41
meningkat, baik dari segi proses yang meliputi keaktifan, minat, perhatian, maupun hasil penilaiannya.
Atas dasar kenyataan tersebut, maka dapat disusun kerangka pemecahan masalah secara rasional bahwa “metode sosiodrama sesuai dengan teori serta
kenyataan dalam pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas XI-IPA 1 SMA Negeri 1 Kretek untuk bermain drama dan menjadi
salah satu metode pembelajaran yang efektif ”. Siswa diberi contoh konkrit dan
dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran serta diberi kesempatan untuk memerankan dirinya sendiri maupun orang lain dalam aktivitas bermain drama,
dengan metode sosiodrama siswa akan merasa senang dan terpacu untuk bermain drama dengan baik, sehingga prestasi siswa akan meningkat.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.
1. Jika pembelajaran keterampilan bermain drama siswa kelas XI-IPA 1 SMA
Negeri 1 Kretek Bantul menggunakan metode sosiodrama, maka kemampuan siswa dalam proses bermain drama akan meningkat.
2. Jika pembelajaran keterampilan bermain drama siswa kelas XI-IPA 1 SMA
Negeri 1 Kretek Bantul menggunakan metode sosiodrama, maka kemampuan siswa dalam hasil penilaian bermain drama akan meningkat.
42
Gambar 1: Peta Konsep Kerangka Pikir
Siswa merasa senang dan prestasi siswa meningkat
Siswa merasa senang sehingga prestasi siswa menjadi meningkat
Proses pembelajaran keterampilan bermain drama belum maksimal
keaktifan, minat, perhatian, keberanian masing-masing
tergolong kurang Keterampilan bermain drama
siswa belum maksimalketuntasan belajar masing-masing siswa
kurang penilaian
Proses Pembelajaran Keterampilan Bermain Drama dengan Menggunakan Metode Sosiodrama
PTK
Memotivasi minat siswa dalam pembelajaran keterampilan
bermain drama Memudahkan siswa untuk
mengekspresikan pikiran dan perasaan
Pembelajaran keterampilan bermain drama meningkat
keaktifan, minat, perhatian, keberanian
Keterampilan bermain drama siswa meningkat semua aspek
penilaian
43
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian
merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat
memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan. Metode juga merupakan cara kerja untuk memahami dan mendalami objek yang menjadi
sasaran. Melalui metode yang tepat, seorang peneliti tidak hanya mampu melihat fakta sebagai kenyataan, tetapi juga mampu memperkirakan kemungkinan-
kemungkinan yang dapat terjadi melalui fakta itu Syamsuddin Damaianti, 2006: 14.
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research.
“Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan menekankan pada
penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembela jaran.” Arikunto,
2006: 16. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti melakukan
penelitian ini dengan berkolaborasi atau bekerja sama dengan guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Kretek kelas XI-IPA 1, yang bernama Zukhriyanta,
S.Pd. Guru sebagai pelaku tindakan sedangkan peneliti sebagai pelaku pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan.
44
Ada beberapa model penelitian tindakan kelas yang bisa dipakai. Dalam penelitian tindakan ini model dan desain menggunakan model spiral dari Kemmis
dan Mc. Taggart yang dimodifikasi oleh Burn. Berikut adalah model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart via Huda, 2015: 49.
Gambar 2: Desain Penelitian Tindakan Kelas
1. Plan perencanaan adalah rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
meningkatkan keterampilan bermain drama. 2.
Act tindakan adalah pembelajaran macam apa yang akan dilakukan peneliti sebagai upaya peningkatan keterampilan bermain drama.
3. Observe pengamatan adalah pengamatan terhadap kinerja siswa selama
proses pembelajaran dan pengamatan terhadap hasil kerja siswa. 4.
Reflect refleksi adalah kegiatan mengkaji dan mempertimbangkan hasil pengamatan sehingga dapat dilakukan terhadap proses belajar selanjutnya.