35
permasalahannya. Siswa yang lain sebagai penonton juga di tuntut untuk aktif mengamati dan mengajukan saran maupun kritik.
B. Pembelajaran Bermain Drama dengan Metode Sosiodrama
Pembelajaran berbicara khususnya sastra merupakan salah satu keterampilan yang terdapat dalam standar isi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP. Terdapat standar kompetensi mengungkap wacana sastra dalam bentuk pementasan drama dengan kompetensi dasar mengungkapkan
gerak-gerik, mimik, dan intonasi sesuai dengan watak tokoh dalam pementasan drama. Bermain drama bukanlah hal yang mudah, diperlukan latihan dan metode
yang menyenangkan agar siswa berminat dan memiliki kreativitas yang tinggi. Alternatif metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran bermain drama
adalah metode sosiodrama. Sosiodrama dimaksudkan untuk melatih dan menanamkan pengertian dan
perasaan seseorang, menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial dan rasa tanggung jawab dalam memikul amanah yang telah dipercayakan. Sosiodrama juga dapat
menjadi bekal pengalaman yang berharga setelah siswa terjun ke masyarakat kelak. Melalui metode sosiodrama siswa dapat mengembangkan bakat dan potensi
yang dimiliki, selain itu menghilangkan rasa malu, bagi siswa yang tadinya mempunyai sifat malu dan takut dalam berhadapan dengan sesamanya dan
masyarakat dapat berangsur-angsur hilang, menjadi terbiasa dan dan terbuka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Sosiodrama adalah sebuah metode pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk memecahkan permasalahan. Menurut Sanjaya 2006: 161, langkah-langkah
36
yang perlu dilakukan dalam menerapkan metode sosiodrama dalam proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan keterampilan bermain drama di sekolah
adalah sebagai berikut. 1
Guru mengondisikan siswa. Siswa memperhatikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran keterampilan bermain drama yang
disampaikan oleh guru. 2
Guru melakukan memperkenalkan kelas dengan topik atau situasi permasalahan yang akan diangkat dalam pembelajaran bermain drama
sehingga siswa berminat untuk terlibat di dalamnya, selain itu guru memberikan motivasi kepada siswa agar siswa tidak takut terlibat langsung
dalam pembelajaran. 3
Guru menjelaskan serta mempraktikkan tentang materi pembelajaran bermain drama yang baik. Guru memberi motivasi kepada siswa agar siswa tidak malu
untuk berkreativitas dan berekspresi. 4
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kemudian memberikan tematopik pada masing-masing kelompok. Selain itu, guru memberikan
gambaran situasi yang akan diperankan. 5
Memilih peran, yaitu menentukan peran yang sesuai dengan kondisi siswa. Dalam hal ini guru dapat bekerja sama dengan siswa.
6 Siswa dibantu oleh guru mengembangkan cerita, pemain yang akan terlibat,
peranan yang harus dimainkan serta waktu yang disediakan sesuai dengan topik yang diberikan oleh guru.