Etnis dan Agama Keadaan Penduduk Nagari Kamang Hilia A. Kependudukan

Selain hasil ladang dan sawah penduduknya juga menjual hasil kerajinan yang mereka buat melalui industri rumah tanggaringan.

C. Etnis dan Agama

Penduduk Nagari Kamang Hilia sekarang ini secara keseluruhan merupakan etnis Minangkabau yang tergabung dalam 4 empat pesukuan induk yaitu urang ampek suku yang tiap-tiap suku terdiri dari anak suku yang tersebar di seluruh jorong dusun. Berkembangnya jumlah suku di atas, disebabkan oleh perkembangan jumlah penduduk, dimana penghulu atau ninik mama dari 4 empat pesukuan induk yang ada tidak mampu lagi mengayomi anak kemenakannya. Atas kesepakatan dari anggota kaum serta penghulu pesukuan itu, maka diperbuatlah suatu keputusan bahwa akan dibangun pesukuan baru, BOX 2.7 Suku-suku Pada Masyarakat Nagari Kamang Hilia 4 empat pasukuan induk beserta anak-anak sukunya adalah: a. Suku Sikumbang, terbagi atas: - Pasukuan Sikumbang Gadang dipimpin oleh Datuak Rajo Pangulu - Pasukuan Sikumbang Mansiang dipimpin oleh Datuak Marajo - Pasukuan Tali Kincia dipimpin oleh Datuak Rajo Sikumbang. b. Suku Jambak, terbagi atas: - Pasukuan Jambak Pasia dipimpin oleh Datuak Tumangindo - Pasukuan Jambak Kubang dipimpin oleh Datuak Palimo - Pasukuan Jambak Puhun dipimpin oleh Datuak Rajo Enda - Pasukuan Jambak Kutianyia dipimpin oleh Datuak Nan Basa - Pasukuan Jambak Tangkamang dipimpin oleh Datuak Tan Marajo - Pasukuan Jambak Tanjuang Mangkudu dipimpin oleh Datuak Bunsu - Pasukuan Jambak Ujuang Tanjuang dipimpin oleh Datuak Bajangguk c. Suku Koto, terbagi atas: - Pasukuan Koto Sariak dipimpin oleh Datuak Majoindo - Pasukuan Koto Rumah Tinggi dipimpin oleh Datuak Tuo - Pasukuan Koto Rumah Gadang dipimpin oleh Datuak Maka - Pasukuan Koto Kepoh dipimpin oleh Datuak Sampono Basa - Pasukuan Koto Tibarau dipimpin oleh Datuak Singo Rapi - Koto Tangkamang Koto Nan Batigo dipimpin oleh Datuak Nan Laweh, Datuak Indo Marajo, dan Datuak Kiraiang. d. Suku Pisang, terdiri dari: - Pesukuan Pisang dipimpin oleh Datuak Palimo - Pesukuan Guci dipimpin oleh Datuak Sati - Pesukuan Caniago dipimpin oleh Datuak Parpatiah Nan Sabatang - Pesukuan Simabua dipimpin oleh Datuak Bagindo UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kemudian disampaikan kepada Kerapatan Adat Nagari dan wali nagari Alam Nan Barajo dengan menjelaskan mana pesukuan yang akan didirikan. Apabila ksepakatan tersebut sudah ditentukan maka barulah anak suku yang baru resmi didirikan. Kesepakatan tersebut oleh masyarakat diberi istilah “lah saciok bak ayam, lah sadanciang bak basi”. Jika persetujuan dari Kerapatan Adat Nagari dan Alam Nan Barajo telah diperdapat, maka didirikanlah pesukuan baru itu. Biasanya nama pesukuan baru itu tidak jauh berbeda dengan nama pesukuan asalnya, umpamanya, kalau pesukuan asalnya Jambak, pesukuan barunya adalah Jambak Pasia, Jambak Kubang, Jambak Puhun dan sebagainya, yang menggambarkan nama taratak, dusun atau kampung dimana pesukuan baru tersebut berada. Penduduk Nagari kamang Hilia adalah etnis Minangkabau yang merupakan penganut agama Islam fanatik dan taat di Indonesia. Sejalan dengan itu juga merupakan suatu nagari yang sangat kuat memegang adat istiadatnya, sedangkan adat tersebut bertentangan dengan peraturan-peraturan agam Islam. Satu kenyataan yang sepertinya memang harus terima oleh masyarakat adalah adat matrilineal memang bertolak belakang dengan ajaram Islam. Akan tetapi pertentangan-pertentangan antara kebiasaan-kebiasaan adat dengan rasa keagamaan yang universal dapat menjadi suatu perpaduan yang akan menjadi karakteristik masuarakat Minangkabau. Dimana msyarakat Kamang Hilir ini saling menjunjung tinggi keagamaan dengan adat istiadat dan tidak mempengaruhi masyarakatnya untuk menjalankan adat dan agama yang dianutnya meskipun saling bertentangan. Masyarakatnya tetap mejalankan perintah agama demikian sebaliknya juga menjalankan adat yang mereka pakai. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.2. Tata Ruang Desa Nagari Kamang Hilia

