Profil Umum Kelompok Tani Sidomulyo I
82 3. Memperbaiki penanganan hasil lepas panen sesuai dengan kebutuhan dan mutu
yang lebih menguntungkan 4. Melestarikan dan mendayagunakan musuh alami serta mempertahankan
kondisi agroekosistem perkebunan yang ramah dan berkelanjutan dan 5. Menampung aspirasi anggota.
Struktur kelompok tani Sidomulyo I dapat dilihat pada Gambar 23. Ketua
kelompok bertugas sebagai koordinator. Sekretaris di bagian administrasi dan bendahara di bidang pendanaan. Ketua kelompok mempunyai kewajiban dan hak
antara lain:
1 menentukan
tata kehidupan
kelompok, 2
menyetujuimendisposisikan segala keuangan yang ada kaitannya dengan kelompok, 3 menyampaikan pertanggungjawaban pengurus dalam rapat anggota
pada akhir masa jabatannya, 4 mengolah hasil laporan tiap bagianseksi, dan 5 memberi informasi dan mendampingi tamu dinas dan luar.
Sekretaris memiliki kewajiban dan hak: 1 bertanggungjawab atas administrasi kelompok, 2 menyusun notulen rapat anggota bersama atau rapat
anggota tahunan, 3 bersama ketua menyusun rencana kerja, 4 mempersiapkan dan menyimpan surat-surat penting serta dokumen kelompok, dan 5 mengatur
rapat-rapat internal kelompok. Bendahara berkewajiban: 1 mengatur dana-dana dengan persetujuan anggota, 2 mengatur belanja atau pendapatan kelompok, 3
menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja kelompok dan 4 mengatur dan menyelamatkan hal-hal lain yang berkaitan dengan keuangan kelompok.
Seksi bidang saprodi usahatani berkewajiban: 1 mencatat populasi tanaman kebun, 2 menyediakan sarana dan prasarana produksi dan reproduksi, 3
mengatur dan menentukan tata kerja di kebun kelompok. Seksi produksi dan pengolahan hasil berkewajiban: 1 menyediakan sarana dan prasarana produksi
hasil perkebunan kelompok, 2 mengolah dan memperbaiki mutu kopi hasil kelompok, 3 merencanakan dan mengkoordinir kegiatan teknologi pengolahan
hasil pertanian kebun kopi. Seksi pemasaran berkewajiban: 1 mengatur dan menentukan pemasaran dan 2 menggali kemitraankerjasama dengan pihak
ketiga baik mengenai bibit maupun hasil produksi dan pemasarannya. Seksi humas bertugas: 1 merencanakan pengembangan usaha kelompok, dan 2
83
mencari terobosan baru di luar usaha kelompok tani yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup kelompok.
KETUA
SEKRETARIS
SEKSI SAPRODI SEKSI HUMAS
SEKSI PRODUKSI
PENGOLAHAN SEKSI
PEMASARAN SEKRETARIS
ANGGOTA
Gambar 23 Struktur Kelompok Tani Sidomulyo I
Kelompok Tani Sidomulyo I merupakan kelompok yang memiliki jejaring usaha cukup banyak di antara kelompok yang lainnya. Pada tahun 2007
mendapatkan sertifikasi kopi layak ekspor dari Utz Certified, lembaga sertifikasi Belanda yang memungkinkan terjadinya MoU Memorandum of Understanding
dengan eksportir PT ICP. Pada tahun yang sama, kelompok tani juga melakukan kontrak kerjasama dengan Universitas Jember untuk program Community
Development Program I-MHERE project selama tiga setengah tahun yang dibiayai oleh World Bank. Selain itu pada tahun 2009, mendapat bantuan modal dari
Dinas Perkebunan melalui program CSR Corporate Social Responsibility. Kelompok Tani Sidomulyo I juga sering mengikuti pelatihan dan lokakarya
seperti Studi Banding ke KSD Cipta Mandiri Bali tahun 2003, Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu SLHPT, dan Sekolah Lapangan SL Agribisnis,
Diklat Koperasi dan UMKM di Malang tahun 2009. Kelompok Tani Sidomulyo I ikut berpartisipasi dalam Program Penelitian Belanda tentang penyakit bubuk kopi
PBKO pada tahun 2009, lokakarya pemasaran, dan manajemen industri kopi, pelatihan pupuk organik serta pelatihan internet melalui program I-MHERE.
Kelompok Tani Sidomulyo I juga secara aktif berkonsultasi dengan Pusat
84 Puslitkoka, Jember serta PPL Dinas Perkebunan Kabupaten Jember terkait
permasalahan dan pengembangan kelompok tani. Untuk memperlancar komunikasi dan penyebaran informasi, Kelompok Tani
Sidomulyo rutin melakukan pertemuan mingguan dan bulanan. Pertemuan mingguan dilakukan melalui acara pengajian rutin Jamaah Nurul Jadid setiap
Jumat malam. Pertemuan bulanan melalui arisan setiap tanggal 1 yang dilanjutkan diskusi kelompok serta penyuluhan dari PPL. Melalui arisan pula
dapat dikumpulkan dana untuk modal usahatani dengan dana minimal Rp 20.000,- dan maksimal tidak terbatas. Adapun iuran wajib anggota kelompok sebanyak Rp
1000,-. Berbagai kegiatan kelompok juga diadakan untuk meningkatkan
kebersamaan dan upaya belajar bersama, misalnya melalui kerja bakti yang disebut girikan. Girikan adalah kegiatan gotong royong yang sering dipakai untuk
praktek kebun, kerja bersama ataupun membantu anggota kelompok tani lain dalam usaha tani kopi. Girikan dilakukan di kebun kopi milik anggota kelompok
tani dengan luasan kerja maksimal 0,5 ha secara bergiliran tiap minggu pada hari jumat pagi. Apabila ada anggota yang berhalangan hadir tanpa izin, maka ketua
mengenakan denda sebanyak Rp 30.000,-. Denda ini juga berlaku bagi anggota yang melanggar kesepakatan dengan memberikan makanan selain rokok dan air
minum saat kebunnya mendapat giliran dibantu. Tujuan pemberian denda ini adalah agar anggota kelompok dapat berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan
tanpa merasa berat hati. Pada tanggal 8 Desember 2007, Kelompok Tani Sidomulyo I dengan
difasilitasi Tim Commnity Development Comdev I-MHERE Project Universitas Jember membentuk Koperasi Buah Ketakasi Buah Kelompok Tani Kopi
Sidomulyo. Ide pendirian koperasi ini berawal dari keinginan pengurus dan anggota untuk mengembangkan diri secara mandiri dalam usaha kopi yang tidak
terbatas pada budidaya kopi on farm tetapi hingga pemasaran dan pengolahan kopi off farm. Pendirian Koperasi Ketakasi ini dilatarbelakangi beberapa hal.
