31
Keseimbangan tanpa perdagangan
Keseimbangan setelah adanya kuota
Tabel 4. Perubahan Kesejahteraan sebagai Akibat Pemberlakuan Tarif
Uraian Sebelum tarif
Setelah tarif Perubahan
Surplus konsumen A + B + C + D + E + F
A + B -C + D + E + F
Surplus produsen G
C + G + C
Penerimaan pemerintah Tidak ada
E + E
Total surplus A + B + C + D + E + F + G
A + B + C + E + G -D + F
Sumber : Mankiw 2001
3.1.8. Dampak Kuota Impor terhadap Kesejahteraan
Kuota impor import quota adalah pembatasan jumlah barang-barang yang berasal dari luar negeri untuk dijual di dalam negeri Mankiw, 2010.
Kebijakan kuota impor digunakan oleh negara pengimpor untuk menetapkan jumlah maksimum komoditas tertentu yang boleh diimpor setiap tahun.
Sumber: Mankiw 2001
Gambar 6. Dampak Pemberlakuan Kuota Impor
Gambar 6 menunjukkan situasi pasar bawang merah di Indonesia setelah dan sebelum adanya kebijakan kuota impor. Jika perdagangan bebas
dimungkinkan, maka harga domestik akan sama dengan harga dunia. Penerapan kuota impor akan mengurangi jumlah impor bawang merah sehingga harga
bawang merah impor meningkat melebihi harga. Petani bawang merah dengan adanya kuota impor dapat menjual bawang merah dengan harga yang sama
Impor dengan kuota
Impor tanpa kuota P
2
P
1
= P
w
Q
D 1
Q
S 1
Q
S 2
Permintaan dalam negeri F
E‟‟ E‟
D G
C B
Kuota
Harga dunia Penawaran
dalam negeri Penawaran
dalam negeri + impor
A
Jumlah Q Harga P
Q
D 2
32
dengan harga dunia setelah adanya kuota impor, sehingga penjual domestik diuntungkan sedangkan pembeli mengalami kerugian.
Perubahan harga ini tentu saja mempengaruhi perilaku penjual dan pembeli domestik. Kuota impor menyebabkan jumlah permintaan bawang merah
domestik turun dari Q
d 1
menjadi Q
d 2
, sedangkan kuantitas penawaran domestik naik dari Q
S 1
menjadi Q
S 2
. Dengan demikian, penerapan kuota impor menurunkan jumlah impor dan mendorong pasar domestik mendekati kondisi equilibrium
tanpa perdagangan. Guna mengetahui berapa besar dampak adanya kebijakan kuota impor, maka perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Perubahan Kesejahteraan sebagai Akibat Pemberlakuan Kuota
Uraian Sebelum kuota
Setelah kuota Perubahan
Surplus konsumen A + B + C + D + E‟ + E‟‟ + F
A + B -
C + D + E‟ + E‟‟ + F
Surplus produsen G
C + G + C
Penerimaan kuota Tidak ada
D + E‟
+ D + E ‟
Total surplus A + B + C + D + E‟ + E‟‟ + F
+ G A + B + C + E„ +
E‟‟ + G -
E‟‟ + F Sumber : Mankiw 2001
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional