3.32 3.12 2.92 3 S Informasi Awal Keterampilan Siswa dalam Bermain Drama
74
e. Aspek Intonasi
Pada aspek intonasi, skala skor 9-10 diberikan jika sangat baik: dapat mengatur jeda dengan tepat - intonasi bervariasi sesuai watak tokoh - pembicaraan
lancar dan tidak terputus-putus. Skala skor 7-8 diberikan jika baik: dapat mengatur jeda dengan tepat - intonasi bervariasi sesuai watak tokoh - pembicaraan
lancar tetapi sedikit terputus-putus. Skala skor 5-6 diberikan jika cukup: dapat mengatur jeda - intonasi cukup bervariasi sesuai watak tokoh - pembicaraan
kurang lancar dan sedikit terbata-bata. Skala skor 3-4 diberikan jika kurang: kurang dapat mengatur jeda - intonasi monoton - pembicaraan tidak lancar dan
terbata-bata. Skala skor 1-2 diberikan jika sangat kurang: sama sekali tidak dapat mengatur jeda - berbicara seolah membaca dan tidak jelas. Pada kegiatan
pratindakan ini, aspek intonasi termasuk dalam kategori kurang karena skor rata- rata kelas yang dihasilkan adalah 3 dan jika dipersentasekan mencapai 30.
f. Aspek Artikulasi
Pada aspek artikulasi, skala skor 9-10 diberikan jika sangat baik: pengucapan keras - terdengar jelas - dapat dimengerti. Skala skor 7-8 diberikan
jika baik: pengucapan keras - terdengar cukup jelas - dapat dimengerti. Skala skor 5-6 diberikan jika cukup: pengucapan cukup keras - terdengar jelas - kurang dapat
dimengerti. Skala skor 3-4 diberikan jika kurang: pengucapan pelan – terdengar
tidak begitu jelas - tidak dapat dimengerti. Skala skor 1-2 diberikan jika sangat kurang: pengucapan sama sekali tidak dapat dimengerti. Pada kegiatan
pratindakan ini, aspek artikulasi termasuk dalam kategori sangat kurang karena skor rata-rata yang dihasilkan adalah 3,2 dan jika dipersentasekan mencapai 32.
75
Skor minimal yang dikehendaki dalam 6 aspek bermain drama tiap siswa adalah 46,8. Skor rata-rata tiap aspek pembelajaran drama harus mencapai skor
7,8. Jumlah skor dari keseluruhan aspek yang dinilai harus mencapai 1170 dan skor rata-rata minimal keseluruhan aspek harus mencapai 46,8 78. Pada tabel
dan grafik di atas, diperoleh data tentang keterampilan awal siswa dalam bermain drama. Jumlah yang diperoleh siswa dari keseluruhan aspek yang dinilai adalah
471. Skor rata-rata kelas yang diperoleh siswa dalam pembelajaran bermain drama cukup rendah hanya mencapai skor 18,84 31,4, maka peneliti dan guru
kolaborator ingin meningkatkan kemampuan pembelajaran siswa kelas XI-IPA 1 SMA Negeri 1 Kretek Bantul.
Selain itu peneliti dan kolaborator juga melakukan pengamatan proses selama pembelajaran bermain drama. Peneliti dan kolaborator melakukan
pementasan dengan menjadikan siswa sebagai aktor dalam naskah drama yang berjudul “Sebelum Sembahyang”. Siswa memerankan tokoh Copet 1, Copet 2,
Copet 3, Copet 4, Kyai, Wanita muslim, dan Anak sekolahan. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan memerankan naskah yang sama. Aspek yang
diamati dalam proses pembelajaran bermain drama diantaranya adalah aspek keberanian, keaktifan, konsentrasi, antusias, dan situasi pembelajaran pada siswa
kelas XI-IPA 1 SMA Negeri 1 Kretek Bantul.