1. Keberadaan lembaga koperasi diharapkan a mampu mengurangi ketergantungan kebutuhan modal yang dibutuhkan petani kopi terhadap para
tengkulak; b wadah pembelajaran bagi petani dalam pengembangan
85
kerjasama yang saling membutuhkan dan menguntungkan, c menciptakan budaya menabung para petani.
2. Menciptakan sinergi antara lembaga akademis Universitas Jember dengan lembaga koperasi melalui transformasi informasi dan teknologi.
3. Membangun akses yang kuat antara lembaga keuangan dengan koperasi melalui penyediaan fasilitas pemodalan usaha.
4. Membangun akses yang kuat dengan lembaga pemasaran, khususnya lembaga eksportir dan AEKI Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia yang berkedudukan
di Jawa Timur melalui penyediaan informasi pasar dan harga kopi. Kelompok Tani Sidomulyo I memulai kembali sistem pengolahan basah
yang dipercaya dapat meningkatkan mutu kopi pada tahun 2010. Melalui bantuan dan kerjasama dengan Universitas Jember dan Puslitkoka dalam I-MHERE
Project, kelompok tani mendapatkan fasilitas pengolahan basah yang salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu kopi yang dihasilkan. Penerapan
sistem pengolahan basah diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan petani sekaligus meningkatkan mutu kopi. Kegiatan pemasaran biji kopi olah
basah yang dihasilkan tetap melalui PT ICP. Hingga saat ini beberapa prestasi yang telah dimiliki oleh Kelompok Tani
Sidomulyo I, antara lain: 1 menjadi tim penerima tamu Puslitkoka, Indonesia saat kunjungan kebun kopi rakyat terutama tamu-tamu dari luar negeri seperti
Kanada, Columbia, Australia, Belanda, dan Perancis, 2 kelompok yang berhasil menerapkan teknologi olah basah pada kopi rakyat, 3 pelopor kelompok yang
mendapatkan Utz Certification dari Belanda untuk memenuhi GAP Good Agricultural Practices yang meliputi aspek ramah lingkungan, sosial ekonomi,
pekerja, dan masyarakat sekitar dan penciptaan eco friendly cultivation, 4 kelompok yang mendirikan koperasi serta usaha kerja sama dengan Bank Jatim,
Bank Mandiri, Universitas Jember, dan Dinas Perkebunan yang sudah berkembang pesat dengan badan hukum 518500.BHXVI.7436.3132007, dan
pada Rapat Anggota Tahunan RAT 2009 telah memiliki jumlah aktiva Rp 198.762.680,-, 5 mengolah kopi sampai siap konsumsi dalam bentuk kemasan
bubuk dengan kapasitas sekali sangrai 70 kg dengan daerah pemasaran kota-kota di Jawa Timur. Pada tahun 2010 koperasi mendapatkan akses permodalan dari
86 Bank Jatim sebesar 1,5 milyar rupiah. Keberadaan pabrik mini tempat pengolahan
basah kopi dengan kapasitas produksi 1 ton dalam 4 jam dan hasil kopi HS kurang lebih 750 liter belum mampu memenuhi standar kualitas dan menampung panen
anggota koperasi. Oleh karena itu masih dibutuhkan tenaga manual untuk menyempurnakan pengolahan dan modifikasi alat-alat yang ada. Sarana dan
fasilitas Kelompok Tani Sidomulyo yang telah dimiliki disajikan pada Tabel 6. Tabel 6
Sarana dan fasilitas Kelompok Tani Sidomulyo I Item
Jumlah buahunit Sarana budidaya dan pengolahan kopi
a Handsprayer b Hummermill
c Timbangan gantung d Gunting pangkas
e Gergaji f Pisau okulasi
g Timbangan duduk h Alat pengering kopi stasioner
i Alat pengupas kulit pulper j Alat pencuci biji kopi washer
k Alat pemisah kulit huller l Alat sangrai dan penggilingan kopi
m Alat pres pengemas n Alat pengukur kadar air kopi koka tester
o Seperangkat penampung dan pipa sumber air p Pabrik mini pengolahan basah
21 3
9 54
53 12
3 3
1 1
2 1
1 1
1 1
Sarana pertemuan a Balai desa
b Koperasi 1
1 Sarana penggalian modal
a Koperasi serba usaha Buah Ketakasi b Kios pertanian
1 1
Sarana komunikasi dan arsip a Laporan kegiatan kelompok
b Telepon seluler dan interkom c Koleksi buku tentang kopi dan lainnya
1 25
60
87