Pelaksanaan Tindakan Deskripsi Penelitian Siklus I
54 Selanjutnya guru mengecek kehadiran siswa, dan dalam pertemuan kali ini ada
dua siswa yang tidak hadir, yaitu Dicky dan Dicko. Setelah itu guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi pada pertemuan sebelumnya. Tanya
jawab tersebut menggunakan alat peraga kertas berbentuk segitiga sama sisi, persegi panjang, dan segi lima beraturan yang digunakan pada pertemuan
sebelumnya. Tujuan tanya jawab itu untuk mengingat kembali materi yang sudah diajarkan, disamping itu materi pada pertemuan kedua masih berkaitan dengan
materi pertemuan pertama. Setelah siswa paham, guru melanjutkan indikator berikutnya yaitu
pecahan sebagai bentuk hasil bagi. Guru menyampaikan materi dengan bantuan alat peraga kertas berbentuk bangun datar segi delapan beraturan. Guru melipat
segi delapan beraturan menjadi delapan bagian yang sama besar. Setelah selesai melipat, guru kemudian mengarsir dua bagian, sehingga hanya tersisa enam
bagian yang tidak diarsir. Bagian yang diarsir dipotong menggunankan gunting oleh guru kemudian diberikan kepada ketua kelas yaitu Rozaq. Guru memberi
penjelasan bahwa bagian yang diarsir kemudian dipotong dan dibagikan kepada rozaq tersebut adalah yang mewakili nilai pecahan. Karena bagian yang diarsir
atau diberikan adalah dua bagian dari delapan bagian yang sama besar suatu keseluruhan, maka nilai pecahannya adalah dua per delapan, dan ditulis dalam
lambang pecahan yaitu
ଶ ଼
. Guru lalu melanjutkan indikator berikutnya yaitu pecahan sebagai bentuk
perbandingan. Siswa diminta untuk mengeluarkan semua bangun datar dari kertas kemudian memilah antara bangun datar yang sudah diarsir dan yang belum
diarsir. Dari sembilan bangun datar, terdapat empat bangun datar yang sudah
55 diarsir,
dan lima
bangun datar
yang belum
diarsir. Guru
kemudian membandingkan antara bangun datar yang sudah diarsir dengan yang belum
diarsir. Diperoleh perbandingan empat berbanding lima atau ditulis dengan lambang 4 : 5. Guru kemudian menjelaskan kepada siswa bahwa bentuk
perbandingan tersebut dapat disebut sebagai pecahan. Maka nilai pecahannya adalah empat per lima, dan ditulis dengan lambang pecahan yaitu
ସ ହ
. Kegiatan selanjutnya adalah guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
untuk mengerjakan LKS. Sesudah berkelompok, mereka diberi LKS lampiran 2 hlm 94-95 lalu menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Setelah itu siswa
secara berkelompok membaca cerita yang ada di LKS pada kegiatan 1. Siswa menempel, menyekat, dan menggunting kertas bangun datar sesuai dengan cerita.
Setalah selesai, kelompok melanjutkan mencermati petunjuk kerja di LKS kegiatan 2 lalu kelompok menempel 3 jenis kertas bangun datar sesuai petunjuk
di LKS. Selanjutnya anggota kelompok membandingkan jumlah tiap jenis bangun datar di LKS. Setelah selesai, setiap kelompok mendemonstrasikan hasil kerja
secara bergantian. Guru melakukan tanya jawab secara bergantian. Guru memberikan reward kepada kelompok yang memiliki keterlibatan anggota paling
baik. Kegiatan berdiskusi dikerjakan dengan baik karena LKS yang dikerjakan
menuntut kelompok untuk saling bekerjasama. Waktu yang diberikan oleh guru untuk menyelesaikan LKS yaitu 15 menit. Dari semua 5 kelompok, hanya 4
kelompok yang bisa menyelesaikan sebelum waktu habis. Selanjutnya guru meminta siswa untuk kembali ke tempat semula, dan
mulai membagikan soal evaluasi lampiran 3 hlm 96. Hampir semua siswa
56 mengeluh saat dibagikan soal, namun guru tetap membagikan soal. Siswa diberi
waktu mengerjakan 15 menit. Terdapat beberapa siswa yang kesulitan untuk menjawab karena masih ada yang belum lancar membaca, belum paham secara
keseluruhan, dan lupa dengan materi yang diajarkan sebelumnya. Hasil evaluasi lalu dikumpulkan di meja guru, dilanjutkan guru menutup pelajaran dengan salam.
