disamping ruangan-ruangan lainnya. Sarana olah raga telah memadai untuk sekolah setingkat SMA. Setiap tahunnya rata-rata murid yang masuk sekitar 240
orang dengan jumlah pengajar sebanyak 34 orang yang telah memenuhi standar sebagai tenaga pendidik.
Selain sarana pendidikan, sarana kesehatan juga berperan penting dalam menunjang kehidupan masyarakat di suatu daerah, begitu pula Nagari Kamang
Hilia. Bagi masyarakat Kamang hilia sarana kesehatan yang ada telah dikatakan cukup, walaupun Puskesmas induk terdapat di Nagari Magek. Di Nagari kamang
Hilia sendiri terdapat 2 Puskesmas pembantu yang terletak di Jorong Dangau Baru dan Ladang darek, 1 Puskesri yang terletak di Jorong Nan VII, Posyandu yang
berada disetiap jorong Kamang Hilia, serta Praktek Bidan di jorong Joho. Kalau dilihat dari penerimaan masyarakat terhadap sarana kesehatan yang ada,
masyarakat pun sangat antusias dalam menggunakan fasilitas dan memeriksa kesehatan.
2.6. Organisasi dan Kelembagaan Nagari Kamang Hilia
2.6.1. Kelompok Usaha Masyarakat
Ada banyak sekali kelompok usaha masyarakat yang terdapat di Nagari Kamang Hilia. Secara rinci akan diuraikan dalam bentuk table dibawah ini :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 2.6. Data Kelompok Usaha Nagari Kamang Hilia
No Nama Kelompok
Usaha Masyarakat Alamat
Jenis Usaha Pokok
Jumlah Anggota
Tahun Berdiri
1 Ketsiba
Solok Padi Sawah
36 1982
2 Kutiba
Bancah Padi Sawah
29 1985
3 Sasa
Pintu Koto Padi Sawah
30 1986
4 Sadar
Batu Baraguang Padi Sawah
26 1995
5 Saiyo Sakato
Koto Panjang Padi Sawah
30 1995
6 Joho
Joho Padi Sawah
24 1995
7 Mekar Sari
Nan VII Padi Sawah
25 1997
8 Usaha Bersama
Guguak Rangpisang Padi Sawah
28 1999
9 Tumangguang
V Kampuang Hortikultura
40 1999
10 Indah Sari
IV Kampuang Kerupuk
30 2002
11 Sikumbang Mandiri
Dalam Koto Kerupuk
26 2002
12 Kutabi
Binu Padi Sawah
28 2004
13 KPC Saiyo
IV Kampuang Kakao
27 2005
14 Sawah Taganang
Dangau Baru Padi Sawah
20 2005
15 Tunas Muda
Ladang Darek Padi Sawah
30 2005
16 Bukit Panjang
Dalam Koto Padi Sawah
30 2006
17 Bina Usaha
Koto Nan Gadang Padi Sawah
30 2006
18 Bungo Rayo
Nan VII Padi Sawah
26 2006
19 Mansiang
Pintu Koto Kako
25 2007
20 Mekar Rasa
Koto Panjang Kerupuk
41 2006
21 Salibu Boneh
IV Kampuang Padi Sawah
20 2009
22 Mekar Sari
Kamang Hilia Hortikultura
20 2009
23 JTHK
Ladang Darek Jamur Tiram
15 2009
24 Lestari
Koto Panjang Padi Sawah
15 2008
25 Berkah
IV Kampuang Hortikultura
15 2011
26 AP3LH
Nagari Kamang Hilia Pengrajin Perabot 103
2006
Sumber : Ekspose Walinagari Kamang Hilir 2011
Keanggotaan dari Kelompok Usaha Masyarakat ini adalah para petani yang berada di tiap-tiap jorong yang membentuk kelompok usaha Masyarakat.
