Upaya-upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan

83 profesionalisme guru, sebagaimana diungkapkan oleh Bapak Subiyanto dalam wawancara pada hari Senin tanggal 26 Juli 2005 di SD Kalicari 05 yang sebagian dari hasil wawancaranya sebagai berikut: “… KKG Pendidikan Jasmani ini cukup dominan dalam meningkatkan profesional guru, karena lembaga ini dibentuk dan didesain untuk melaksanakan sistem pembinaan profesional guru, KKG juga dirancang sedemikian rupa sehingga seluruh anggota aktif, sekaligus dapat memupuk semangat melaksanakan KKG.” Guru Pemandu, WI. 6.03 Gambar wawancara dengan guru pemandu KKG terlihat pada gambar 10. Gambar 10. Foto kegiatan wawancara Peneliti dengan Bapak Subiyanto guru pemandu Dokumentasi, Selasa, 22 Juli 2005

4.3.2.3. Upaya-upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan

Pelaksanaan Kegitan KKG Pendidikan Jasmani Sebagaimana telah dibahas sebelumnya hambatan dalam pelaksanaan kegiatan KKG antara lain; lingkungan sekolah terutama sumber daya manusia 84 yaitu siswa guru dan Kepala Sekolah yang kurang mendukung, sarana prasarana dan dana yang terbatas, serta penghargaan dan kesejahteraan yang belum memadai. Agar pelaksanaan KKG Pendidikan Jasmani sebagai wadah pembinaan profesional dapat berjalan dengan baik maka setiap hambatan yang terjadi diubah menjadi tantangan. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan lingkungan yang kurang baik dengan cara melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah juga kepada Pengawas Pendidikan Jasmani selaku pembina teknis untuk memotivasi para guru agar senantiasa bekerja dengan baik dan berorientasi pada prestasi, serta untuk merumuskan program peningkatan mutu pendidikan. Dengan mengintensifkan koordinasi maka permasalahan yang muncul dapat dipecahkan dengan baik. Seperti apa yang disampaikan Pak Karno Ketua KKG periode tahun 2005 s.d 2008, dalam wawancara tanggal 15 Juli 2005 Berikut cuplikan sebagian hasil wawancara tersebut. “untuk mengatasi hambatan lingkungan yang kurang kondusif selama ini yang kami lakukan adalah koordinasi dengan pengawas Pendidikan Jasmani untuk memotivasi para guru agar senantiasa bekerja dengan baik dan berorientasi pada prestasi juga untuk merumuskan program peningkatan mutu pendidikan” WI.3.09 85 Gambar 11. Foto kegiatan wawancara Peneliti dengan Bapak Sukarno Ketua KKG Penjas periode 2005 – 2008 Dokumentasi, Jum’at, 15 Juli 2005 Selain mengefektifkan fungsi koordinasi pengurus KKG Pendidikan Jasmani juga selalu mendorong agar guru Pendidikan Jasmani meningkatkan kualifikasi pendidikan dengan pendidikan yang lebih tinggi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan semangat kerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang tentu yang bersangkutan akan memiliki pengetahuan, kecakapan dan keterampilan untuk melaksanakan tugas secara profesioanl, juga memiliki semangat dan dedikasi yang lebih baik dibanding para guru yang berpendidikan lebih rendah seperti apa yang disampaikan Bu Ninok dalam wawancara tanggal 13 Juli 2005. Berikut sebagian hasil wawancara tersebut: “ Kami pengurus KKG Penjas selalu mendorong agar teman-teman guru penjas mau meningkatkan kualifikasi pendidikan karena bagi guru yang memiliki pendidikan lebih tinggi berdampak psikologis bagi guru tersebut untuk melaksanakan tugas lebih baik. Karena di samping memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik mereka juga dituntut untuk 86 melaksanakan tugas yang lebih baik dibanding teman lain yang berpendidikan lebih rendah.” WI.2.11 KKG Penjas di Kecamatan Pedurungan dalam upaya pemenuhan dana dengan cara iuran dari anggota yang bersumber dari masyarakat melalui komite sekolah. Di samping berkoordinasi dengan komite sekolah lewat Kepala Sekolah juga mengusulkan dana operasional kepada pemerintah lewat Cabang Dinas Pendidikan kecamatan Pedurungan, sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Kamsiatun selaku bendahara KKG Penjas di Kecamatan Pedurungan dalam wawancara tanggal 21 Juli 2005. Berikut cuplikan hasil wawancara tersebut. “Begini pak, ….dalam pemenuhan dana kami mendapatkan dari para anggota dan bantuan dari KKKS yang bersumber dari sekolah, juga kami mengajukan dana kepada pemerintah kota maupun pusat melalui Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Pedurungan.” WI.5.04 Berkaitan dengan kesejahteraan dan penghargaan bagi para anggota yang aktif dalam kegiatan KKG Penjas. Dinas Pendidikan Kota Semarang akan menerbitkan piagam yang dihargai sebanding dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan selama 30 jam. Piagam tersebut diberikan kepada peserta kegiatan KKG Penjas yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, dengan cara menunjukan proposal dan piagam tersebut dapat digunakan untuk kepentingan kenaikan pangkat. Hal tersebut disampaikan oleh pengawas penjas dalam wawancara tanggal 07 Juli 2005. Berikut cuplikan sebagian hasil wawancara tersebut. “….dalam upaya pemberian penghargaan dan peningkatan kesejahteraan bagi peserta KKG Penjas, Dinas Pendidikan Kota Semarang akan menerbitkan piagam bagi peserta yang memenuhi syarat, dan piagam 87 tersebut dihargai sebanding dengan mengikuti penataran selama 30 jam” WI.1.10

4.3.2.4. Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Pelaksanaan

Dokumen yang terkait

PENGARUH SUPERVISI, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, SERTA PARTISIPASI DALAM KELOMPOK KERJA GURU TERHADAP PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG

0 12 186

SISTEM PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU MELALUI KEGIATAN GUGUS SEKOLAH : Studi Kasus pada Gugus 03 tentang Pelaksanaan Pembinaan Kemampuan Profesional Guru Melalui Kegiatan Gugus Sekolah di Lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Sukasari Kota Ba

0 3 70

PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR (Studi Kualitatif Tentang Pembinaan Kemampuan Profesional Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi).

0 2 46

KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA DALAM PELAKSANAAN PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-DABIN IV KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010.

1 3 78

PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR DAERAH BINAAN 5 KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

0 0 68

(ABSTRAK) PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI DABIN IV KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG TAHUN 2008/2009.

0 0 2

(ABSTRAK) SURVEI PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TINGKAT SMA SE-KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG. TAHUN 2009.

0 0 2

SURVEI PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TINGKAT SMA SE-KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG. TAHUN 2009.

0 0 72

PERSEPSI GURU – GURU NON PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KINERJA GURU – GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

0 0 94

PERAN KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENUNJANG KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN DLINGO BANTUL YOGYAKARTA.

0 6 130