Fungsi Mananam Sarantak terhadap Pengelolaan Air dan Tanah

sumber irigasi pertanian padi sawah mereka. Apabila petani merasa sumber air irigasi cukup untuk mengairi areal padi sawah yang menjadi kawasan alirannya, maka dengan segera masing-masing petani mulai melakukan pengelolaan padi sawah berupa memperbaiki dan membersihkan aliran irigasi tali banda. Kebijakan mananam sarantak diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang petani di Nagari Kamang Hilia. Bertahannya kebijakan dalam menanam sarantak disebabkan oleh fungsinya yang sangat membantu petani dalam pengelolaan padi sawah tanpa mengganggu padi sawah petani lainnya. Selanjutnya kebijakan tanam sarantak mampu mempererat hubungan sesama petani, sehingga petani dapat mengembangkan pengetahuan karena adanya keterbukaan untuk saling berbagi informasi pengelolaan pertanian.

A. Fungsi Mananam Sarantak terhadap Pengelolaan Air dan Tanah

Bentuk kebijakan tanam sarantak yang pertama akan diuraikan adalah usaha dalam memenuhi kebutuhan air sawah. Petani yang ingin memenuhi kebutuhan air sawah, harus memperhatikan dan menjaga sawah petani lainnya yang menjadi aliran air sawahnya. Disinilah kebijakan tanam sarantak berfungsi, dimana dengan melakukan kegiatan menanam sawah secara serentak, maka kebutuhan air sawah berlangsung pada kurun waktu yang sama. Sehingga tidak ada lagi petani yang merasa terganggu atau dirugikan yang disebabkan genangan air ketika petani lainnya berusaha memenuhi kebutuhan air sawahnya. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Kayo, berupa : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA “Ndak sadoalah sawah nan ado di nagari ko talatak di tapi banda. Jadi katiko sawah paralu aia, aia tu basaluran dari sawah-sawah nan barado di tapi banda. Samakin jauah sawah wak dari banda, samakin banyak lo sawah nan manjadi aliran aia. Supayo ndak ado nan maraso dirugian, patani disiko sapakaik untuk batanam sacaro sarantak. Kalau batanam lah sarantak, wakatu sawah mampaguoan aia kan sarantak lo. Jadi, ndak kan ado masalah yang tibo karano salah paham dalam mampagunoan aia untuak mangolah sawah”, “tidak semua swah yang ada di nagari ini berdampingan langsung dengan banda. Sehingga ketika sawah memerlukan air, air tersebut dialirkan melalui sawah petani lainnya. Semakin jauh sawah dari banda, maka semakin banyak sawah yang menjadi aliran air. Agar tidak ada yang merasa dirugikan, petani disini sepakat untuk menanam secara serentak. Jika menanam sudah serentak, waktu sawah dalam mempergunakan air terjadi secara bersamaan. Jadi, tidak akan muncul permasalahan yang disebabkan salah paham dalam menggunakan air untuk pengelolaan sawah”, pen. Fungsi mananam sarantak berguna pula untuk pengelolaan tanah pada lahan padi sawah ketika kegiatan membajak sawah. Bagi petani yang sawahnya berada dekat dengan jalan, tidak akan mengalami kesulitan untuk memasukan alat bajak. Hanya saja, sawah petani yang berada di tepi jalan akan menjadi tempat laluan alat bajak yang akan digunakan oleh petani lain yang sawahnya tidak berada di tepi jalan. Dengan adanya kebijakan mananam sarantak, kegiatan mambajak pun terjadi dalam kurun waktu yang sama. Sehingga petani yang sawahnya menjadi laluan alat bajak petani lainnya tidak merasa khawatir akan rusaknya lahan atau tanaman padi sawah. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Kayo, berupa : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA “Petani nan sawahnyo nan di tapi jalan mungkin ndak payah mamasuak bajak ka sawah, tapi sawahnyo manjadi tampek laluan bajak untuak petani nan lain. Untuang sen ado kesepakatan petani untuk batanam sarantak. Jadi, petani nan sawahnyo manjadi laulan ndak maraso tagaduah katiko petani lain manumpang malaluan bajak”, “Petani yang sawahnya di tepi jalan mungkin tidak akan menemukan kesulitan ketika memasukan alat bajak, namun sawah mereka akan menjadi tempat laluan bajak bagi petani lainnya. Untung saja ada kespakatan petani untuk menanam secara serentak. Jadi, petani yang sawahnya menjadi laluan petani lainnya tidak akan merasa terganggu ketika petani lainnya melewatkan bajak dari sawahnya”, pen.

B. Fungsi Mananam Sarantak terhadap Penanggulangan Hama

Dokumen yang terkait

Fungsi Permainan Berburu Babi Pada Masyarakat Minangkabau (Studi Deskriptif di Kanagarian Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam)

9 415 107

ANALISIS JARINGAN PERDAGANGAN PADI DAN BERAS DI KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT Analisis Jaringan Perdagangan Padi dan Beras di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera Barat.

2 6 15

Budaya Politik Masyarakat Minangkabau (Studi di Nagari Kamang Mudik Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam).

0 0 1

SOSIALISASI POLITIK DALAM MASYARAKAT NAGARI KAPAU KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM.

0 0 9

TEKNOLOGI PEMANFAATAN LIMBAH BUAH KAKAO SEBAGAI PUPUK ORGANIK RAMAH LINGKUNGAN DI NAGARI KAMANG HILIR KECAMATAN KAMANG MAGEK KABUPATEN AGAM.

0 0 9

Usaha Kerupuk Ubi Serta Pengaruhnya Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (studi kasus di Nagari Kamang Hilir Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam).

0 0 7

PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL SAWAH DI KECAMATAN KAMANG MAGEK KABUPATEN AGAM.

0 0 8

BAB II GAMBARAN UMUM NAGARI KAMANG HILIA 2.1. Identifikasi Nagari Kamang Hilia 2.1.2. Letak dan Akses Menuju Nagari Kamang Hilia - Kearifan Lokal Petani Dalam Pengelolaan Sawah Di Nagari Kamang Hilir Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Sumatera Barat

0 2 49

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Kearifan Lokal Petani Dalam Pengelolaan Sawah Di Nagari Kamang Hilir Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Sumatera Barat

0 3 21

Kearifan Lokal Petani Dalam Pengelolaan Sawah Di Nagari Kamang Hilir Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Sumatera Barat

0 2 12