Metode Analisis Data Metode Penelitian

96 Teknik MDS merupakan teknik analisis statistik multivariat yang mampu mengintegrasikan berbagai dimensi. MDS dapat digunakan untuk membangun sebuah ”peta” yang menunjukkan hubungan antara sejumlah objek berdasarkan tabel jarak antara objek Manly 1994. Simulasi Monte Carlo menunjukkan indikasi variabilitas dari penilaian yang dilakukan. Sehingga simulasi Monte Carlo dapat menunjukkan keandalan analisis.

5.3. Hasil dan Pembahasan

5.3.1. Kerangka Penilaian Keberlanjutan

Menurut Giovannucci et al. 2008, sebagai komoditas yang bernilai bagi negara produsen maupun konsumen, usaha keberlanjutan kopi telah lama dilakukan sejak upaya sertifikasi kopi pertama tahun 1967. Upaya keberlanjutan kopi dilakukan sejak rantai pertama petani kopi hingga pedagangeksportir, industri pengolahan, dan rantai pemasaran. Berdasarkan pendekatan yang komprehensif menurut Manahan 2007; Giovanucci et al. 2008 terhadap produksi, distribusi, penggunaan sumber daya, produk akhir, maksimal keuntungan dari penggunaan bahan baku maupun energi yang tidak dapat diperbaharui, serta upaya menghindari produksi limbah dan pencemaran ke lingkungan dapat dirancang indikator penilaian keberlanjutan agroindustri kopi rakyat dalam 4 dimensi ekonomi, lingkungan, sosial, dan kelembagaan. Berdasarkan studi literatur, penilaian di lapangan, konsultasi pakar dan petani dapat disusun indikator penilaian keberlanjutan agroindustri kopi rakyat yang disajikan pada Tabel 7. Indikator penilaian keberlanjutan disusun dalam 4 dimensi ekonomi, lingkungan, sosial dan kelembagaan yang masing-masing memiliki peringkat nilai sebagai dasar Kerangka Penilaian Keberlanjutan Agroindustri Kopi Rakyat. Kerangka penilaian ini terutama disusun berdasarkan konsep indikator keberlanjutan kopi internasional Giovannucci et al., 2008, dimensi industri kopi berkelanjutan Adams dan Ghaly 2007, pendapat pakar dan kondisi umum kopi rakyat di Indonesia. Meskipun penyusunan indikator dan kerangka penilaian dilatarbelakangi usaha agroindustri kopi rakyat yang ada di KUPK Sidomulyo, Kabupaten Jember, akan tetapi kerangka penilaian ini dapat berlaku umum untuk agroindustri kopi rakyat di Indonesia. 97 Tabel 7 Indikator penilaian keberlanjutan agroindustri kopi No Dimensi Indikator I Ekonomi 1. Pendapatan 2. Biaya produksi dan pemasaran 3. Keberadaan kredit usaha 4. Manajemen usahatani 5. Kualitas produksi 6. Peluang pasar 7. Keuntungan II Lingkungan 1. Manajemen energi 2. Manajemen air 3. Manajemen penggunaan lahan 4. Manajemen sumberdaya keanekaragaman hayati 5. Pengurangan polusi 6. Daur ulang dan penggunaan ulang recycle reuse 7. Penyimpanan karbon carbon sequestration III Sosial 1. Kesehatan dan keamanan 2. Jam kerja dan upah 3. Hak-hak dasar 4. Relasi sosial 5. Persepsi dan kepuasan petani IV Kelembagaan 1. Pengambilan keputusan yang terintegrasi 2. Pengembangan kapasitas 3. Ilmu pengetahuan dan teknologi 4. Kesadaran sosial dan informasi 5. Aturan-aturan dan kerjasama internasional 6. Tata aturanperanan civil society 7. Kerangka aturan dan kelembagaan 8. Kesiapan akan bencana mitigasi dan adaptasi 9. Partisipasi publik

5.3.2. Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekonomi Agroindustri Kopi

Keberlanjutan ekonomi merupakan salah satu persyaratan terhadap kontinuitas suatu aktivitas produksi, sehingga dimensi ekonomi menjadi dimensi yang cukup penting dalam pendekatan pembangunan berkelanjutan. Keberlanjutan ekonomi dalam agroindustri kopi tidak hanya merupakan upaya penjagaan aktivitas produksi tetapi lebih merupakan upaya penjagaan mata pencaharian, kebutuhan sosial dan lingkungan komunitas masyarakat pedesaan. Masyarakat perdesaan umumnya memiliki sedikit kesempatan untuk berusaha pada sumber-sumber penghasilan lain. Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuisioner di KUPK Sidomulyo dapat diketahui skor untuk masing-masing atribut Tabel 8.