25 g.
Dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebaliknya mempersulit pemahaman konsep matematika.
h. Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak
bagi siswa. i.
Alat peraga itu dapat dimanipulasi dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dipasangkan, dan sebagainya agar siswa dapat belajar secara aktif baik secara
individual maupun kelompok kecil. j.
Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah banyak, sehingga dapat digunakan untuk beberapa topik atau materi yang lain.
Alat peraga berupa kertas berbentuk bangun datar memenuhi persyaratan alat peraga matematika di atas kecuali point pertama, yaitu tahan lama. Dalam
kaitannya dengan materi pecahan tentu alat peraga yang digunakan tidak bisa bersifat tahan lama karena dalam proses penggunaan alat peraga, kertas berupa
bangun datar tersebut dikenai arsiran maupun lipatan yang dilakukan saat meragakan konsep pecahan.
6. Pemilihan Alat Peraga Matematika
Menurut Pujiati 2006: 5, pemilihan alat peraga yang tepat dan penggunaannya secara benar diharapkan dapat:
a. Mempermudah abstraksi.
b. Memudahkan, memperbaiki, atau meningkatkan penguasaan konsep atau
fakta. c.
Memberikan motivasi. d.
Memberikan variasi pembelajaran.
26 e.
Meningkatkan efisiensi waktu. f.
Menunjang kegiatan matematika di luar kelas yang menunjukkan penerapan matematika pada peristiwa nyata.
g. Meningkatkan ketertiban siswa dalam pembelajaran.
Pemilihan alat peraga matematika tentu saja harus sesuai dengan fungsi alat peraga matematika serta materi yang akan diajarkan, sehingga alat peraga
berupa kertas berbentuk bangun datar yang peneliti gunakan dalam penelitian telah memenuhi beberapa persyaratan dalam pemilihan alat peraga matematika di
atas.
7. Kriteria Penggunaan Alat Peraga Matematika
Supaya tidak terjadi kegagalan dalam penggunaan alat peraga matematika, maka kita perlu hati-hati dan cermat dalam memilih alat peraga. Menurut Darhim
dalam Pujiati, 2006: 5-6, kriteria yang harus dipenuhi dalam penggunaan alat peraga adalah sebagai berikut:
a. Tujuan
Tujuan yang dimaksud adalah tujuan dari pengajaran matematika itu sendiri, apakah pembelajaran untuk penanaman konsep, pemahaman konsep atau
pembinaan ketrampilan. b.
Materi Pelajaran Pembelajaran matematika pada umumnya menggunakan pendekatan spiral.
Sifat pendekatan tersebut memungkinkan suatu topik atau materi tersebut diulang pada tingkat berikutnya dengan ruang lingkup dan tingkat kesukaran
yang berbeda, sehingga terdapatlah materi-materi yang menjadi prasyarat