Hasil evaluasi siklus
I menunjukkan bahwa
ketuntasan belajar
Matematika siswa kelas III adalah sebesar 61,5, artinya baru 8 dari 13 siswa 2 siswa tidak masuk yang mendapat nilai ≥ 65. Hasil evaluasi siklus I masih
belum mencapai kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditetapkan. Rincian hasil evaluasi tersebut adalah terdapat 8 siswa yang sudah mencapai KKM dan
5 siswa yang belum mencapai KKM lampiran 10 hlm 118.
3 Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tindakan. Hasil observasi berupa lembar observasi aktivitas guru lampiran 12 hlm 120 dan
lembar observasi aktivitas siswa lampiran 14 hlm 124 ketika proses pembelajaran.
a Aktivitas Guru Sebelum memulai pelajaran, terlebih dahulu guru memberitahukan kepada
siswa kelas III bahwa di kelas akan diadakan penelitian untuk beberapa waktu ke depan. Pada siklus I peneliti dibantu oleh Antok Prasetya dalam kegiatan
dokumentasi. Melalui observasi guru pada pertemuan pertama dan kedua dapat diketahui
adanya beberapa kekurangan dan ada juga yang telah sesuai dengan perencanaan
57 pembelajaran.
Pada inti
pembelajaran, guru
telah menjelaskan
materi pembelajaran dengan baik sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran.
Alat peraga yang dibuat dan digunakan oleh guru telah sesuai dan dapat memperjelas konsep pecahan meskipun masih terdapat beberapa kekurangan.
Kekurangan yang masih dialami guru beberapa di antaranya adalah: a Pada pertemuan pertama guru tidak memeriksa kesiapan siswa dalam
mengikuti pembelajaran sehingga ada beberapa siswa yang belum berkonsentrasi.
b Guru belum menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran, di mana seharusnya guru menyampaikan hal itu agar siswa paham tentang apa yang
akan dipelajari beserta tujuannya. c Alat peraga yang dibuat oleh guru sederhana namun dalam penggunaannya
masih membingungkan bagi beberapa siswa. d Mengulurnya waktu jam pelajaran.
e Saat menutup pembelajaran guru belum melibatkan siswa dalam membuat rangkuman pembelajaran. Aspek ini sangat penting karena dengan
melibatkan siswa dalam membuat rangkuman pembelajaran dapat membuat siswa fokus dan mengingat apa yang telah dipelajarinya.
b Aktivitas siswa Di samping peneliti mengobservasi kegiatan guru, peneliti juga bertugas
untuk mengamati kegiatan siswa dalam pembelajaran. Ini dimaksudkan untuk mengetahui
hambatan yang
dialami siswa
saat pembelajaran.
Peneliti menjumlahkan skor partisipasi siswa pertemuan pertama dan kedua pada siklus I
menjadi satu.
58 Hambatan yang dialami siswa saat pembelajaran adalah:
a Masih ada beberapa siswa yang kesulitan saat proses peragaan alat peraga pada tahap melipat kertas menjadi beberapa bagian yang sama besar.
b Siswa kurang dapat bekerjasama saat diskusi kelompok. c Ada beberapa siswa yang kurang dapat menggunakan waktu dengan baik
saat diskusi kelompok. d Nilai terendah yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 36 di mana ada
5 siswa dari 13 siswa yang belum mencapai KKM yaitu 65. e Keaktifan siswa dalam sesi tanya jawab masih rendah, hanya sedikit siswa
yang berani bertanya. f Saat pembagian soal evaluasi ada beberapa siswa yang mengeluh sehingga
kurang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal.