7.32 Peningkatan Keterampilan Bermain Drama Siswa dengan Metode

140 Berikut ini peningkatan proses pembelajaran bermain drama siswa dilihat dari masing-masing aspek. a. Aspek Keberanian Siswa sudah berani memainkan peran sesuai dengan deskripsi tokoh yang ada dalam cerita dari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Berikut disajikan grafik peningkatan skor rata-rata pada aspek keberanian dalam proses pembelajaran bermain drama. Gambar 28: Peningkatan Rata-rata Proses Pembelajaran Bermain Drama Siswa pada Aspek Keberanian dari Pratindakan, Siklus I, ke siklus II Melalui grafik tersebut, dapat diketahui bahwa siswa sudah berani memainkan peran yang ada pada naskah drama dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Pada pratindakan aspek keberanian memperoleh skor rata-rata 1,4, hal ini dikarenakan siswa tidak berani untuk mengajukan diri tampil di depan kelas. Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 2,24, pada pertemuan ini siswa sudah berani untuk mengajukan diri tampil di depan kelas, namun hanya 1 2 3 4

1.4 2.24

3.24 Sk

or Peningkatan Proses Pembelajaran Bermain Drama Siswa pada Aspek Keberanian dari Pratindakan, Siklus I, ke Siklus II Pratindakan Siklus I Siklus II 141 sedikit siswa yang berani tampil. Pada siklus II rata-rata skor proses pembelajaran pada aspek keberanian meningkat menjadi 3,24. Jadi aspek keberanian mengalami peningkatan skor rata-rata dari pratindakan ke siklus II pertemuan terakhir sebesar 1,84. b. Aspek Keaktifan Siswa sudah aktif di dalam proses pembelajaran bermain drama dari pada pertemuan-pertemuan yang sebelumnya. Siswa tidak malu bertanya jika dia tidak mengerti atau mengalami kesulitan. Berikut disajikan grafik peningkatan skor rata-rata pada aspek keaktifan dalam proses pembelajaran bermain drama. Gambar 29: Peningkatan Rata-rata Proses Pembelajaran Bermain Drama Siswa pada Aspek Keaktifan dari Pratindakan, Siklus I, ke siklus II Melalui grafik di atas, dapat diketahui bahwa siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran bermain drama dari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Siswa tidak lagi malu untuk mengemukakan pendapat atau bertanya apabila mengalami kesulitan dan permasalahan terkait dengan bermain drama. Pada 1 2 3 4

1.48 1.8

3.32 S

k or Peningkatan Proses Pembelajaran Bermain Drama Siswa pada Aspek Keaktifan dari Pratindakan, Siklus I, ke Siklus II Pratindakan Siklus I Siklus II 142 pratindakan aspek keaktifan memperoleh skor 1,48, hal ini dikarenakan siswa masih malu-malu untuk mengajukan pertanyaan. Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 1,8, siswa sudah berani ketika mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan, namun jumlah dari siswa yang aktif masih sedikit. Pada siklus II rata-rata skor proses pembelajaran pada aspek keaktivan meningkat lagi menjadi 3,32. Jadi aspek keaktifan mengalami peningkatan skor rata-rata dari pratindakan ke siklus II pertemuan terakhir sebesar 1,84. c. Aspek Konsentrasi Siswa sudah mampu berkonsentrasi secara penuh di dalam proses pembelajaran bermain drama dari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Siswa tidak berbicara sendiri atau berbicara dengan temannya yang dirasa tidak perlu selama proses pembelajaran bermain drama berlangsung. Berikut disajikan grafik peningkatan skor rata-rata pada aspek konsentrasi dalam proses pembelajaran bermain drama. Gambar 30: Peningkatan Rata-rata Proses Pembelajaran Bermain Drama Siswa pada Aspek Konsentrasi dari Pratindakan, Siklus I, ke siklus II 1 2 3 4

1.48 2

3.36 S

k or Peningkatan Proses Pembelajaran Bermain Drama Siswa pada Aspek Konsentrasi dari Pratindakan, Siklus I, ke Siklus II Pratindakan Siklus I Siklus II