C. Zaman Kemerdekaan hingga Sekarang
Pada saat Indonesi merdeka, Badan Kerapatan Nagari menyepakati bahwa Nagari Aua Parumahan dikembalikan menjadi Nagari Kamang. Akhirnya pada
Clash ke II tahun 1949, yaitu sewaktu perang kemerdekaan kembali berkecambuk dengan Belanda, dimana Kamang termasuk basis utama para pejuang, maka di
antara tokoh-tokoh masa itu antara lain Saibi St. Lembang Alam, Ak Dt gunung Hijau, Patih A, Muin Dt. Rky Marajo, dalam satu rapat yang diadakan di Anak air
Dalam Koto Kamang, sepakat untuk menambah Hilia dibelakang nama Kamang, sehingga lengkapnya menjadi Kamang Hilia. Selanjutnya dengan berlakunya
Undang-Undang No.5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, yang memberlakukan kesamaan sistem Pemerintahan Desa di seluruh Indonesia. Sistem
Pemerintahan Nagari dihapus dan diganti dengan Pemerintahan Desa. Maka Nagari Kamang Hilir dipecah lagi menjadi 17 desa yang merupakan peningkatan
status jorong yang ada. Pada tahun 1990, berdasarkan Instruksi Gubernur Sumatera Barat tahun
1988, tentang Penataan kembali Wilayah Daminstrasi Pemerintahan Desa di Provinsi Sumatera Barat, maka desa yang 17 buah tadi disederhanakan menjadi 6
desa. Selanjutnya melalui Penataan Desa tahap 4, ke 6 desa yang ada disederhanakan lagi menjadi 3 desa yaitu Desa Kamang Barat, Desa Kamang
Tengah, dan Desa Kamang Timur. Pada era Reformasi telah melahirkan Undang-Undang No.22 tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah, yang disusul dengan lahirnya Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No.9 tahun 2000 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan
Nagari. Maka, pada tanggal 11 November 2001 secara resmi Nagari Kamang Hilir
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
terbentuk. Dengan diberlakukannya aturan ini, maka ke 3 desa tadi, digabung kembali ke pemerintahan Nagari Kamang Hilia dengan jumlah jorong sebanyak
17 buah. Hingga sekarang system pemerintahan ini berlaku di daerah ini, dimana Kamang Hilir merupakan Kenagarian di bawah naungan Kecamatan Kamang
Magek Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No.72 tahun 2005 tentang
desa, yang kemudian disikapi oleh Pemerintah Kabupaten Agam dengan melahirkan Peraturan Daerah Agam No.12 tahun 2007 tentang Pemerintahan
Nagari ini lah yang menjadi dasar hokum pelaksanaan Pemerintahan Nagari di Kabupaten Agam termasuk Nagari Kamang Hilir. Nagari Kamang Hilir dipimpin
oleh Wali Nagari beserta perangkat nagari lainnya yang dibantu oleh BAMUS Badan Musyawarah Nagari yang berfungsi sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Nagari.
2.1.3. Keadaan Penduduk Nagari Kamang Hilia A. Kependudukan