Strukturisasi Pengembangan Agroindustri Kopi Rakyat di KUPK
V. ANALISIS KEBERLANJUTAN AGROINDUSTRI KOPI ROBUSTA RAKYAT DI KUPK SIDOMULYO, KABUPATEN
JEMBER5.1. Pendahuluan
Agroindustri mempunyai peran yang sangat besar dalam pembangunan pertanian di Indonesia terutama dalam rangka transformasi struktur perekonomian dan dominasi sektor pertanian ke dominasi sektor industri. Sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan, pengembangan agroindustri kopi rakyat hendaknya didasarkan pada kriteria pembangunan berkelanjutan yang mengacu pada keberlanjutan aktifitas manusia dalam pertanian kopi, alokasi yang efisien dalam pemanfaatan sumberdaya termasuk sumberdaya ekologis dan distribusi yang seimbang. Untuk menjamin keberlanjutan agroindustri kopi rakyat dibutuhkan alat analisis yang mampu melakukan penilaian dan menjadi panduan bagi pemegang kebijakan atau stakeholder terkait. Kerangka penilaian keberlanjutan merupakan salah satu alat bantu untuk melakukan evaluasi terhadap keberlanjutan suatu aktivitas. Kerangka ini disusun berdasarkan paradigma pembangunan berkelanjutan dalam KTT Bumi di Rio tahun 1992 yang melahirkan Agenda 21. Beberapa kerangka metodologi telah diidentifikasi untuk mengukur keberlanjutan di bidang pertanian ataupun masyarakat hingga ke tingkat kabupaten. Meskipun untuk berbagai kerangka keberlanjutan tersebut masih terdapat perbedaan dimensi dan karakteristik sistem pertanian berkelanjutan yang diusulkan sebagai indikator penilaian keberlanjutan. Mengacu pada Tunstall 1992, 1994; Gallopin 1997; Syers et al. 1995; Coughlan 1996, indikator berfungsi untuk a menilai suatu kondisi dan perubahan, b membandingkan antara tempat dan situasi, c menilai kondisi dan tren yang terkait dengan tujuan dan target, d menyediakan informasi lebih dini, dan e mengantisipasi kondisi dan tren di masa mendatang. Oleh karena itu dibutuhkan suatu batasan dari setiap variabel indikator untuk menunjukkan titik perubahan signifikan yang ada. Berdasarkan batasan inilah dapat dibuat peringkat untuk masing-masing indikator. 94 Analisis terhadap keberlanjutan agroindustri kopi rakyat dilakukan untuk menilai keberlanjutan dan menentukan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi keberlanjutan aktifitas pertanian dan pengolahan kopi rakyat. Dengan demikian dibutuhkan kerangka penilaian berdasarkan indikator di setiap dimensi keberlanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun kerangka penilaian keberlanjutan agroindustri kopi rakyat dan melakukan penilaian terhadap aktivitas agroindustri kopi Robusta rakyat di Kawasan Usaha Perkebunan Kopi KUPK Sidomulyo, Kabupaten Jember sebagai salah satu sentra utama penghasil kopi rakyat di Jawa Timur.5.2. Metode Penelitian
5.2.1. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari hasil survey, wawancara, in- depth interview, kuisioner, dan hasil pengamatan. Adapun data sekunder berasal dari studi literatur. Pemilihan responden disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan jumlah responden yang akan diambil yaitu responden yang dianggap dapat mewakili dan memahami permasalahan yang diteliti. Penentuan responden dilakukan secara sengaja purposive terhadap tokoh masyarakat, petani dan pedagang terutama yang berada di Desa Sidomulyo, pakar agroindustri kopi rakyat yang berasal dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jember, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia serta Universitas Jember. Penentuan responden pakar dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan berikut. a. Mempunyai pengalaman yang kompeten sesuai bidang yang dikaji. b. Memiliki reputasi, kedudukanjabatan, dan kompetensi sesuai bidang kajian c. Memiliki kredibilitas tinggi, bersedia, dan atau berada pada lokasi yang dikaji.Parts
» Pertanian Kopi TINJAUAN PUSTAKA
» Pengembangan Kopi Rakyat Berbasis Agroindustri
» Konsep Pembangunan Berkelanjutan pada Agroindustri Kopi Rakyat
» Proses Pengolahan Kering Proses Pengolahan Kopi
» Proses Pengolahan Basah Proses Pengolahan Kopi
» Sortasi Buah TINJAUAN PUSTAKA
» Pengupasan Buah Kopi Pulping
» Pencucian Washing. TINJAUAN PUSTAKA
» Pengupasan Kulit Tanduk Hulling
» Pendekatan Konsep Produksi Bersih
» Strategi Penanganan Limbah TINJAUAN PUSTAKA
» Penanganan Fisika-Kimia Penanganan Limbah Cair
» Hidrolisis, merupakan tahapan penting awal dalam metabolisme anaerobik.
