7.36 Peningkatan Keterampilan Bermain Drama Siswa dengan Metode
134
Pada awalnya aspek gerak ini merupakan aspek yang sulit bagi siswa. Banyak siswa yang merasa kesulitan menguasai aspek ini. Namun, terjadi
peningkatan saat siswa bermain drama dari pratindakan sampai siklus II. Melalui grafik tersebut, skor rata-rata siswa pada aspek gerak pada pratindakan sebesar
3,12, siswa masih ragu-ragu dalam melakukan gerakan dan masih sering menutupi teman yang lain. Pada siklus I skor rata-rata siswa dalam aspek gerak meningkat
menjadi 7,36, Siswa sudah tidak ragu-ragu dalam melakukan gerakan, namun ada gerakan yang berlebihan dan kurang sesuai dengan watak tokoh. Kemunculan
pertama masing-masing siswa juga sudah terlihat mantap, siswa juga sudah mampu memposisikan diri blocking dengan baik.
Pada siklus II skor rata-rata siswa pada aspek gerak meningkat menjadi 8,32. Siswa sudah mampu melakukan gerakan yang sesuai dengan watak tokoh
bahkan melakukan beberapa improvisasi gerakan. Gerakan yang dilakukan tidak berlebihan, sehingga aspek gerak mengalami peningkatan skor rata-rata dari
pratindakan ke siklus II pertemuan terakhir sebesar 5,2 dan aspek gerak termasuk dalam kategori baik.
d. Aspek Sikap
Siswa sudah bisa bersikap sesuai dengan gambaran watak tokoh dan cerita yang diberikan. Aspek sikap dari pratindakan sampai ke siklus II mengalami
peningkatan. Berikut disajikan grafik peningkatan aspek gerak dalam bermain drama mulai dari pratindakan, siklus I, dan siklus II.
135
Gambar 24: Peningkatan Rata-rata Praktik Bermain Drama Siswa pada Aspek Sikap dari Pratindakan, Siklus I, ke siklus II
Melalui grafik tersebut, dapat diketahui bahwa siswa sudah mampu menyesuaikan sikap mereka sesuai dengan karakter tokoh yang diperankannya.
Misalnya sikap dari tokoh ibu, guru, dan anak sekolah diperankan dengan menyesuaikan pada perkiraan sifat dan usia tokoh. Hal itu mampu dilakukan
siswa dengan baik dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Skor rata-rata siswa pada aspek sikap pada pratindakan sebesar 2,92, siswa masih tidak dapat
membedakan antara sikap sebagai anak sekolah usia remaja dengan sikap sebagai orang tua dengan usia tua. Pada siklus I aspek sikap mengalami peningkatan
sebesar 7,48, dalam hal ini siswa sudah mampu membedakan masing-masing sikap sesuai dengan watak tokoh yang diperankan, namun siswa masih namun
siswa masih kurang mampu dalam hal menyesuaiakan sikap dengan karakter masing-masing tokoh yang mereka perankan. Pada siklus II skor rata-rata aspek
sikap meningkat menjadi 8,24. Jadi aspek sikap mengalami peningkatan skor rata-
2 4
6 8
10