Distribusi ukuran partikel dan standar mutu tepung jagung

dan benang plastik bekas karung kemasan. Pemisahan dilakukan dengan memisahkan jagung pipil dengan ayakan kasar. Jagung yang digunakan sebagai bahan baku berkadar air maksimal 17. Setelah dipisahkan dari berbagai material pengotor, biji jagung selanjutnya dimasukkan ke dalam tangki perendaman pretreatment tank menggunakan pneumatic conveyor, dan direndam dalam waktu 10 hingga 20 menit. Selanjutnya jagung dipindahkan ke dalam degerminator melalui screw conveyor sambil dilakukan penirisan untuk dilakukan proses degerminasi. Degerminator yang digunakan berupa Polisher gabah Tipe A yang sudah ditingkatkan kapasitasnya hingga 3 tiga kali lipat dari kapasitas umum yang terdapat di pasar. Luaran dari degerminator adalah berupa jagung pecah grits jagung, ampok hominy, dan kulit ari bran. Grits jagung hasil degerminasi selanjutnya digiling dengan menggunakan hammer mill untuk mendapatkan ukuran grits yang lebih kecil. Penggilingan dilanjutkan dengan menggunakan disk mill berkecepatan tinggi dengan saringan berukuran 30 mesh 0,6 mm. Campuran grits dan tepung jagung hasil penggilingan dengan disk mill selanjutnya dimasukkan ke dalam cyclone untuk memisahkan tepung jagung dengan grits jagung. Grits jagung yang keluar dari cyclone yang merupakan fraksi berat selanjutnya diayak dengan menggunakan siever dengan ukuran ayakan 24 mesh. Fraksi yang lolos dari ayakan disebut menir jagung, dan fraksi yang tidak lolos ayakan disebut beras jagung. Beras dan menir jagung pada umumnya digunakan sebagai bahan baku pada pabrik snack jagung yang menggunakan teknologi ekstrusi. Sementara, tepung jagung yang dihasilkan selanjutnya dikemas dalam kemasan kecil dan dipasarkan pada industri rumah tangga dan masyarakat umum sebagai bahan campuran untuk pembuatan berbagai macam kue, khususnya kue kering dan krupuk maupun kripik jagung. Skema proses produksi tepung jagung disajikan pada Gambar 4.23. Proses produksi ini menghasilkan sekitar 40 tepung jagung, 10 menir jagung lolos ayakan 24 mesh, dan 10 beras jagung tidak lolos ayakan 24 mesh, serta produk samping berupa ampok sebesar 25 hingga 30 dan kulit ari sekitar 5. Pemisahan beras dan menir jagung dimaksudkan untuk memudahkan konsumen pabrik snack memilih ukuran grits sesuai dengan jenis peralatan yang dimiliki, karena setiap tipe peralatan ekstruder membutuhkan spesifikasi ukuran grits jagung yang berbeda. Beras jagung digunakan sendiri sebagai bahan baku pabrik snack yang terintegrasi dengan pabrik tepung jagung, sedangkan menir jagung dijual langsung ke masyarakat sebagai bahan alternatif makanan pokok pengganti beras. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi tepung jagung konvensional tersebut meliputi : 1. Pneumatic conveyor, dengan spesifikasi : - Fungsi : memasukkan biji jagung ke dalam tangki perendaman. - Bahan hopper dan pipa : SS 304. - Kapasitas hopper : 50 kg. - Motor penggerak ring blower : 2,0 Hp3 Phase2840 rpm. - Motor gear box : 0,25 Hp3 phase1350 rpm. - Kapasitas : 6,47 kgmenit 388,2 kgjam. Jagung Pipil Kering KA.15-17 Pemisahan dari pengotor Batu, tongkol jagung, plastik Perendaman Jagung selama 20 menit Rasio biji jagung dan air perendaman1,2 : 1 Pemisahan endosperm dari germ, tip cap dan pericarp Degerminator Penggilingan awal Dengan Hammer mill Penggilingan lanjut Dengan Disk mill Pemisahan awal Dengan Cyclone Pemisahan lanjut Dengan Siever 24 mesh Beras dan menir jagung Rendemen ± 20 Tepung jagung Rendemen ± 40 Beras jagung 24 mesh Rendemen ± 10 Menir jagung 24 mesh Rendemen ± 10 Ampok Jagung Rendemen ± 30 Kulit ari jagung Rendemen ± 0,5 Batu, tongkol jagung, plastik Gambar 4.23 Skema proses produksi tepung jagung di Pabrik Pengolahan Jagung Terpadu di Grobogan BPPT 2010 2. Tangki perendaman, dengan spesifikasi : - Fungsi : perendaman awal biji jagung. - Bahan tangki : plat SS 304. - Dimensi tangki: diameter 75 cm, tinggi tangki 140 cm. - Volume tangki : 618 l. - Kapasitas perendaman : 250 kg jagung pipil. - Asesoris : screw conveyor diameter 2 inch, motor penggerak 0,5hp 3phase.