diturunkan secara turun temurun kepada petani di Nagari Kamang Hilia bertentangan dengan aturan MUI yang berazazkan agama Islam. Diketahui bahwa
semua petani bahkan semua mayarakat di Nagari Kamang Hilia merupakan etnis Minangkabau yang menganut ajaran Islam, maka otomatis aturan-aturan yang
berlaku dalam agama akan mempengaruhi cara dan pandangan hidup mereka, termasuk dalam mengelola pertanian. Dengan demikian terjadi perubahan
terhadap cara dan pandangan petani dalam mengelola pertanian yang memberi dampak terhadap nilai dan makna dari kegiatan pertanian yang mereka lakukan.
2.6.3. Organisasi Adat
Terdapat beberapa Organisasi Kemasyarakatan yang terlibat terhadap pertanian di Nagari Kamang Hilia, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Organisasi adat ini berupa KAN Kerapatan Adat Nagari, Bundo Kanduang, dan Pari Paga Nagari. Dalam menjalankan perannya, oragnisasi KAN, Bundo
kanduang, dan Parik Paga Nagari dibantu oleh beberapa oraganisasi yang bergerak dibidang pemerintahan. Organisasi yang bergerak di bidang
Pemerintahan tersebut adalah LPMN Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari dan PKK Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. Sama seperti
organisasi sebelumnya, keanggotaan dari organisasi kemasyarakatan adalah anggota masyarakat yang ditunjuk secara bersama-sama dalam musyawarah
nagari. Dimulai dari organisasi KAN
33
33
KAN merupakan lembaga perwakilan permusyawaratan dan pemufakatan adat tertinggi di Nagari Kamang Hilia.
Fungsi KAN berupa :
yang secara turun temurun di kelola oleh masyarakat sesuai dengan fungsinya yang berlandaskan kepada Adat Salingka
a.
Mempertahankan dan menegakan nilai-nilai adat Minangkabau.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Nagari adat seluruh nagari. Melihat fungsi-fungsi dan tugas KAN yang lebih terperinci, secara tidak langsung KAN juga membantu dalam mengontrol petani
dalam melakukan kegitan pertanian mereka. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam pengelolaan pertanian di Nagari Kamang Hilia tidak terlepas dari KAN
yang mengontrol hal-hal berkaitan dengan sako, pusako, dan sangsako. Maksudnya disini adalah, KAN juga berperan dalam perubahan yang terjadi
terhadap pengelolaan pertanian di Nagari Kamang Hilia, dimusyawarahkan dan disepakati bersama-sama oleh petani dalam KAN, sehingga perubahan yang
terjadi tersebut dapat diwujudkan dalam praktek pertaniannya. KAN juga memiliki peran dalam menyelesaikan hal-hal yang berkaitan
terhadap kepemilikan lahan. Tidak jarang terjadi persengketaan terhadap kepemilikan lahan, dimana terjadi perebutan sebuah lahan karena kurangnya bukti
kepemilikan dari masing-masing pihak yang merasa memiliki lahan tersebut atau terjadi perebutan harta warisan dari harta pusaka dalam suatu kaum pasukuan. Hal
ini terjadi karena dahulunya terdapat sebuah sistim gadai terhadap lahan yang
b.
Mendorong terlaksananya kehidupan masyarakat berdasarkan adat salingka nagari.
c.
Membina masyarakat nagari menurut “adat basandi syara’, syara basandi kitabullah”.
d.
Meningkatkan kualitas dan peran pemangku adat di nagari.
e.
Meningkatkan kualitas dan peran pemangku kepada anak dan kemenakan.
f.
Sebagai perekat tali silaturahmi antara kelompok fungsional dengan rakyat nagari dalam pemberdayaan sako, pusako, dan sangsako.
Tugas KAN berupa : a.
Memberikan persetujuan terhadap perubahan status dan fungsi kekayaan nagari. b.
Menangkal masuknya pengaruh budaya yang merusak nilai-nilai adat. c.
Menyelesaikan perkara-perkara perdata adat sehubungan dengan sako, pusako, dan sangsako.
d. Memberikan surat keterangan kepada seseorang berkaitan dengan pelaksanaan ketentuan
adat yang berlaku. e.
