benda-benda tersebut telah merupakan bagian yang tidak terpisah dari kehidupan sehari-hari petani.
3.1.4. Musim Peralihan
Dalam pengetahuan petani di Nagari Kamang Hilia, terdapat masa peralihan antara musim panghujan ke musim paneh atau sebaliknya. Namun
secara umum tidak ada istilah yang formal dari petani untuk menyatakan masa peralihan tersebut sebagai musim. Secara spontan beberapa petani menyatakan
nama yang mereka berikan pada masa peralihan dari kedua musim yang mereka ketahui. Masa peralihan dari musim paneh ke musim pahujan mereka sebut
dengan istilah hari lah lambok dan masa peralihan dari musim pahujan ke musim paneh disebut musim panyakik.
A. Hari Lah Lambok
Hari lah lambok terjadi pada saat peralihan dari musim paneh ke musim pahujan, maka hari lah lambok tersebut berlangsung pada bulan Agustus.
Mengenai waktu berlangsungnya masa dari hari lah lambok tersebut diungkapkan dengan pendapat yang sama oleh Bapak Asnir 58 tahun berupa : “Biasonyo hari
ko lambok-lambok sen ndek ka musim pahujan sekitar bulan Aagustus”, “biasanya hari tersebut terasa lembab ketika akan masuk musim penghujan
sekitar bulan Agustus”, pen. Secara harfiah hari lah lambo ini berarti hari yang terasa lembab. Bagi
petani di Nagari Kamang Hilia, hari lah lambok berarti keadaan alam yang terasa lembab dan dingin karena akan memasuki musim hujan. Pemahaman mengenai
hari lah lambok tersebut diutarakan oleh beberapa petani di Nagari Kamang Hilia. Salah satu petani yang menyatakannya adalah Ibuk Rahmi, berupa : “Kalau lah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ka masuak musim hujan, hari ko lah malok sen dan hawonyo taraso dingin” “kalau musim hujan akan datang, cuaca selalu mendung dan terasa dingin”,
pen. Bapak Asnir turut mengungkapkan hari lah lambok merupakan :
“Salamo ambo manjamua padi, kalau lah ka masuak musim hujan di nagari ko, langik ko ndak do nan tarang doh, malok
sen taruih. Udaro pun dingin, jadi ndak rancak tuak manjamua padi” “selama saya menjemur padi, jika musim
hujan segera tiba di nagari ini, langit terlihat selalu mendung. Udara pun terasa dingin sehingga sangat tidak
bagus untuk menjemur padi”, pen.
Hari lah lambok ini mengisyaratkan pengetahuan petani dalam melihat keadaan cuaca yang cenderung mendung dengan udara yang terasa dingin. Pada
masa ini, menurut petani di Nagari Kamang Hilia masih jarang terjadi hujan sehingga tidak bias dimasukan kedalam musim pahujan.
B. Musim Panyakik
Musim panyakik merupakan musim yang terjadi ketika masa peralihan dari musim pahujan ke musim paneh yaitu sekitar bulan Januari. Waktu
berlangsungnya musim panyakik ini diutarakan oleh Bapak Zamzani berupa : “Musim panyakik ko kiro-kiro bulan Januari katiko musim hujan baraliah ka
musim paneh”, “musim penyakit ini kira-kira bulan Januari ketika beralihnya musim hujan ke musim panas”, pen. Waktu berlangsungnya musim panyakik juga
diungkapkan oleh Ibuk Asnidar yang menyatakan bahwa :“Bulan Januari ko musim panyakik di nagari wak ko ndek paraliahan musim pahujan ka musim
paneh”, “bulan Januari merupakan musim penyakit di nagari kita ini karena peralihan dari musim hujan ke musim panas”, pen.
Secara harfiah musim panyakik berarti musim penyakit. Pemberian istilah tersebut bagi petani di Nagari Kamang Hilia cenderung mengarah kepada akibat
yang ditimbulkan oleh keadaan cuaca pada musim panyakik terhadap kesehatan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mereka. Hal ini diutarakan oleh beberapa petani di Nagari Kamang Hilia, yaitu Bapak Zamzani:
“Maso-maso ka masuak musim paneh ko musim panyakik. Hari ko ndak manantu sen. kadang malok kadang paneh.
Tapi bia mode tu, hari ko taraso palak. Kadang sagarang- garangnyo hari tibo-tibo turun sen hujan. Ndak elok wak
bakarajo doh, panyakik nan katibo”, “Masa akan masuknya musim panas merupakan musim penyakit. Cuaca menjadi
tak menentu dengan yang terkadang mendung dan terkadang panas. Namun walaupun begitu, suhu ini terasa panasgerah.
Terkadang ketika cuaca dalam keadaan panas terik, tiba-tiba hujan turun begiu saja. Sangat tidak baik untuk melakukan
pekerjaan, karna dapat menimbulkan penyakit”, pen.
Menurut pengetahuan petani di Nagari Kamang Hilia, pada musim panyakik keadaan cuaca tidak menentu. Dimana terkadang langit terlihat mendung
dan terkadang terlihat terik namun dengan suhu yang terasa panas. Pada musim ini, tidak jarang hujan turun ketika cuaca terlihat terik dan bersuhu panas yang
biasa disebut dengan hujan paneh hujan panas. kondisi cuaca yang demikian menurut petani di Nagari Kamang Hilia dapat mengganggu kesehatan mereka,
sehingga sangat tidak baik untuk melakukan kegiatan pertanian. Gejala-gejala alam tersebut sekaligus dijadikan oleh petani sebagai ciri-ciri dari musim
panyakik.
3.2. Pengetahuan Lokal Petani mengenai Tanah