Papain KESIMPULAN DAN SARAN

Tepung jagung hasil penggilingan ada yang langsung dijual sebagai bahan baku nasi jagung, ada juga yang dipisahkan ukurannya antara yang kasar dan halus dengan tujuan untuk memudahkan konsumen memilih ukuran tepung sesuai dengan peruntukkannya. Selama ini masyarakat menggunakan tepung jagung hanya untuk campuran nasi beras dan bahan campuran kue kering dan kue tradisional. Secara umum skema proses produksi tepung jagung pada skala kecil dan rumah tangga ditunjukkan pada Gambar 2.4. - Penimbangan - Pembersihan biji Perendaman Awal Degerminasi Perendaman Kedua Air Air Pengayakan Produk Penggilingan Jagung Pipil Kering Germ, Tip cap, Pericarp Grits Jagung Tepung Jagung Gambar 2.4 Skema produksi tepung jagung skala kecil BPPT 2009 2.7 Potensi Pemanfaatan dan Syarat Mutu Tepung Jagung Menurut Asosiasi Roti, Biskuit dan Mie Instan Arobim, telah terjadi peningkatan utilisasi pabrik mi instan hingga 10 dari kapasitas terpasangnya, sehingga dapat meningkatkan produksi mi instan dari 16,5 miliar bungkus tahun 2012 menjadi 18 miliar bungkus pada tahun 2013. Peningkatan tersebut ditopang oleh masih terus terjadinya tren konsumsi mi instan sebagai makanan alternatif pengganti nasi Arobim 2013. Terjadinya tren konsumsi mi instan dan banyaknya penelitian-penelitian tentang penggunaan tepung jagung untuk mensubstitusi penggunaan tepung terigu sebagai bahan baku mi Waniska et al. 2000; Juniawati 2003; Budiah 2004; Fitriani 2004; Rianto 2006; Muhandri dan Subarna 2009; Ekafitri 2009; BPPT 2010, pasta BPPT 2010, cookies Azman 2000; Suarni 2005; BPPT 2008; Suarni 2009; Marissa 2010; Mariana 2010 , biscuit Lopulalan 2008; BPPT 2009, bakery Mudjisihono 1994; Richana et al. 2010 maupun produk olahan pangan tradisional lainnya Fransiska 2010 menjadi daya dukung dan membuka peluang yang lebih luas penggunaan tepung jagung. Upaya peningkatan mutu tepung jagung diharapkan dapat menghasilkan tepung jagung dengan mutu sebagaimana yang dipersyaratkan dalam SNI No.01- 3727-1995 tentang standar mutu tepung jagung, yang mensyaratkan ukuran partikel tepung jagung adalah minimal 99 lolos ayakan ukuran 60 mesh, dan minimal 70 lolos ayakan ukuran 80 mesh BSN 1995. Di samping itu, untuk tujuan penggunaan yang lebih luas, ukuran kehalusan partikel tepung jagung juga harus memenuhi standar mutu tepung terigu berdasarkan SNI No. 3751-2009, yaitu minimal 95 lolos ayakan 212 ยต m atau 70 mesh maupun tepung beras sesuai SNI No. 3549-2009 tentang syarat mutu tepung beras, yaitu minimal 90 lolos ayakan 80 mesh BSN 2009. Di samping ukuran partikelnya, tepung jagung yang dihasilkan diharapkan mempunyai kadar lemak maksimal 1,5. Uraian persyaratan mutu tepung jagung, tepung terigu, dan tepung beras, disajikan pada Lampiran 1, 2, dan 3.