Pengembangan Pengmbangan Peralatan Pasca

Sub elemen pengembangan alternatif sumber modal B-5, pemanfaatan limbah proses penanganan B-7, dan pengembangan pertanian berbudaya industri yang berkelanjutan B-9 termasuk kelompok dependent. Hal ini berarti sub elemen B-5, B-7, dan B-9 memiliki ketergantungan dalam pengembangannya terhadap sub elemen yang lain. Dengan demikian kebutuhan untuk mengembangkan sub elemen B-5, B-7, dan B-9 akan sangat ditentukan terhadap pemenuhan kebutuhan pengembangan sub elemen yang lain. Apabila dikaitkan dengan upaya penerapan konsep produksi bersih pada agroindustri kopi rakyat, peran elemen pengembangan pasar cukup dominan. Hal ini semakin diperkuat dengan kebutuhan akan peningkatan pendapatan yang menjadi sub elemen independent. Elemen kebutuhan pemanfaatan limbah dan pengembangan pertanian berbudaya industri yang berkelanjutan adalah salah satu ciri penerapan konsep produksi bersih. Apabila pasar menginginkan produk yang berasal dari proses pengolahan yang ramah lingkungan, agroindustri kopi rakyat dapat berubah untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan harapan akan terjadi peningkatan pendapatan. Meskipun di dalam prakteknya, upaya perubahan ini masih menghadapi kendala yang membutuhkan keikutsertaan stakeholder terkait untuk mengatasi kendala-kendala.

9.3.2. Strukturisasi Elemen KendalaMasalah Pengembangan

Sub elemen kendalamasalah dalam pengembangan agroindustri kopi rakyat berbasis produksi bersih di KUPK Desa Sidomulyo terdiri atas 9 sub elemen kendalamasalah. 1 Skala usaha yang kecil K-1 2 Keterbatasan penguasaan teknologi pengolahan K-2 3 Keterbatasan pemahaman akan nilai sumberdaya alam K-3 4 Keterbatasan akses pasarekspor K-4 5 Keterbatasan sumber modal K-5 6 Ketergantungan pada pedagang pengumpul dan eksportir K-6 7 Ketergantungan lahan pengusahaan kopi K-7 8 Kualitas bahan baku dan produk yang rendah K-8 9 Konflik internal antara anggota kelompok tani K-9