76
Gambar 5: Siswa Melakukan Praktik Bermain Drama pada Pratindakan
Sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan kolaborator menunjukkan bahwa praktik bermain drama siswa kelas XI-IPA 1
SMA Negeri 1 Kretek masih kurang sesuai dengan harapan ideal peneliti dan kolaborator. Sebagian besar siswa masih kurang berani dan malu dalam bermain
drama, sehingga gerak yang dilakukan masih kaku, intonasi masih pelan, artikulasi tidak jelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 21 Hasil
Rekaman Bermain Drama Siswa halaman 253 pratindakan 1. Selain itu siswa juga kurang aktif dalam pembelajaran, siswa masih suka
melamun, berbicara dengan temannya, sibuk sendiri, siswa kurang konsentrasi, dan antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran bermain drama masih kurang.
Berikut ini data hasil pengamatan proses selama pembelajaran bermain drama pada siswa kelas XI-IPA 1 SMA Negeri 1 Kretek.
77
Tabel 8: Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Bermain Drama pada Pratindakan
No Nama
Skor Keberanian
Keaktifan Konsentrasi
Antusias Situasi
Pembelajaran Jumlah
1. S1
2 2
1 2
2 9
2. S2
2 2
1 2
2 9
3. S3
2 2
2 2
2 10
4. S4
1 2
1 2
2 8
5. S5
2 2
1 2
2 9
6. S6
1 2
2 2
2 9
7. S7
2 2
2 2
2 10
8. S8
2 2
2 2
2 10
9. S9
2 2
1 2
2 9
10. S10
1 1
2 2
2 8
11. S11
1 1
1 2
2 7
12. S12
1 1
2 1
2 7
13. S13
1 1
2 1
2 7
14. S14
1 2
2 1
2 8
15. S15
1 1
1 2
2 7
16. S16
1 1
2 1
2 7
17. S17
2 2
1 1
2 8
18. S18
2 1
2 1
2 8
19. S19
2 2
2 2
2 10
20. S20
1 1
1 1
2 6
21. S21
1 1
1 2
2 7
22. S22
1 1
1 1
2 6
23. S23
1 1
2 2
2 8
24. S24
1 1
1 1
2 6
25. S25
1 1
1 1
2 6
Jumlah 35
37 37
40 50
199 Rata-rata
hitung 1,4
1,48 1,48
1,6 2
7,96 Skor
maksimal 4
4 4
4 4
20 Persentase
35 37
37 40
50 39,8
Aspek-aspek yang dinilai dalam penilaian proses bermain drama pada siswa kelas XI-IPA 1 SMA Negeri 1 Kretek, meliputi keberanian siswa, keaktifan
siswa, konsentrasi siswa, antusias siswa, dan situasi pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dalam kelas. Masing-masing aspek yang dinilai memiliki skor
tersendiri. Keberanian siswa memiliki skor maksimal 4, keaktifan siswa memiliki skor 4, konsentrasi siswa memiliki skor 4, antusias siswa memiliki skor 4, dan
78
situasi pembelajaran siswa memiliki skor 4. Jika dijumlah skor maksimal proses pembelajaran bermain drama dalam penelitian ini adalah 20.
Dari tabel 8 di atas, diperoleh data tentang proses pembelajaran siswa dalam bermain drama pada pratindakan. Jumlah rata-rata hitung yang diperoleh
siswa dari keseluruhan aspek yang dinilai adalah 7,96 atau jika dipersentasekan berjumlah 39,8. Rata-rata hitung untuk aspek keberanian pada pratindakan
mencapai skor 1,4 35. Aspek keaktifan mencapai skor 1,48 37. Aspek konsentrasi pada pratindakan mencapai skor 1,48 37. Aspek antusias mencapai
skor 1,6 40, dan aspek situasi pembelajaran hanya mencapai skor 2 50. Apabila dibuat grafik, rata-rata hitung tiap aspek dalam proses bermain drama
siswa kelas XI-IPA 1 SMA Negeri 1 Kretek pada pratindakan adalah sebagai berikut.
Gambar 6: Skor Rata-rata Tiap Aspek dalam Proses Pembelajaran Bermain Drama pada Pratindakan