Memberikan persetujuan terhadap kerjasama pengelolaan kekayaan nagari dengan pihak lain. f.
Berperan aktif dalam setiap pembangunan di nagari sebagai mitra kerja pemerintahan nagari. g.
Mengurus dan mengelola hal-hal yang berkaitan dengan adat, sako, dan pusako. h.
Bekerjasama dengan lembaga nagari lainnya dalam menyelesaikan masalah social, budaya, dan agama.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
merupakan bagian dari harta pusaka. Disinilah KAN berperan untuk membantu pihak-pihak yang berkaitan tersebut dalam menyelesaikan perkara mereka.
Dalam menanggapi Permaslahan diatas KAN dibantu oleh organisasi LPMN yang dibentuk atas prakarsa masyarakat untuk membantu Pemerintahan
Nagari dalam menampung dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat khusus di bidang pembangunan. Selain itu LPMN bertugas untuk menyusun
perencanaan pembangunan yang partisipatif, menggerakan swadaya gotong royong, serta melaksanakan pengendalian pembangunan terhadap sumber daya
yang ada di nagari Kamang Hilia, termasuk pembangun di bidang pertanian. Sebagai contoh dalam perawatan irigasi atau pemakaian bibit atau pupuk,
dimana sebelum petani menggunakannya para petani akan membahasnya terlebih dahulu dalam kelompok tani masing-masing yang kemudian dirembukan secara
bersama-sama dalam Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari. Para petani tidak bisa seenaknya saja merubah praktek-praktek pengelolaan dalam pertanian
tanpa memusyawarahkannya terlebih dahulu, karena perubahan yang terjadi pada satu ekosistem sawah, berpengaruh besar dengan ekosistem sawah lainnya. Jika
petani tidak bermusyawarah dahulu, maka apabila terjadi sesuatu yang merugikan terhadap satu ekosistem sawah karena pemakaian pupuk atau pemilihan bibit
maka masalah itu akan menyebar kepada ekosistem sawah lainnya, karena sawah- sawah tersebut berkumpul dalam satu lokasi pemberdayaan. Seperti halnya dalam
perawatan sarana irigasi, apabila ada perbaikan atau pembuatan alat baru yang berhubungan dengan irigasi, maka petani melalui LPMN bermusyawarah dan
bergotong royong untuk melakukan kegiatannya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Praktek kegiatan gotong royong tersebut, PKK dan Bundo Kanduang sebagai perpanjangan tangan dari KAN ikut membantu para petani dalam
kegiatannya. Disini anggota PKK yang rata-rata juga petani mulai membentuk tim
untuk melakukan kegiatan tersebut. Khusus untuk kaum ibu yang berada dalam naungan organisasi Bundo Kanduang akan mengambil peran dalam memenuhi
kebutuhan pangan berupa menyediakan makanan pagi petani-petani yang bergotong royong.
PKK dibentuk oleh walinagari untuk membantu masyarakat dalm memahami makna dari gotong royong, pendidikaan dan keterampilan,
pengembangan kehidupan berkoperasi, kebutuhan sandang pangan papan, tata pelaksanaan rumah tangga, kesehatan, dan kelestarian hidup. Keanggotaan PKK
dipilih dari masyarakat yang berganti sesuai periode kepengurusannya. Dengan demikian, PKK juga memiliki peran dalam pertanian di nagari kamang Hilia,
dimana anggota PKK juga ikut mengkoordinir kegiatan perawatan sarana yang ada di Nagari Kamang Hilia termasuk sarana yang berhunbungan dengan
pertanian.
Lembaga Bundo kanduang dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai organisasi masyarakat yang mayoritas adalah kaum ibu. Dalam
melaksanakan kegiaatnnya, lembaga Bundo kanduang bekerjasama dengan PKK dalam mendidik generasi penerus yang ada dalam masyarakat Kamang Hilia.
