PUAP

peserta dan Gapoktan penerima sejak awal sudah ditetapkan lengkap dengan kriteria yang harus dipenuhi, dimana Gapoktan penerima harus 1 memiliki SDM yang mampu mengelola agribisnis, 2 memiliki struktur kepengurusan yang aktif, 3 dimiliki dan dikelola petani, 4 dikukuhkan oleh walikota, 5 jika di desa tidak ada Gapoktan maka poktan yang ada bisa ditumbuhkan menjadi poktan. Pelaporan tidak dibebankan kepada penerima pinjaman tetapi kepada pengelola atau pemberi pinjaman di level Gapoktan sehingga tidak memberatkan penerima pinjaman, laporan tidak ditujukan kepada Menteri Pertanian tetapi dilakukan secara berjenjang, pengurus Gapoktan cukup melaporkan kepada BP4K melalui penyuluh, dan laporan dari tiap Gapoktan di rekapitulasi oleh PMT level Kabupaten dan diserahkan secara langsung lewat media internet on line kepada Kementerian Pertanian. Kebijakan PUAP menunjukkan kelebihan PUAP, dan kelembagaan merupakan pendukung utama keberhasilan program PUAP secara keseluruhan. Misalnya penentuan sanksi, prosedur, jaminan diserahkan kepada Gapoktan yang berfungsi sebagai prinsipal, dimana anggota Gapoktan sebagai penerima pinjaman ikut serta menentukan aturan main pinjaman PUAP, telah meningkatkan partisipasi secara sukarela. Hal ini sesuai dengan pendapat Ostrom 2005 bahwa partisipasi sukarela terwujud karena adanya pemahaman bahwa hubungan adalah sesuai dan memberikan hasil memadai bagi pelakunya. Keberadaan Gapoktan pada level Desa telah memudahkan penerima pinjaman khususnya petani yang memiliki kapasitas rendah, selain mempermudah pengawasan dan pemahaman mengenai karakter penerima pinjaman yang melakukan peminjaman PUAP. Kelebihan lainnya adalah aspek pembinaan dan monitoring yang terpadu diantara para pihak, sehingga Kementerian Pertanian di Jakarta tidak hanya mengandalkan laporan administrasi, tetapi juga evaluasi langsung kelapangan yang dilakukan oleh para pihak sesuai tanggung-jawab masing-masing. 5.5.2.1 Mekanisme penyaluran BLM PUAP sebagai berikut: Kriteria dan penentuan kuota desa calon lokasi PUAP. Kriteria desa calon lokasi PUAP adalah: a desa miskin yang terjangkau; b mempunyai potensi pertanian; c memiliki Gapoktan; dan d belum memperoleh dana BLM PUAP. Desa calon lokasi PUAP berasal dari usulan : a Bupati atau Walikota atau pejabat yang ditunjuk; b aspirasi masyarakat; dan c unit kerja eselon I lingkup Kementerian Pertanian. Kriteria dan penentuan Gapoktan calon penerima PUAP. Gapoktan calon penerima dana BLM PUAP harus berada pada desa calon lokasi PUAP yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a m e m i l i k i Sumber Daya Manusia SDM untuk mengelola usaha agribisnis, b mempunyai kepengurusan yang aktif dan dikelola oleh petani, c pengurus Gapoktan adalah petani dan bukan aparat DesaKelurahan, dan d tercatat sebagai Gapoktan binaan dari Balai Penyuluhan Pertanian BPP. Gapoktan yang akan diusulkan sebagai calon penerima dana BLM PUAP harus mengisi formulir usulan dan diketahui oleh Kepala Desa dan Kepala Balai Penyuluhan Pertanian BPP. Dari beberapa kriteria diatas dapat dilihat bahwa Gapoktan yang akan diusulkan adalah Gapoktan yang sudah terbentuk minimal 2 tahun, dan tercatat di Balai Penyuluhan Pertanian BPP, bukan kelompok yang baru dibentuk karena ada pinjaman seperti PDB HTR. Sehingga dari sisi modal sosial Gapoktan untuk PUAP diperkirakan telah kuat sehingga kelompok yang terbentuk telah kokoh seperti yang disyaratkan oleh Syukur 1993. 5.5.2.2 Prosedur penyaluran BLM PUAP Kuasa Pengguna Anggaran KPA Pusat Pembiayaan Pertanian melakukan proses penyaluran dana BLM PUAP kepada Gapoktan sesuai dengan persyaratan dan kelengkapan dokumen yang telah ditetapkan: 1 Penyaluran dana BLM – PUAP dilakukan dengan mekanisme pembayaran Langsung LS ke Rekening Gapoktan, 2 Surat Perintah Membayar SPM-LS diajukan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta V dengan lampiran ringkasan Keputusan Menteri Pertanian tentang penetapan desa dan Gapoktan, rekapitulasi dokumen dari Tim Pembina PUAP Propinsi, kwitansi yang sudah ditandatangani Ketua Gapoktan dan diketahui atau disetujui oleh Tim Teknis Kabupaten atau Kota dengan materai Rp.6.000,- enam ribu rupiah, dan 3 Penyaluran dana BLM PUAP dari KPPN Jakarta V ke rekening