Penilaian Multidimensi Keberlanjutan Gambar 25. Faktor-faktor yang memberikan pengaruh leverage

119 62,54 59,15 59,22 54,87 20 40 60 80 100 Ekonomi Lingkung an Sosial Kelemba gaan Gambar 33 Gabungan penilaian indeks keberlanjutan Hasil simulasi Rap-Coffee untuk gabungan keempat dimensi menunjukkan nilai cukup berlanjut 58,94. Untuk mengetahui gambaran keterkaitan antara dimensi keberlanjutan pada kegiatan agroindustri di KUPK Sidomulyo secara skematis disajikan pada Gambar 33. Adapun validasi terhadap hasil simulasi Rap-Coffee untuk masing-masing dimensi menunjukkan nilai koefisien determinasi R 2 yang cukup tinggi antara 0,94 – 0,95. Nilai S stress rata-rata sebesar 0,13 yang lebih rendah dari 0,25 menunjukkan bahwa goodness of fit hasil simulasi Rap-Coffee dapat mempresentasikan model dengan baik Alder et al. 2003. Analisis ini diperkuat dengan selisih hasil analisis MDS dengan analisis Monte Carlo pada tingkat kepercayaan 95 yang lebih kecil dari 1 yaitu antara 0,3 – 0,8 menunjukkan bahwa perhitungan MDS menggunakan Rap-Coffee memiliki tingkat presisi tinggi Pitcher dan Preikshot 2001. 120 Dimensi ekonomi Dimensi lingkungan Dimensi sosial Dimensi kelembagaan Gambar 34 Analisis Monte Carlo dimensi keberlanjutan

5.4. Kesimpulan

Penilaian keberlanjutan agroindustri kopi rakyat secara cepat menggunakan Rap-Coffee tergantung pada pendekatan penilaian atribut pada skala yang sederhana. Meskipun berbagai faktor dapat diukur, akan tetapi atribut yang mempengaruhi nilai keberlanjutan didasarkan pada kategori tertentu dan rentang hasil ordinasi keberlanjutan MDS. Ordinasi dua dimensi dari Rap-Coffee memberikan kesimpulan secara grafis mengenai posisi keberlanjutan masing- masing dimensi yang berada pada rentang nilai baik good dan jelek bad. Rap- Coffee juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan yang telah dilaksanakan selama ini yang tercermin dari nilai masing-masing indikator. 121 Berdasarkan leverage analysis, faktor pengaruh dominan pada masing- masing dimensi terdiri dari 6 faktor pengaruh dimensi ekonomi, 1 faktor pengaruh dimensi lingkungan, 2 faktor pengaruh dimensi sosial, dan 1 faktor pengaruh dimensi kelembagaan. Sepuluh faktor penentu keberlanjutan agroindustri kopi rakyat KUPK Sidomulyo berdasarkan penilaian adalah sebagai berikut. 1. Biaya produksi dan pemasaran ekonomi 2. Manajemen usaha tani ekonomi 3. Manajemen sumberdaya lahan lingkungan 4. Kesehatan dan keamanan sosial 5. Kualitas produksi ekonomi 6. Peluang pasar ekonomi 7. Persepsi dan kepuasan petani sosial 8. Kredit usaha ekonomi 9. Kesiapan akan bencana kelembagaan 10. Pendapatan ekonomi Dominasi faktor pengaruh dimensi ekonomi pada penilaian keberlanjutan agroindustri kopi rakyat menunjukkan masih besarnya dimensi ekonomi dibandingkan ketiga dimensi keberlanjutan lainnya. Kondisi ini umum terjadi di negara-negara berkembang yang masih memprioritaskan kepentingan ekonomi dibandingkan sosial, lingkungan, maupun kelembagaan. Peningkatan keberlanjutan agroindustri kopi rakyat harus didasarkan pada upaya peningkatan ekonomi petani kopi melalui peningkatan keberlanjutan dimensi lingkungan, sosial, dan kelembagaan. Peningkatan ekspor dan mutu kopi rakyat serta peningkatan nilai tambah produk kopi nasional mendukung tekad Departemen Pertanian Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen kopi maupun produk kopi unggulan dunia tahun 2025 Renstra Pembangunan Perkebunan 2010-2014. Peran serta dan dukungan stakeholder kopi dibutuhkan dalam melakukan upaya perbaikan kualitas kopi antara lain melalui upaya pemberian insentif harga yang memadai di tingkat petani untuk kopi yang berkualitas baik, penyediaan kredit bagi petani untuk mengatasi kebutuhan petani akan uang tunai yang mendesak dan pengadaan peralatan produksi yang mendukung peningkatan mutu kopi, pemberdayaan