Perkembangan Harga Bawang Merah di Indonesia

64 sebesar 22.203 persen impor bawang merah berasal dari negara-negara di luar ASEAN dan China seperti India, Bulgaria, Jepang, dan Perancis.

5.4. Perkembangan Harga Bawang Merah di Indonesia

Harga bawang merah ditentukan oleh mekanisme pasar yaitu keseimbangan penawaran dan permintaan. Fluktuasi harga sering terjadi pada komoditas bawang merah yang disebabkan oleh naik turunnya jumlah bawang merah yang ditawarkan di pasar domestik. Perkembangan harga bawang merah mempunyai pola tertentu dimana pada saat panen raya harga bawang merah turun dan sebaliknya Tabel 13. Tabel 13. Perkembangan Harga Bawang Merah di Tingkat Konsumen di Indonesia Tahun 2005-2009 RpKg Bulan Harga Lokal 2005 2006 2007 2008 2009 Januari 7 780.58 9 609.07 9 199.57 14 910.00 13 093.00 Februari 7 553.76 9 784.04 8 916.05 14 182.00 13 632.00 Maret 7 753.27 10 184.68 8 660.74 14 888.00 14 423.00 April 7 844.60 10 321.23 8 543.84 15 022.00 14 198.00 Mei 7 899.08 10 511.19 8 837.74 15 842.00 13 976.00 Juni 8 072.91 10 491.58 8 929.00 15 936.00 13 591.00 Juli 8 205.32 10 293.63 8 683.83 15 514.00 14 523.00 Agustus 8 042.63 9 674.53 8 441.46 14 781.00 15 034.00 September 8 008.66 9 036.64 8 507.85 14 123.00 14 426.00 Oktober 8 478.63 8 707.75 8 920.98 13 781.00 13 741.00 Nopember 8 857.43 8 609.00 10 256.06 13 430.00 13 926.00 Desember 9 030.65 8 763.82 15 730.04 13 609.00 14 035.00 Rata-rata 8 127.29 9 665.60 9 468.93 14 668.17 14 049.83 Sumber: Badan Pusat Statistik 2010 pada saat panen raya Harga bawang merah terendah terjadi pada bulan Agustus sampai dengan Oktober dan harga tertinggi terjadi pada bulan Maret sampai dengan Mei, namun pada tahun-tahun tertentu kecenderungan seperti ini tidak terjadi. Hal ini diduga karena adanya hari besar pada saat panen raya sehingga meskipun penawaran 65 bawang merah domestik meningkat tidak menyebabkan penurunan harga bawang merah di tingkat konsumen. Stato 2007 mengemukakan bahwa fluktuasi harga bawang merah di Pasar Induk Keramat Jati PIKJ dipengaruhi oleh pasokan impor bawang merah, harga impor bawang merah, dan harga pupuk. Faktor yang memberikan pengaruh paling besar terhadap fluktuasi harga bawang merah adalah harga impor bawang merah. Upaya yang harus dilakukan untuk memperkecil fluktuasi harga bawang merah khususnya di PIKJ ialah dengan mengatur pola tanam antar wilayah sentra produksi di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang musim panennya cenderung bersamaan yaitu pada periode Juni sampai dengan September, memberikan bimbingan pelatihan kepada petani guna meningkatan produksinya misalnya melalui Penyuluh Pertanian Lapangan PPL, dan melakukan pengawasan terhadap harga pupuk agar harga pupuk yang sampai ke petani sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi HET yang ditetapkan oleh Pemerintah. 66

VI. FAKTOR-FAKTOR