» Penanganan Limbah Padat Proses Pengolahan Kopi
» Teknik Interpretative Structure Modelling ISM
» Posisi Strategis dan Kebaruan Penelitian
» Letak Geografis dan Keadaan Wilayah
» Keadaan dan Potensi Perkebunan
» Gambaran Kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Kopi Robusta
» Profil Umum Kelompok Tani Sidomulyo I
» Bahan dan Alat METODE PENELITIAN
» Keberlanjutan Agroindustri Kopi Rakyat
» Desain Proses Pengolahan Kopi dengan Modifikasi Teknologi Olah
» Penanganan Limbah Proses Pengolahan Kopi Rakyat Berbasis
» Analisis Lingkungan, Sosial dan Ekonomi Proses Pengolahan Kopi
» Strukturisasi Pengembangan Agroindustri Kopi Rakyat di KUPK
» Pendahuluan ANALISIS KEBERLANJUTAN AGROINDUSTRI KOPI ROBUSTA RAKYAT DI KUPK SIDOMULYO, KABUPATEN
» Metode Pengumpulan Data Metode Penelitian
» Variabel yang diamati Metode Penelitian
» Metode Analisis Data Metode Penelitian
» Kerangka Penilaian Keberlanjutan Hasil dan Pembahasan
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekonomi Agroindustri Kopi
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Lingkungan Agroindustri Kopi
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Sosial Agroindustri Kopi
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Kelembagaan Agroindustri Kopi
» Penilaian Multidimensi Keberlanjutan Gambar 25. Faktor-faktor yang memberikan pengaruh leverage
» Kesimpulan ANALISIS KEBERLANJUTAN AGROINDUSTRI KOPI ROBUSTA RAKYAT DI KUPK SIDOMULYO, KABUPATEN
» Pendahuluan DESAIN PROSES PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA DENGAN MODIFIKASI TEKNOLOGI OLAH BASAH
» Variabel yang diamati Metode Penelitian 1. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
» Hasil dan Pembahasan 1. Minimisasi Air Pada Proses Pengolahan Kopi Modifikasi Olah Basah
» Sortasi DESAIN PROSES PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA DENGAN MODIFIKASI TEKNOLOGI OLAH BASAH
» Minimisasi Air Proses Pengupasan Pulping
» Fermentasi DESAIN PROSES PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA DENGAN MODIFIKASI TEKNOLOGI OLAH BASAH
» Minimisasi Air Proses Pencucian Washing
» 1. Minimisasi Air Pencucian Tahap 1.
» 2. Minimisasi Air Pencucian Tahap 2
» Pengeringan DESAIN PROSES PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA DENGAN MODIFIKASI TEKNOLOGI OLAH BASAH
» Analisis Mutu Fisik Biji Kopi Minimisasi Tahap 1.
» 12,5 DESAIN PROSES PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA DENGAN MODIFIKASI TEKNOLOGI OLAH BASAH
» Analisis Mutu Fisik Biji Kopi Minimisasi Air Tahap 2.
