Pengamatan granula pati pada tepung jagung bertujuan untuk mengetahui dampak penambahan papain selama proses produksi tepung jagung terhadap
granula patinya. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya terpolarisasi Zeiss Axiolab drb KT 450905. Pengamatan dilakukan pada
perbesaran 200x.
3.3.5 Penepungan Grits
Penepungan grits jagung dimaksudkan untuk mengetahui distribusi ukuran partikel tepung jagung, pengujian sifat visco amilografi, dan pengamatan granula
patinya. Penghalusan grits jagung dilakukan dengan menggunakan peralatan disk mill
merk Retsch. Gambar bagian rotor dan tumpuan penggerusan disk mill yang digunakan dalam penelitian ini, disajikan pada Gambar 3.6.
A B
Gambar 3.6 Foto rotor A dan dinding tumpuan penggerusan B disk mill.
3.3.5.a Pengukuran Distribusi Ukuran Tepung Jagung
Tepung jagung yang dihasilkan dari penghalusan grits jagung selanjutnya diuji distribusi ukuran partikelnya menggunakan metode screening, yaitu
: melewatkan bahan melalui ayakan seri sieve shaker yang mempunyai ukuran
lubang ayakan semakin kecil
German 1994
. Pengayakan dilakukan dengan
menggunakan ayakan bertingkat dengan ukuran ayakan dari atas ke bawah adalah 60 mesh, 80 mesh dan 100 mesh. Jumlah tepung yang tidak lolos ayakan 60 mesh
diberi tanda + 60 mesh, jumlah tepung yang lolos ayakan 60 mesh dan tidak lolos ayakan 80 mesh diberi tanda 6080 mesh, jumlah tepung yang lolos ayakan 80
mesh dan tidak lolos ayakan 100 mesh diberi tanda 80100 mesh, dan jumlah tepung yang lolos ayakan 100 mesh diberi tanda 1000 mesh.
Pengujian dilakukan dengan menimbang contoh sebanyak 15 g. Contoh tersebut selanjutnya diayak menggunakan ayakan bertingkat dengan susunan
ayakan seperti disebutkan di atas. Masing-masing padatan yang diperoleh ditimbang dan dijumlahkan, kemudian setiap ayakan ukuran tertentu dihitung
fraksi massa partikel yang lolos atau fraksi massa yang tertahan. Data fraksi massa selanjutnya ditabulasikan dan disajikan dalam grafik diagram batang bar
diagram
. Pembuatan grafik dimaksudkan untuk memudahkan melihat pergeseran distribusi ukuran partikel tepung yang dihasilkan setelah proses inkubasi dengan
papain pada berbagai waktu perendaman dan konsentrasi papain.