81
c Guru menjelaskan metode sosiodrama beserta tahap-tahap yang akan
dilakukan dalam metode sosiodrama. Guru memberi motivasi kepada siswa agar siswa tidak malu untuk berkreativitas dan berekspresi.
d Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok kemudian masing-masing
kelompok diberikan topik tentang “Kenakalan Remaja” serta situasi
permasalahan berupa gambaran cerita dan deskripsi tokoh. e
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk memahami dan mengembangkan cerita menjadi sebuah pementasan drama, menentukan
pemain yang akan terlibat, peranan yang harus dimainkan, serta waktu yang disediakan sesuai dengan topik dan cerita yang diberikan oleh guru.
f Siswa dengan kelompoknya berlatih bermain drama.
g Mahasiswa peneliti bersama kolaborator mengamati keberanian, keaktifan,
konsentrasi, antusias siswa, dan suasana pembelajaran dengan penerapan metode sosiodrama.
h Guru melakukan refleksi bersama siswa.
3 Pengamatan
Pada saat siswa melakukan pembelajaran bermain drama dengan menggunakan metode sosiodrama, mahasiswa peneliti bersama guru kolaborator
melakukan pengamatan dan evaluasi terhadap jalannya perlakuan tindakan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dan evaluasi ini dapat dilihat dari aktivitas siswa
saat pembelajaran berlangsung. Di awal pertemuan siklus I, guru memulai dengan mengucap salam dan
berdoa. Setelah itu, guru meminta siswa untuk melakukan presensi sekaligus
82
menanyakan kabar siswa. Guru dan siswa melakukan diskusi tentang drama dan unsur-unsur drama, kemudian menjelaskan tentang metode sosiodrama. Setelah
selesai, guru menjelaskan bagaimana penerapan metode sosiodrama dalam pembelajaran bermain drama. Sebagian besar siswa terlihat memperhatikan
penjelasan dari guru, walaupun masih ada beberapa siswa yang sibuk sendiri dan kurang memperhatikan.
Gambar 7: Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru Tentang Metode Sosiodrama
Guru meminta siswa untuk berkelompok. Siswa berkumpul kemudian guru membagikan topik dan cerita yang akan digunakan untuk bermain drama.
Siswa terlihat antusias karena topik dan cerita yang digunakan dalam permainan drama adalah tentang kenakalan remaja, sehingga siswa sangat tertarik untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. Pada saat diskusi siswa terlihat kompak dan bekerja sama. Beberapa siswa terlihat berani berpendapat dan memberi
masukan tentang apa yang akan dipentaskan dalam praktik bermain drama, namun ada pula beberapa siswa yang kurang aktif dalam diskusi. Mahasiswa peneliti
bersama guru melakukan pengamatan terhadap semua siswa. Berikut pengamatan