Sehingga fungsinya secara tidak langsung sejalan dengan fungsi PKK. Lembaga Bundo Kanduang berusaha mengayomi para Ibu Rumah tangga untuk
mengembangkan keterampilan yang mereka miliki termasuk dalam bidang pertanian. Tidak hanya itu, bagi petani yang membutuhkan dana, PKK juga
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
membantu petani tersebut untuk mengarahkannya kepada koperasi yang mereka kelola di Nagari Kamang Hilia. Bagi ibu rumah tangga yang terlibat kepada
pengembangan jamur tiram pada jorong Ladang Darek juga mendapatkan informasi dari anggota PKK yang juga membantu penduduk dalam
mengembangkan keterampilannya terhadap pertanian jamur tiram tersebut. Dari keseluruh kegiatan pertanian diatas, tidak akan terlepas dari adanya
konflik-konflik antara petani. Maka dalam permasalahan ini lah dibutuhkan sebuah organisasi yang menjaga keamanan Nagari termasuk keamanan petani
dalam melakukan praktek pertaniannya berupa Parik Paga Nagari. Sebagai organisasi perlindungan masyarakat, Parik Paga Nagari dalam menjalankan
tugasnya memiliki tanggung jawab kepada walinagari dalam menjalankan fungsinya, Parik Paga Nagari melakukaan koordinasi dan konsultasi terlebih
dahulu dengan walinagari dan lembaga nagari lainnya. Untuk bidang pertanian, Parik Paga Nagari berperan dalam mengamankan petani yang berkaitam jika
terjadi permasalahan antara mereka, baik dikarenakan oleh perebutan lahan, selisih paham ketika melakukan kegiatan pertanian karena ada yang merasa
dirugikan, atau hal lainnya yang berhubungan dengan keributan dalam bidang pertanian.
Sebagai contoh, apabila terjadi selisih paham antara satu petani dengan petani lainnya yang dikarenakan sengketa lahan, maka yang pertama
mengamankan kedua belah pihak adalah Parik Paga Nagari. Selanjutnya anggota dari Parik Paga Nagari akan membawa pihak yang bersengketa ke lembaga yang
bisa menyelesaikannya melalui Wali Nagari yang selanjutnya akan dimusyawarahkan ke lembaga KAN. Atau permasalahan terhadap selisih paham
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sesame petani akibat irigasi. Petani yang berselisih paham tersebut akan berusaha didamaikan oleh Parik Paga Nagari agar perselisihan tersebut tidak berujung ke
tindak kekerasan. Pada kasus ini Parik Paga Nagari akan bekerja sama dengan kelompok tani dan pihak pengelola irigasi dalam menyelesaikannya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III PENGETAHUAN LOKAL PETANI
TERHADAP EKOSISTEM DAN PENGELOLAAN SAWAH
3.1. Pengetahuan Lokal Petani mengenai Musim
3.1.1. Perubahan Musim
Petani di Nagari Kamang Hilia memiliki pengetahuan lokal yang berkaitan erat dengan aktifitas mereka dalam bercocok tanam, yaitu pengenalan musim.
Terdapat beberapa musim yang dikenal petani di Nagari Kamang Hilia, yaitu musim pahujan, musim paneh, dan musim peralihan. Pada musim peralihan,
petani di Nagari Kamang Hilia mengenal 2 dua musim berupa hari palambok dan musim panyakik.
Namun perubahan iklim yang terjadi sekarang ini juga mempengaruhi musim yang ada di Nagari Kamang Hilia. Perubahan yang terjadi cenderung lebih
mengarah kepada waktu terjadinya musim yang dikenal oleh petani di Nagari Kamang Hilia. Dimana, dahulunya waktu terjadinya musim masih dapat di
prediksi oleh petani di Nagari Kamang Hilia. berbeda dengan sekarang ini, dimana petani tidak lagi mengetahui dengan pasti kapan masuknya suatu musim.
Seperti musim pahujan yang tidak bisa di pastikan lagi terjadi pada bulan September hingga Desember atau musim paneh yang biasanya terjadi sekitar
bulan Februari hingga Juli. Petani tidak mengetahui dengan pasti semenjak kapan perubahan tersebut
mereka sadari. Namun perubahan tersebut mulai dirasakan oleh petani semenjak
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA