8
permintaan, dan impor bawang merah di Indonesia agar pemerintah dapat mengantisipasi adanya kecenderungan faktor-faktor tersebut ke depannya.
Kecenderungan impor bawang merah Indonesia ke depannya perlu diperhatikan. Hal tersebut terkait dengan tingkat kesejahteraan produsen dan
konsumen bawang merah di Indonesia akibat fluktuasi harga bawang merah domestik. Oleh sebab itu, perlu adanya penelitian terkait dampak perubahan
kebijakan impor dan faktor eksternal terhadap penawaran, permintaan, harga bawang merah serta kesejahteraan produsen dan konsumen bawang merah di
Indonesia. Sehubungan dengan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan masalah-
masalah penelitian sebagai berikut: 1.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi, permintaan, impor, dan harga bawang merah ?
2. Bagaimana dampak kebijakan tarif impor, kuota impor, dan faktor
eksternal terhadap penawaran, permintaan, dan harga bawang merah ? 3.
Bagaimana dampak kebijakan tarif impor, kuota impor, dan faktor eksternal terhadap kesejahteraan produsen dan konsumen bawang merah di
Indonesia ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian adalah:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, permintaan,
impor, dan harga bawang merah.
9
2. Menganalisis dampak kebijakan tarif impor, kuota impor, dan faktor
eksternal terhadap penawaran, permintaan, dan harga bawang merah. 3.
Menganalisis dampak kebijakan tarif impor, kuota impor, dan faktor eksternal terhadap kesejahteraan produsen dan konsumen bawang merah di
Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai dampak kebijakan impor dan faktor eksternal terhadap kesejahteraan produsen
dan konsumen bawang merah di Indonesia kepada beberapa pihak diantaranya: 1.
Pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi bagi pemerintah dalam merumuskan suatu kebijakan yang dapat
melindungi kesejahteraan masyarakat, khususnya petani terkait pertanian bawang merah serta mengurangi ketergantungan impor bawang merah di
Indonesia. 2.
Akademisi dan peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan studi litelatur bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Lingkup kajian yang digunakan dalam penelitian meliputi: 1.
Bawang merah yang dianalisis adalah bawang merah konsumsi dengan kode HS 0703102900.
2. Harga internasional bawang merah menggunakan FOB New Zealand
sebagai negara pengekspor bawang merah terbesar di dunia. 3.
Indikator kesejahteraan masyarakat yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep surplus produsen dan surplus konsumen.
10
4. Data yang digunakan merupakan data resmi pemerintah dan tidak
mencakup data bawang merah yang tidak resmi dan tidak tercatat. 5.
Kebijakan impor yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hambatan tarif impor dan hambatan non tarif kuota impor.
6. Faktor eksternal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penurunan
harga riil bawang merah dunia. 7.
Jumlah penawaran dan permintaan bawang merah diasumsikan sama. 8.
Konsumen bawang merah rumahtangga merupakan konsumen yang menggunakan bawang merah untuk konsumsi akhir final demand.
9. Konsumen bawang merah non rumahtangga merupakan konsumen yang
menggunakan bawang merah sebagai bahan baku untuk produk yang akan dijual kembali derived demand seperti restoran, warung makan, industri
kecil menengah, dan industri besar.
11
II. TINJAUAN PUSTAKA