92
Peningkatan harga riil bawang merah di tingkat produsen tersebut hanya dapat meningkatkan luas areal panen bawang merah sebesar 0.0316 persen dan produksi
bawang merah sebesar 0.0368 persen. Peningkatan harga riil bawang merah di tingkat konsumen menyebabkan konsumen mengurangi konsumsinya meskipun
dalam jumlah yang sangat kecil. Penurunan permintaan bawang merah baik rumahtangga maupun non rumahtangga masing-masing adalah sebesar 0.0067
persen dan 0.0012 persen
7.2.3. Penerapan Kebijakan Tarif Impor Bawang Merah Sebesar 40 Persen
Komitmen tarif impor bawang merah di Indonesia dalam forum WTO masih cukup tinggi yaitu maksimum sebesar 40 persen. Alternatif kebijakan ini
dibuat untuk melihat seberapa besar respon perekonomian bawang merah di Indonesia ketika diterapkan tarif impor maksimum. Hasil simulasi penerapan
kebijakan tarif impor bawang merah sebesar 40 persen dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Hasil Simulasi Penerapan Kebijakan Tarif Impor Bawang Merah Sebesar 40 Persen
Variabel Satuan
Nilai Dasar Nilai Simulasi
Perubahan Unit
Persentase ABM
Ha 92 129.1000
92 252.7000 123.6000
0.1342 QBM
Ton 832 033.0000
833 320.0000 1 287.0000
0.1547 QSBM
Ton 893 921.0000
877 555.0000 -16 366.0000
-1.8308 QDRT
Ton 490 760.0000
490 629.0000 -131.0000
-0.0267 QDNRT
Ton 410 766.0000
410 752.0000 -14.0000
-0.0034 QDBM
Ton 901 526.0000
901 381.0000 -145.0000
-0.0161 MBM
Ton 69 817.6000
52 163.7000 -17 653.9000
-25.2857 PMBMR
RpKg 2 013.7000
2 870.3000 856.6000
42.5386 PKBMR
RpKg 6 564.4000
6 575.5000 11.1000
0.1691 PPBMR
RpKg 4 420.4000
4 426.1000 5.7000
0.1289
Penerapan tarif impor sebesar 40 persen mampu meningkatkan harga riil bawang merah impor sebesar 42.5386 persen. Hal tersebut menyebabkan impor
93
bawang merah menurun sebesar 25.2857 persen. Penawaran bawang merah merupakan penjumlahan produksi bawang merah dan impor bawang merah
dikurangi ekspor bawang merah, sehingga penurunan impor menyebabkan penurunan penawaran bawang merah sebesar 1.8308 persen.
Penurunan jumlah bawang merah yang ditawarkan menyebabkan harga riil bawang merah di tingkat konsumen meningkat sebesar 0.1691 persen dan harga
riil bawang merah di tingkat produsen juga meningkat sebesar 0.1289 persen. Peningkatan harga bawang merah di tingkat produsen tersebut menjadi insentif
bagi petani untuk meningkatkan produksi bawang merah sebesar 0.1547 persen. Dari sisi konsumen peningkatan harga riil bawang merah di tingkat konsumen
menyebabkan permintaan bawang merah baik rumahtangga maupun non rumahtangga menurun masing-masing sebesar 0.0267 persen dan 0.0034 persen.
7.2.4. Penghapusan Tarif Impor Bawang Merah