32 penggunaan alat peraga matematika. Penggunaan alat peraga matematika tersebut
dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan alat peraga matematika juga
membantu guru menyajikan pembelajaran yang lebih bermakna, melibatkan siswa secara aktif dalam mengkonstrusikan apa yang dipelajarinya.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yang akan diteliti. Berikut adalah definisi operasional variabel penelitian :
1. Hasil belajar merupakan tingkat kemampuan siswa setelah mengikuti proses
belajar mengajar. Hasil belajar memiliki peranan penting yaitu memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-
tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Dalam hal ini yang dimaksud adalah hasil belajar kognitif matematika materi pecahan berupa nilai hasil tes.
2. Pecahan adalah bagian dari bilangan rasional yang dapat ditulis dalam bentuk
dengan a dan b merupakan bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol. Dalam proses penanaman konsep mengenal pecahan sederhana, siswa
dikenalkan situasi yaitu pecahan sebagai bagian dari yang utuh, kemudian pecahan
yang menyatakan
pembagian, selanjutnya
pecahan sebagai
perbandingan rasio. Dalam proses penanaman konsep membandingkan pecahan sederhana, siswa dikenalkan situasi membandingkan pecahan
berpembilang sama, membandingkan pecahan berpenyebut sama, serta membandingkan pecahan yang berpembilang dan berpenyebut berbeda.
33 3.
Alat peraga matematika adalah sebuah atau seperangkat benda konkret yang dibuat, dirancang, dihimpun, atau disusun secara sengaja, yang digunakan
untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika. Alat peraga yang akan peneliti pergunakan
dalam penelitian ini adalah alat peraga berupa kertas berbentuk bangun datar yang terdiri dari bangun datar segitiga sama sisi, jajargenjang, persegi, persegi
panjang, segilima beraturan, segienam beraturan, segidelapan beraturan, segisepuluh beraturan, dan lingkaran. Alat peraga tersebut diharapkan dapat
lebih mempermudah pemahaman siswa tentang materi pecahan.
F. Penelitian Yang Relevan
Dalam penelitian ini, peneliti melihat hasil penelitian yang telah dilakukan dan memiliki beberapa kesamaan variabel, yaitu:
1. Hasil penelitian Kristanti Widyastuti dalam skripsinya yang berjudul
“Peningkatan Prestasi
Belajar Matematika
Materi Pecahan
Melalui Pembelajaran Dengan Bantuan Alat Peraga Teropong Pecahan Bagi Siswa
Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Temanggung Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 20112012” menyimpulkan
bahwa dengan menggunakan alat peraga teropong pecahan dapat meningkatkan kualitas proses yang ditandai dengan partisipasi siswa yang meningkat
dibandingkan sebelum diberi tidakan serta meningkatnya prestasi belajar
matematika siswa. 2.
Hasil penelitian Wastini dalam skripsinya yang berjudul “Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Dengan Menggunakan Alat Peraga Balok Satuan
34 Panjang Pada Siswa Kelas III Di SDN Rejowinangun III Yogyakarta Tahun
Ajaran 20122013” menyimpulkan bahwa dengan menggunakan alat peraga balok satuan panjang dapat menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar
matematika.
G. Kerangka Pikir
Pembelajaran Matematika yang berlangsung di kelas III SD Negeri Bendungan 3 masih bersifat “teacher centered”. Materi disampaikan kepada
siswa melalui metode caramah, tanya jawab dan sesekali diskusi kelompok sehingga siswa lebih dituntut untuk menghafal materi yang setiap hari
disampaikan oleh guru. Menurut siswa materi matematika dianggap sulit dan tidak mudah untuk dihafal maupun dipahami. Siswa menjadi kurang berperan aktif dan
mudah bosan pada saat kegiatan pembelajaran karena hanya berfikir abstrak dan mencatat apa yang disampaikan guru. Untuk itu diperlukan adanya variasi dalam
pembelajaran salah satunya dengan penggunaan alat peraga. Alat peraga adalah sebuah atau seperangkat benda konkret yang dibuat
atau dihimpun secara sengaja, yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan
konsep-konsep atau
prinsip-prinsip matematika.
Fungsi utamanya adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu
menangkap arti konsep tersebut. Fungsi lainnya adalah guru akan lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan materi serta dapat meningkatkan minat belajar
siswa. Sehingga dengan efektifnya proses pembelajaran akan memudahkan siswa dalam menerima dan menyerap isi materi yang kemudian akan meningkatkan hasil
belajar siswa.