Struktur Organisasi Penelitan Yang Relevan

44 pembaharuan dari manajemen pendidikan yang bersifat sentralistik menuju kearah desentralistik. Menurut Fattah 2000:80, proses belajar-mengajar dalam manajemen sentralistik berjalan secara rutin dan mekanistik. Hal tersebut dilakukan karena tujuan proses belajar-mengajar adalah menguasai standar nasional. Kondisi ini, dipertegas lagi dengan dilaksanakannya evaluasi nasional yang cenderung membuat keseragaman. Dalam manajemen desentralisasi, memberikan peluang penyajian situasi belajar-mengajar yang lebih konkret. Peserta didik diarahkan untuk menampilkan kreativitas dan menggali potensi bakat dan mendorong semangat berprestasi, sehingga proses penalaran dapat dilakukan secara wajar. Pembinaan guru melalui KKG diharapkan mampu membekali pemahaman guru agar dalam proses belajar-mengajar dapat menumbuhkembangkan kreativitas dan potensi peserta didik. Realisasi fungsi dan tujuan luhur KKG agaknya perlu mendapat perhatian lantaran ada kecenderungan para guru dalam melaksanakan KKG tidak berorientasi pada aktualisasi fungsi dan tujuan yang diharapkan menuju peningkatan kompetensi, namun hanya memenuhi suatu kewajiban saja.

2.14. Struktur Organisasi

Struktur organisasi kelompok kerja guru dan kepengurusanya sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 19961997 yang masih dipakai sampai sekarang adalah sebagai berikut: terlihat pada gambar 1 dan gambar 2. 45 Gambar 1 Struktur dan Mekanisme Kerja Gugus Sekolah Kepengurusan Gugus Sekolah Sumber: Pedoman Pengelolaan Gugus Sekolah, Depdikbud, 19961997:34 P K G Koordinasi BP3 Kelompok Teknis - Tutor Inti - Guru Pemandu K K K S K K P S Pembina Administratif Ka. Cabang Dinas P dan K Kecamatan Pembina teknis Pengawas TKSD Masyarakat orang tua siswa, BP3 Ketua Gugus Sekolah Sekertaris Bendahara KKG Kelas I KKG Kelas II KKG Kelas III KKG Kelas IV KKG Kelas V KKG Kelas VI KKG MATA PELAJARAN 46 Gambar 2 Struktur Organisasi KKG Berdasarkan Bidang StudiMata Pelajaran Sumber: Pedoman Pengelolaan Gugus Sekolah, Depdikbud, 19961997:24 Keterangan: KKG Pendidikan Jasmani di tingkat gugus di Kecamatan Pedurungan tidak ada, maka sebagai wadah pembinaan profesional dibentuk KKG Pendidikan Jasmani tingkat kecamatan yang anggotanya semua guru pendidikan jasmani SD se Kecamatan Pedurungan. PEMBINA KETUA SEKRETARIS TUTOR PEMANDU BIDANG STUDI BENDAHARA GURU- GURU- GURU- GURU- GURU- GURU- 47

2.15. Penelitan Yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Margono 2001 dengan judul “Pelaksanaan Fungsi Organisasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani SLTP di Kabupaten Sleman” diperoleh gambaran tentang kondisi serta kebutuhan pelaksanaan program peningkatan profesional pendidikan jasmani. Penelitian yang dilakukan Broto Sedjati 2001 menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara keikutsertaan guru dalam kegiatan KKG dengan kemampuan profesional guru Sekolah Dasar Negeri di Kota Semarang. Penelitian serupa juga berkaitan dengan pembinaan profesional guru yang dilakukan oleh Mulyono 2002 dengan judul “Pelaksanaan Program Gugus Sekolah Dasar Sebagai Wadah Pembinaan Profesional” memberi gambaran mengenai keadaan dan kebutuhan pelaksanaan kegiatan guru sebagai upaya peningkatan kemampuan profesional.

2.16. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

PENGARUH SUPERVISI, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, SERTA PARTISIPASI DALAM KELOMPOK KERJA GURU TERHADAP PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG

0 12 186

SISTEM PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU MELALUI KEGIATAN GUGUS SEKOLAH : Studi Kasus pada Gugus 03 tentang Pelaksanaan Pembinaan Kemampuan Profesional Guru Melalui Kegiatan Gugus Sekolah di Lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Sukasari Kota Ba

0 3 70

PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR (Studi Kualitatif Tentang Pembinaan Kemampuan Profesional Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi).

0 2 46

KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA DALAM PELAKSANAAN PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-DABIN IV KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010.

1 3 78

PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR DAERAH BINAAN 5 KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

0 0 68

(ABSTRAK) PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI DABIN IV KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG TAHUN 2008/2009.

0 0 2

(ABSTRAK) SURVEI PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TINGKAT SMA SE-KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG. TAHUN 2009.

0 0 2

SURVEI PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TINGKAT SMA SE-KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG. TAHUN 2009.

0 0 72

PERSEPSI GURU – GURU NON PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KINERJA GURU – GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

0 0 94

PERAN KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENUNJANG KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN DLINGO BANTUL YOGYAKARTA.

0 6 130