Nagari Kamang Hilia merupakan hamparan atau daratan dari Timur ke Barat, hampir setengah bagian sebelah utara dari batas Nagari Bungo Koto Tuo sampai ke batas Nagari Kamang Mudik dilingkari Bukit Barisan. Luas Kanagarian Kamang Hilir adalah 1502 Ha, yang terdiri dari hutan seluas 900 Ha, sawah seluas 350 Ha, ladang seluas 150 Ha, dan perumahan seluas 102 Ha. Nagari Kamang Hilia terdiri dari 17 jorong, yaitu: Pada bagian utara dari Nagari Kamang Hilia terdapat Jorong Binu, Solok, Ladang Darek, Batu Baraguang, dan Bancah. Pada jorong ini terdapat areal hutan yang berasal dari perbukitan barisan yang melintasi Nagari kamang Hilia. Bukit barisan tersebut secara langsung dijadikan perbatasan dengan Kabupaten 50 Kota. Hutan ini terletak pada bagian utara dari tiap-tiap jorong. Hutan tersebut dijadikan oleh masyarakat sekitar untuk lahan pertanian kering berupa ladang. Areal persawahan terletak cenderung mengapit perumahan penduduk. Peremuhan penduduk cenderung mengikuti jalan yang ada di daerah bagian utara dari nagari ini. jika mengikuti jalan yang ada di nagari ini, maka akan dilihat kelompok- kelompok perumahan yang diselingi oleh areal persawahan. Pada bagian barat dari Nagari Kamang Hilia terdapat Jorong Koto Panjang, Dangau Baru, dan Dalam Koto. Pada jorong ini juga terdapat areal hutan yang berasal dari perbukitan barisan yang melintasi Nagari kamang Hilia. Dari letak jorong, hutan tersebut terletak pada bagian utara jorong. Hutan tersebut dijadikan oleh masyarakat sekitar untuk lahan pertanian kering berupa ladang. Areal persawahan terletak cenderung mengapit perumahan penduduk. Peremuhan penduduk cenderung mengikuti jalan yang ada di daerah bagian barat dari nagari UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dokumen yang terkait

Fungsi Permainan Berburu Babi Pada Masyarakat Minangkabau (Studi Deskriptif di Kanagarian Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam)

9 415 107

ANALISIS JARINGAN PERDAGANGAN PADI DAN BERAS DI KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT Analisis Jaringan Perdagangan Padi dan Beras di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera Barat.

2 6 15

Budaya Politik Masyarakat Minangkabau (Studi di Nagari Kamang Mudik Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam).

0 0 1

SOSIALISASI POLITIK DALAM MASYARAKAT NAGARI KAPAU KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM.

0 0 9

TEKNOLOGI PEMANFAATAN LIMBAH BUAH KAKAO SEBAGAI PUPUK ORGANIK RAMAH LINGKUNGAN DI NAGARI KAMANG HILIR KECAMATAN KAMANG MAGEK KABUPATEN AGAM.

0 0 9

Usaha Kerupuk Ubi Serta Pengaruhnya Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (studi kasus di Nagari Kamang Hilir Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam).

0 0 7

PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL SAWAH DI KECAMATAN KAMANG MAGEK KABUPATEN AGAM.

0 0 8

BAB II GAMBARAN UMUM NAGARI KAMANG HILIA 2.1. Identifikasi Nagari Kamang Hilia 2.1.2. Letak dan Akses Menuju Nagari Kamang Hilia - Kearifan Lokal Petani Dalam Pengelolaan Sawah Di Nagari Kamang Hilir Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Sumatera Barat

0 2 49

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Kearifan Lokal Petani Dalam Pengelolaan Sawah Di Nagari Kamang Hilir Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Sumatera Barat

0 3 21

Kearifan Lokal Petani Dalam Pengelolaan Sawah Di Nagari Kamang Hilir Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Sumatera Barat

0 2 12