2.2. Tata Ruang Desa Nagari Kamang Hilia
Nagari Kamang Hilia merupakan hamparan atau daratan dari Timur ke Barat, hampir setengah bagian sebelah utara dari batas Nagari Bungo Koto Tuo
sampai ke batas Nagari Kamang Mudik dilingkari Bukit Barisan. Luas Kanagarian Kamang Hilir adalah 1502 Ha, yang terdiri dari hutan seluas 900 Ha, sawah seluas
350 Ha, ladang seluas 150 Ha, dan perumahan seluas 102 Ha. Nagari Kamang Hilia terdiri dari 17 jorong, yaitu:
Pada bagian utara dari Nagari Kamang Hilia terdapat Jorong Binu, Solok, Ladang Darek, Batu Baraguang, dan Bancah. Pada jorong ini terdapat areal hutan
yang berasal dari perbukitan barisan yang melintasi Nagari kamang Hilia. Bukit barisan tersebut secara langsung dijadikan perbatasan dengan Kabupaten 50 Kota.
Hutan ini terletak pada bagian utara dari tiap-tiap jorong. Hutan tersebut dijadikan oleh masyarakat sekitar untuk lahan pertanian kering berupa ladang. Areal
persawahan terletak cenderung mengapit perumahan penduduk. Peremuhan penduduk cenderung mengikuti jalan yang ada di daerah bagian utara dari nagari
ini. jika mengikuti jalan yang ada di nagari ini, maka akan dilihat kelompok- kelompok perumahan yang diselingi oleh areal persawahan.
Pada bagian barat dari Nagari Kamang Hilia terdapat Jorong Koto Panjang, Dangau Baru, dan Dalam Koto. Pada jorong ini juga terdapat areal hutan
yang berasal dari perbukitan barisan yang melintasi Nagari kamang Hilia. Dari letak jorong, hutan tersebut terletak pada bagian utara jorong. Hutan tersebut
dijadikan oleh masyarakat sekitar untuk lahan pertanian kering berupa ladang. Areal persawahan terletak cenderung mengapit perumahan penduduk. Peremuhan
penduduk cenderung mengikuti jalan yang ada di daerah bagian barat dari nagari
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ini. jika mengikuti jalan yang ada di nagari ini, maka akan dilihat kelompok- kelompok perumahan yang diselingi oleh areal persawahan.
Pada bagian selatan dari Nagari Kamang Hilia terdapat Jorong Joho, Pintu Koto, V Kampuang, IV Kampuang, dan Nan VII. Areal hutan tidak terdapat pada
jorong-jorong ini. Jorong-jorong ini terdiri dari perumahan, ladang dan persawahan. Areal ladang dan persawahan terletak cenderung mengapit
perumahan penduduk. Peremuhan penduduk cenderung mengikuti jalan yang ada di daerah bagian selatan dari nagari ini. jika mengikuti jalan yang ada di nagari
ini, maka akan dilihat kelompok-kelompok perumahan yang diselingi oleh areal persawahan atau ladang.
Pada bagian timur dari Nagari Kamang Hilia terdapat Jorong Guguak Rangpisang, Koto kaciak, Balai Panjang, dan Koto nan Gadang. Areal hutan yang
berasal dari perbukitan barisan terdapat di Jorong Guguak Rangpisang. Bukit barisan tersebut secara langsung dijadikan perbatasan dengan Kabupaten 50 Kota.
Hutan ini terletak pada bagian utara dari jorong Guguak Rangpisang. Hutan tersebut dijadikan oleh masyarakat sekitar untuk lahan pertanian kering berupa
ladang. Areal persawahan terletak cenderung mengapit perumahan penduduk pada tiap-tiap jorongmyang ada. Peremuhan penduduk cenderung mengikuti jalan yang
ada di daerah bagian utara dari nagari ini. jika mengikuti jalan yang ada di nagari ini, maka akan dilihat kelompok-kelompok perumahan yang diselingi oleh areal
persawahan. Masyarakat Nagari Kamang Hilia tidak mengenal orientasi bangunan
secara khusus. Jenis bangunan merupakan bangunan permanen dengan berbagai bentuk. Kebanyakan bangunan rumah terbuat dari batu dan menggunakan atap
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dari bahan seng. Namun ada beberapa rumah pada bagian dinding menggunakan setengah batu dan setengahnya lagi kayu, beberapa rumah ada juga yang terbuat
dari kayu. Pola permukiman tidak begitu tersusun dengan rapi, hanya saja hampir
semua rumah-rumah di Nagari Kamang Hilir mengikuti pola dan terletak disepanjang tepi jalan, baik itu jalan raya nagari maupun jalan-jalan kecil yang
ada di nagari. Penyebaran rumah masyarakat Nagari Kamang Hilia pada umumnya adalah tipe mengelompok, jarak antara satu rumah dengan rumah
lainnnya relatif dekat. Namun pada beberapa tempat, kediaman penduduk ada yang terpecah-pecah. Walaupun penyebaran rumah penduduk beragam, tetapi
tetap ada jalan utama dari rumah-rumah yang tersusun mengikuti jalan-jalan yang terbentuk. Pola permukiman yang ada pun juga terpengaruh dengan adanya
keluarga saparuik
27
27
Keluarga saparuik merupakan keluarga yang terkait akibat pertalian darah..
. Pada 1 satu kelompok perumahan, biasanya cenderung didiami oleh satu suku. Yang menyebabkan masyarakat Nagari Kamang Hilia
tinggal dalam bentuk kumpulan saparuik adalah kepemilikan tanah sebagai tanah ulayat tanah pusaka.
Kantor kepemerintahan Nagari Kamang Hilir berupa Kantor Wali Nagari terletak di Jorong IV Kampuang. Beberapa perkantoran seperti KUA dan KAN
juga terletak di Jorong IV Kampuang. Di Jorong IV Kampuang ini juga terdapat pusat peribadatan masyarakat dari Nagari Kamang Hilir berupa Masjid Wustha
Kamang. Sedangkan Pasar terletak di Jorong Pintu Koto yang bersebelahan langsung dengan Jorong IV Kampuang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.3. Tata Ruang Pertanian