41 kemudian dilakukan refleksi berupa diskusi antara peneliti dengan
guru Matematika yang bersangkutan. Diskusi tersebut bertujuan mengevaluasi hasil
tindakan yang telah dilakukan dengan cara melakukan penilaian terhadap
proses yang terjadi, masalah yang muncul, dan segala yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan.
Jika refleksi siklus I tujuan belum berhasil, maka peneliti dan guru kelas yang bersangkutan sepakat akan mengadakan siklus II untuk memperbaiki
tahapan dan hasil yang diperoleh. Hasil refleksi siklus I akan menjadi acuan untuk membuat rencana perbaikan pada siklus berikutnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah memperoleh data
Sugiyono, 2009: 308. Peneliti tidak akan mendapatkan data yang sesuai standar yang ditetapkan jika
tidak mengetahui teknik pengumpulan data. Suharsimi Arikunto 2006:
185 mengatakan bahwa teknik pengumpulan data dapat
diartikan sebagai cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, seperti melalui observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh
peneliti yaitu melalui observasi dan tes. 1.
Observasi Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati
setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti Wina
Sanjaya, 2009:86. Ini berarti observasi dapat
digunakan untuk menilai proses belajar. Menurut
42 Suharsimi Arikunto 2006: 156 observasi dapat dilakukan melalui penglihatan,
penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan strategi observasi partisipan sehingga siswa dan penilai sama-sama
melakukan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengetahui: 1 aktivitas
guru dalam mengajarkan materi pelajaran kepada siswa dengan menggunakan alat peraga, dan 2 aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran.
2. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok Suharsimi Arikunto, 2006: 150. Setelah dilaksanakan tindakan, siswa dites dengan soal untuk
mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif. Sebagai alat ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki kriteria validitas dan reliabilitas Wina
Sanjaya, 2011: 99. Tes sebagai alat ukur dikatakan memiliki tingkat validitas seandainya
dapat mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki reliabilitas atau keandalan jika tes tersebut dapat menghasilkan informasi yang konsisten.
Misalkan jika instrument tes diberikan kepada sekelompok siswa, kemudian diberikan lagi pada sekelompok siswa yang sama pada saat yang berbeda,
maka hasilnya akan relatif sama.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan
43 data dalam
penelitian. Adapun
instrumen yang
digunakan untuk
mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data meliputi: 1.
Lembar Observasi Observasi
dilakukan ketika
proses pembelajaran
Matematika menggunakan alat peraga berlangsung. Pada penelitian ini, akan digunakan dua
lembar observasi. Lembar observasi pertama yang digunakan yaitu lembar
observasi kegiatan belajar mengajar yang digunakan sebagai pedoman untuk mengamati aktivitas guru saat
pembelajaran. Lembar observasi kedua berisi partisipasi siswa untuk mengamati perhatian, komunikasi, partisipasi, ketekunan,
kerjasama, dan
efektivitas waktu
siswa saat
pembelajaran Matematika
menggunakan alat peraga. Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Observasi Guru
No. Indikator
Skor 1.
Melakukan persiapan prapembelajaran a. Menyiapkan ruang kelas, alat, dan alat peraga pembelajaran
b. Memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran 2.
Membuka pembelajaran a. Melakukan apersepsi
b. Menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 3.
Melaksanakan inti pembelajaran a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai b. Menjelaskan materi pembelajaran
4. Menggunakan alat peraga
a. Sesuai dengan konsep matematika b. Memperjelas konsep matematika
c. Dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dsb. d. Alat peraga dapat digunakan untuk materi lain
e. Ukuran alat peraga sesuai dengan ukuran fisik siswa f. Sederhana dan mudah dikelola baik penyimpanan maupun penggunaannya
g. Meningkatkan efisiensi waktu h. Memberikan variasi pembelajaran
i. Meningkatkan ketertiban siswa dalam pembelajaran 5.
Memantau kemajuan belajar siswa 6.
Melakukan evaluasi pembelajaran 7.
Menutup pembelajaran a. Menyusun rangkuman pembelajaran dengan melibatkan siswa
b. Menindaklanjuti hasil pembelajaran Keterangan : 1=kurang, 2=cukup, 3=baik, 4=baik sekal
44 Tabel 4 . Kisi-kisi Observasi Siswa
No. Aspek Pengamatan
Skor 1.
Memahami konsep pecahan melalui alat peraga 2.
Efektivitas waktu saat memperagakan alat peraga 3.
Memperagakan pecahan dengan alat peraga 4.
Bekerjasama dengan kelompok
Keterangan : 1=kurang, 2=cukup, 3=baik, 4=baik sekali
2. Tes Hasil Belajar
Tes diberikan pada akhir siklus, bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar Matematika pada siswa setelah menggunakan alat
peraga berupa kertas berbentuk bangun datar. Post test ini berbentuk soal isian. Berikut Kisi-kisi butir soal post test Nana Sudjana, 2012: 11.
Tabel 5. Kisi-kisi Butir Soal post test
F. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini akan digunakan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil tes
Kompetensi Dasar
Indikator Nomor Soal
3. 1 Mengenal pecahan sederhana
1. Pecahan sebagai bentuk perbandingan 16-20
2. Membaca serta menuliskan pecahan 1-5
3. Mengenal pecahan sebagai bagian dari yang utuh, bentuk hasil
6-15 4. Menyajikan pecahan dalam bentuk
gambar 21-25
3. 2 Membandingkan pecahan
1. Membaca serta menuliskan lambang , , dan =
1,2,3 1. Membandingkan pecahan
berpembilang sama 4,6
2. Membandingkan pecahan berpenyebut sama
5,7 3. Membandingkan pecahan
berpembilang dan berpenyebut berbeda 8,9,10