Prinsip-prinsip Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani

25 Pengertian pendidikan jasmani yang dipergunakan dalam penelitian ini, lebih condong pada pelaksanaan pendidikan di sekolah atau yang sifatnya formal, dengan dipandu oleh seorang Guru Pendidikan Jasmani. Untuk itu pengertian pendidikan jasmani yang dipakai dalam penelitian ini mengacu pendapat berbagai ahli seperti yang telah dikemukakan di depan, khususnya Bucher, Beiley dan para pakar pendidikan jasmani Indonesia yang telah mengadakan kesepakatan di Cisarua tahun 1999 seperti berikut : pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan secara keseluruhan yang menggunakan aktifitas jasmani untuk mengembangkan kemampuan fisik, kontrol neuro muscular, kekuatan intelektual, kekuatan sosial, kontrol emosional dan etika yang disusun secara sistematik, serta dilaksanakan oleh Guru Pendidikan Jasmani yang berwewenang disuatu sekolah.

2.10.2. Prinsip-prinsip Pendidikan Jasmani

Menurut Delbert Obertuffer dari Ohio State University Yusuf Adisasmita, 1989:12-13, ada sepuluh prinsip yang harus diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam melaksanakan Pendidikan Jasmani, yaitu: 1 Bahwa pendidikan jasmani harus merupakan gambaran dari negara, harus merupakan pokok dari kebudayaan bangsa dan tidak bertentangan dengan usaha pencapaian tujuan hidup suatu bangsa, 26 2 Bahwa pelaksanaan pendidikan jasmani harus selalu mengakui pegetahuan dan membuktikan fakta-fakta tentang manusia sebagai suatu organisme, 3 Bahwa dalam pendidikan jasmani terdapat tujuan, dasar, penilaian dan kriteria untuk mengukur manfaat pelaksanaan bagi kebaikan individual, 4 Bahwa dalam pendidikan jasmani terdapat potensi besar untuk belajar, untuk menanamkan pantulan pikiran dan untuk kecerdikan memilih, 5 Bahwa dalam mengajar penilaian pada bidang moral-etik, harus direncanakan dan mempunyai kepastian jelas bagi keterampilan tersebut, 6 Bahwa dalam pendidikan jasmani lebih banyak ilmu pengetahuan sosialnya dari pada pengetahuan biologi, sebab hasilnya dapat diukur dalam hubungan tingkah laku kelompok, 7 Bahwa kegiatan dan metode yang melahirkan tujuan yang memancarkan kesadaran lebih mementingkan lahiriah dan lebih disenangi dari pada bakat individual yang mementingkan diri sendiri, 8 Bahwa pendidikan jasmani jauh dari unsur-unsur mengasingkan diri dan memisahkan diri, kurikulum pendidikan jasmani harus berisi unsur-unsur serupa atau sama dengan ungkapan perasaan seni yang lain, 9 Bahwa pendidikan jasmani sebagai profesi yang berdiri kuat di atas kaki sendiri berdasarkan ilmu pengetahuan dan semestinya bekerja sama dengan profesi lain untuk kebaikan manusia, 10 Bahwa dalam pendidikan jasmani yang terutama diinginkan adalah kualitas kepemimpinan yang tinggi. 27 Sedangkan prinsip yang harus diperhatikan untuk dilaksanakan dalam proses pembelajaran, adalah prinsip untuk dimulainya gerak dari gerak yang simpel ke gerak yang lebih komplek, baru ke gerak yang multi komplek, serta dari yang sifatnya ringan ke yang berat Syarifudin, 1977:6.

2.10.3. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Jasmani

Dokumen yang terkait

PENGARUH SUPERVISI, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, SERTA PARTISIPASI DALAM KELOMPOK KERJA GURU TERHADAP PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG

0 12 186

SISTEM PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU MELALUI KEGIATAN GUGUS SEKOLAH : Studi Kasus pada Gugus 03 tentang Pelaksanaan Pembinaan Kemampuan Profesional Guru Melalui Kegiatan Gugus Sekolah di Lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Sukasari Kota Ba

0 3 70

PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR (Studi Kualitatif Tentang Pembinaan Kemampuan Profesional Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi).

0 2 46

KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA DALAM PELAKSANAAN PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-DABIN IV KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010.

1 3 78

PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR DAERAH BINAAN 5 KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

0 0 68

(ABSTRAK) PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI DABIN IV KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG TAHUN 2008/2009.

0 0 2

(ABSTRAK) SURVEI PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TINGKAT SMA SE-KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG. TAHUN 2009.

0 0 2

SURVEI PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TINGKAT SMA SE-KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG. TAHUN 2009.

0 0 72

PERSEPSI GURU – GURU NON PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KINERJA GURU – GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

0 0 94

PERAN KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENUNJANG KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN DLINGO BANTUL YOGYAKARTA.

0 6 130