Sumber Belajar Kriteria Ketuntasan Minimum
                                                                                106
Ringkasan Materi
Membandingkan Pecahan Sederhana a.
Membandingkan pecahan yang pembilangnya sama Membandingkan  pecahan  yang pembilangnya  sama  dapat  dilakukan
dengan  peragaan  menggunakan  bangun-bangun  geometri. Sebagai  contoh peragaan  pecahan  dengan  menggunakan  bangun  geometri yang menyatakan
pecahan berpembilang sama, yaitu
2 5
,
2 7
,
2 3
, dan
2 12
2 5
2 7
2 3
2 12
Dari  peragaan  pecahan  dengan  menggunakan  bangun  geometri tersebut, dapat  ditentukan  manakah  pecahan yang nilainya  lebih  besar  atau
lebih kecil dengan cara membandingkan luas daerah yang diarsir. Pecahan
2 12
dibandingkan dengan
2 7
maka
2 12
2 7
karena luas daerah yang diarsir pada peragaan
2 12
lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan
2 7
. Pecahan
2 7
dibandingkan dengan
2 5
maka
2 7
2 5
karena luas daerah yang diarsir pada peragaan
2 7
lebih  sempit  dari  luas  daerah yang diarsir  pada  peragaan
2 5
. Pecahan
2 5
dibandingkan dengan
2 3
maka
2 5
2 3
karena luas daerah yang diarsir pada peragaan
2 5
lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan
2 3
. b.
Membandingkan pecahan yang penyebutnya sama Membandingkan  pecahan yang penyebutnya  sama  dapat  dilakukan
dengan  peragaan  menggunakan  bangun-bangun  geometri. Sebagai  contoh peragaan  pecahan  menggunakan  bangun  geometri yang menyatakan  pecahan
berpenyebut sama, yaitu
4 6
,
3 6
,
2 6
, dan
5 6
107
4 6
3 6
2 6
5 6
Dari peragaan pecahan menggunakan bangun geometri tersebut, dapat ditentukan manakah pecahan yang nilainya lebih besar atau lebih kecil dengan
cara  membandingkan  luas  daerah yang diarsir. Pecahan
2 6
dibandingkan dengan
3 6
maka
2 6
3 6
karena luas daerah yang diarsir pada peragaan
2 6
lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan
3 6
. Pecahan
3 6
dibandingkan dengan
4 6
maka
3 6
4 6
karena luas daerah yang diarsir pada peragaan
3 6
lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan
4 6
. Pecahan
4 6
dibandingkan dengan
5 6
maka
4 6
5 6
karena luas daerah yang diarsir pada peragaan
4 6
lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan
5 6
. c.
Membandingkan pecahan yang pembilang dan penyebutnya tidak sama Membandingkan pecahan yang pembilang dan penyebutnya tidak sama
dapat  dilakukan  dengan  peragaan  menggunakan  bangun-bangun  geometri. Sebagai  contoh  peragaan  pecahan  menggunakan  bangun  geometri yang
menyatakan  pecahan  berpembilang  dan  berpenyebut  tidak  sama, yaitu
2 5
,
3 4
,
1 2
, dan
4 6
2 5
3 4
1 2
4 6
108 Dari peragaan pecahan menggunakan bangun geometri tersebut, dapat
ditentukan manakah pecahan yang nilainya lebih besar atau lebih kecil dengan cara  membandingkan  luas  daerah yang diarsir. Pecahan
2 5
dibandingkan dengan
1 2
maka
2 5
1 2
karena luas daerah yang diarsir pada peragaan
2 5
lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan
1 2
. Pecahan
1 2
dibandingkan dengan
4 6
maka
1 2
4 6
karena luas daerah yang diarsir pada peragaan
1 2
lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan
4 6
. Ppecahan
4 6
dibandingkan dengan
3 4
maka
4 6
3 4
karena luas daerah yang diarsir pada peragaan
4 6
lebih sempit dari luas daerah yang diarsir pada peragaan
3 4
. 1
Menyamakan  penyebut  kedua  pecahan  tersebut, dengan  cara  menentukan pecahan senilai lebih dulu.
Contoh:
2 5
dan
1 2
, langkah  pertama  adalah  menyamakan  penyebutnya  dengan menentukan  pecahan  senilai  lebih  dulu. Pecahan
2 5
senilai dengan
4 10
, sedangkan pecahan
1 2
senilai dengan
5 10
, maka sudah diperoleh penyebut yang sama, yaitu
4 10
dan
5 10
. Setelah memiliki penyebut yang sama, langkah berikutnya  menentukan pembilang yang lebih besar adalah pecahan yang
memiliki nilai lebih besar. Sehingga diperoleh kesimpulan
4 10
5 10
atau
2 5
1 2
. 2
Dengan perkalian silang Bila  pembilang  dan  penyebutnya  tidak  sama, maka guru sering kali
menggunakan  cara  perkalian  silang. Hal ini  dapat  dibenarkan  bila guru telah memberikan konsep atau nalarnya, sehingga siswa mengetahui alasan
dari  perkalian  silang  tersebut.  Meskipun  demikian  perkalian  silang  ini semata-mata hanya teknik supaya siswa cepat dapat menentukan hasil.
Contoh : 4   5
2 5
...
1 2
2 5
1 2
diperoleh hasil dari perkalian silang yaitu