» Analisis Cita Rasa Cup Test Kopi Perlakuan Minimisasi Tahap Kedua.
» Analisis Emisi Proses Pengolahan Kopi Modifikasi Olah Basah
» c Kesimpulan DESAIN PROSES PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA DENGAN MODIFIKASI TEKNOLOGI OLAH BASAH
» Desain Penanganan Limbah Cair
» Simulasi Biodegradabilitas Limbah Cair Proses Pengolahan Kopi
» Pendahuluan Uji Biodegradabilitas Batch 1.
» Proses Penanganan Anaerobik Limbah Cair
» Netralisasi Limbah Cair PENANGANAN LIMBAH PROSES PENGOLAHAN KOPI RAKYAT BERBASIS PRODUKSI BERSIH
» Proses Fisika Kimia Penanganan Limbah Cair
» Briket. Limbah padat kopi dapat dijadikan briket, terutama untuk kulit kopi
» Limbah kopi untuk pakan ternak. Daging buah kopi pulpa dapat
» Papan partikel. Kulit tanduk kering dari pengolahan kopi mengandung air
» Kompos. Menurut Calvert 1998, pulpa kopi hanya mengandung 15 nutrien
» Media Jamur. Limbah padat kopi menurut Fan dan Soccol 2005,
» Rekomendasi Penanganan Limbah Proses Pengolahan Kopi
» Kesimpulan PENANGANAN LIMBAH PROSES PENGOLAHAN KOPI RAKYAT BERBASIS PRODUKSI BERSIH
» Pendahuluan ANALISIS LINGKUNGAN, SOSIAL DAN EKONOMI AGROINDUSTRI KOPI ROBUSTA RAKYAT BERBASIS
» Variabel yang diamati Metode Analisis Data
» Analisis Sosial Hasil dan Pembahasan .1. Analisis Lingkungan
» Analisis Ekonomi Hasil dan Pembahasan .1. Analisis Lingkungan
» Kesimpulan ANALISIS LINGKUNGAN, SOSIAL DAN EKONOMI AGROINDUSTRI KOPI ROBUSTA RAKYAT BERBASIS
» Pengembangan Pengmbangan Peralatan Pasca
» Pengmbangan Pertanian Strukturisasi Elemen Kebutuhan Pengembangan
» Ktbatasan akses pasar Strukturisasi Elemen KendalaMasalah Pengembangan
» Pgbangan berbasis kelpk Strukturisasi Elemen Perubahan Dalam Pengembangan
» Kualitas diversifikasi Strukturisasi Elemen Perubahan Dalam Pengembangan
» Penerapan tek. perkbunan Strukturisasi Elemen Perubahan Dalam Pengembangan
» Peningkatan kualitas bahan Strukturisasi Elemen Tujuan Pengembangan
» Peningkatan nilai ekspor Strukturisasi Elemen Tujuan Pengembangan
» Pngembangan nilai tambah Strukturisasi Elemen Tujuan Pengembangan
» Peningkatan posisi tawar kopi
» Peningkatan pendapatan Strukturisasi Elemen Tujuan Pengembangan
» Perluasan akses modal Strukturisasi Elemen Tujuan Pengembangan
» Perbaikan kinerja Strukturisasi Elemen Tujuan Pengembangan
» Meningkat kualitas biji Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Penerapan konsep Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Perbaikan sanitasi Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Meningkatnya nilai tambah Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Meningkat kualitas Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Terpnuhi kbthan dasar Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Efisiensi produktivitas Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Peningkatan Pendapatan KENDALAMASALAH: Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Keterbatasan Akses PasarEkspor Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Perluasan Pasar Ekspor TUJUAN:
» Peningkatan Kualitas Bahan Baku dan Produk Kopi Rakyat
» Peningkatan Nilai Ekspor Kopi Rakyat 3. Perbaikan Kinerja Kelembagaan
» Pengujian dan transformasi menjadi Matrik Reachability Kesimpulan
Show more