3 METODE PENELITIAN
3.1 Bahan
Bahan-bahan utama penelitian adalah biji jagung lokal varietas Genjah Kodok dengan No reg. 3316 yang diperoleh dari petani di wilayah Wonogiri,
Jawa Tengah selanjutnya disebut jagung ―Kodok‖. Biji jagung hibrida varietas
Pioneer 21 P21 yang diperoleh dari petani di Kediri, Jawa Timur selanjutnya disebut jagung
―P21‖, Crude papain powder dari latex papaya produksi Sigma CAS Number 9001-73-4, sistein, pati jagung produksi PT. Redwood Indonesia
yang diperoleh dari PT. Suba Food Pangan Jaya dan bahan kimia untuk analisis.
3.2 Peralatan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah peralatan gelas untuk perendaman, stop watch, timbangan, pengaduk, ember untuk pencucian, wadah
peniris, disk mill Retsch, siever, neraca analitik, pengering kabinet, oven, desikator, peralatan analisa, pH meter, spektrofotometer, Moisture Analyser AND
MX-50, Chromameter CR-200, mikroskop Zeiss Axiolab drb KT 450905, SEM Jeol JSM-6510LA, RVA Tech Master Newport Scientific Pty Limited, Australia,
Texture analyser
Tinius Olsen tipe XT-2.
3.3 Tata Laksana Penelitian
Secara garis besar penelitian dikelompokkan dalam 3 tiga tahap, yaitu tahap pertama merupakan tahap eksplorasi data. Eksplorasi data dilakukan melalui
studi literatur dan survei lapangan. Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan penelitian di laboratorium. Penelitian di laboratorium dimulai dengan pengukuran
dimensi dan densitas biji jagung, analisa kimia dan komponen proksimat, pegukuran aktivitas papain, pemilihan peralatan degerminator, dan penentuan
waktu perendaman awal sebelum degerminasi. Selanjutnya dilakukan proses inkubasi dengan papain, pengujian kekerasan dan kadar protein grits hasil
inkubasi yang dilanjutkan verifikasi dan pembuktian hasil pembahasan awal, yang meliputi pengujian distribusi ukuran partikel tepung jagung yang dihasilkan,
pengamatan morfologi grits jagung dengan SEM, pengamatan granula pati dengan mikroskop cahaya terpolarisasi, dan pengujian sifat visco amilografi tepung
jagung dengan RVA. Bagian terakhir tahapan penelitian laboratorium adalah optimasi proses inkubasi, dimana rentang variabel konsentrasi enzim dan lama
waktu inkubasi ditentukan berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada tahapan sebelumnya dari penelitian di laboratorium. Tahap ketiga penelitian ini
adalah tahap desain dan analisis. Pada tahap ini dilakukan pembuatan desain proses produksi tepung jagung dengan metode semi kering secara enzimatis
menggunakan papain dengan kondisi proses dan peralatan sesuai dengan hasil penelitian pada tahap optimasi. Merujuk pada hasil desain tersebut, selanjutnya
dilakukan perhitungan prakiraan biaya investasi, biaya produksi dan harga jual tepung jagung yang dihasilkan dengan metode semi kering secara enzimatis. Hasil
yang diperoleh tersebut, selanjutnya dibandingkan dengan hasil perhitungan prakiraan biaya investasi, biaya produksi dan harga jual tepung jagung yang
dihasilkan dengan proses produksi secara konvensional metode kering. Skema pelaksanaan penelitian ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Kesimpulan dan Penutup Inkubasi :
Var konsentrasi : 0; 0,1; 0,5 1,0 Var waktu : 3,6,12,24 jam
Grits jagung Karakterisasi Bahan
Data dimensi, densitas, kekerasan, kadar air, abu, lemak, protein,
pati, amilosa
Tepung jagung Penghalusan Grits
Pemilihan Jenis Degerminator Degerminator terpilih
Penentuan Lama Perendaman Waktu perendaman terbaik
Karakterisasi Grits Data kadar air, densitas kamba,
protein, kekerasan, Foto SEM
Karakterisasi Tepung Data distribusi ukuran, visco
amilografi, foto granula pati Optimasi Proses Inkubasi pada suhu 30
o
C, aktivator 0,04M sisteina, rasio 1:1 b:v, variabel konsentrasi papain 0,5;
0,6; 0,7; 0,8; 0,9; 1,0 dan waktu inkubasi 15, 18, 21, 24 jam Data kondisi optimum proses
Pembuatan Desain Proses Data kebutuhan peralatan, listrik, air,
SDM dan penjadwalan produksi Penghitungan Biaya Investasi, Biaya
Produksi, dan Harga Pokok Produksi Data biaya investasi, biaya produksi, HPP
dan harga jual produk Karakterisasi Tepung pada
Kondisi Optimum Proses Data distribusi ukuran, visco
amilografi, foto granula pati Studi Pustaka
Penelusuran jurnal dan paten
Gambar 3.1 Skema pelaksanaan penelitian