Kelompok usaha masyarakat ini terdiri dari Kelompok Usaha Tani, Kelompok Usaha Industri Rumah Tangga, dan Kelompok Industri Perabot. Sistim kerja dari
kelompok ini tergantung program kerja yang dibentuk oleh tiap-tiap kelompok usaha. Keuntungan dari mengikuti kelompok usaha ini berupa kemudahan-
kemudahan bagi anggota untuk mencari tambahan modal dalam mengembangkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
usaha mereka. selain itu, mengenai informasi tentang usaha yang mereka jalankan sangat mudah didapatkan melalui sosialisasi sesama anggota.
Untuk bidang pertanian, para petani mendapat kemudahan dalam mendapatkan bibit bersubsidi. Karena bibit bersubsidi ini disalurkan oleh
pemerintah melalui kelompok tani yang ada di Nagari Kamang Hilia. Seperti yang diutarakan oleh Bapak Kayo :
“Pupuak pemerintah ko di turunan ka petani wak ko dari kelompok tani yang ado. Biko ketua kelompok yang
manarimo. Jatah tiok-tiok anggota kalompok yang buliah maambiak lah jaleh. Bagi anggota yang ka mamakai pupuk
tingga mahubungi ketua dan manjapuik pupuak tu” “pupuk dari pemerintah disalurkan kepada petani melalui kelompok
tani yang ada. Nantinya akan diterima oleh ketua kelompok tani. Tiap-tiap anggota telah memiliki jatah masing-masing
untuk mengambilnya. Bagi anggota yang ingin memakai pupuk tersebut bias menghubungi ketua masing-masing lalu
menjemputnya”, pen.
Perkembangan kelompok usaha ini berdampak kepada perkembangan usaha-usaha masyarakat Nagari kamang hilia, terutama sektor pertanian. Hal ini
disebabkan oleh semakin mudahnya para petani untuk dalam mengelola lahan pertanian melalui program-program yang dibentuk oleh kelompok tani yang
mereka ikuti. Kelompok-kelompok tani yang ada ini juga tergabung dalam GAPOKAN Gabungan Kelompok Tani Kamang Hilia yang memiliki program
dalam pengembangan pertanian. Program-progam yang dibuat oleh GAPOKAN merupakan jembatan bagi petani yang tergabung didalamnya untuk dapat
mengembangkan pertanian mereka. Beberapa program yang pernah dilakukan oleh GAPOKAN dalam mengembangkan pertanian di Nagari Kamang Hiliah
adalah :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Pengembangan jeruk madu melalui kelompok tani Mekar Sari di Jorong IV
Kampuang seluas 6 Ha pada tahun 2009 yang diayomi oleh program dari pemerintahan Kabupaten Agam.
2. Bantuan bibit berupa ubi kayu untuk pengembangan usaha rumah tangga
berupa Karupuak Kamang pada tahun 2009. 3.
Bantuan berupa alat-alat pertanian untuk masing-masing kelompok tani berupa mesin pemotong rumput, gerobak, dan sabit gerigi dari Dinas Pertanian
Kabupaten Agam. 4.
Bantuan dana Program Usaha Agrobisnis Pedesaan PUAP kepada GAPOKAN Kamang Hilia sebesar Rp. 100.000.000 pada tahun 1990.
Untuk pertanian padi sawah, Nagari Kamang Hilia merupakan penghasil beras dengan varietas mayoritas padi unggul local berupa Kuriak Kusuik dan padi
putiah. Jenis padi ini sangat diminati oleh masyarakat disekitar daerah Nagari Kamang Hilia karena memiliki berbagai keunggulan. Selain tingginya
produktifitas hasil, kwalitas berasnya juga sangat kompetitif pada harga pasar. Pada saat ini, harga beras pada jenis padi ini menduduki harga tertinggi dipasaran
namun tidak mengurangi minat konsumen untuk membeli karena kwalitas berasnya sangat memuaskan. Sehingga petani Kamang Hilia tetap
membudidayakan padi jenis Kuriak Kusuik dan Padi Putiah. Kenaikan produktifitas padi di Nagari Kamang Hilia ditunjang karena adanya
perkembangan dalam kelompok tani yang mempermudah petani dalam pengembangan ilmu pertanian dan pendistribusian pupuk bersubsidi yang dapat
meringankan petani.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.6.2. Organisasi Keagamaan