Variabel yang diamati Metode Penelitian 1. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sortasi rambang
Buah kopi petik merah
Buah merah terpilih
Pengupasan buah
Pulp+Limbah cair
Biji kopi berkulit tanduk
Fermentasi kering
Pencucian
Biji kopi berkulit tanduk
Pengeringan
Kopi HS
Pengupasan kulit tanduk
Kopi HS
Kopi beras green coffee
Penanganan limbah cair anaerobik,
koagulasi dan filtrasi Penggunaan air ulang
Analisis: 1. Mutu fisik
2. Cita rasa seduhan
Analisis limbah cair
Alternatif bahan bakar : 1. Solar,
2. Biodiesel
Emisi
Pulp+Limbah cair Emisi
Input air pengupasan dengan perlakuan
volume
Air pencucian dengan perlakuan
volume Alternatif
bahan bakar Analisis emisi
Analisis emisi Deskripsi:
Rancangan volume air pengupasan m
3
.ton
-1
buah kopi:
K1 : 1,44 –1,48 50 K2 : 0,73–0,78 74 K3 : 0,23–0,28 90
Rancangan volume air pencucian m
3
.ton
-1
buah kopi: 1.
C1 : 2,25 –2,27 57 C2: 1,54–1,81 70 C3: 1,09–1,13 81
2. C4 : 4,81
–5,93 0 C5: 3,67–3,85 35 C1 57 C2 70 Kulit tanduk+kulit ari
Gambar 35 Rancangan penelitian modifikasi teknologi olah basah pada proses
pengolahan kopi Robusta
6.3. Hasil dan Pembahasan 6.3.1. Minimisasi Air Pada Proses Pengolahan Kopi Modifikasi Olah Basah
Pengolahan basah merupakan perbaikan proses pengolahan kering. Penggunaan air pada proses pengolahan dengan modifikasi olah basah adalah; 1
sebagai media untuk mengklasifikasi kualitas buah kopi melalui sortasi rambang, 2 media pengaliran buah kopi untuk memudahkan proses pengupasan buah
pulping, dan 3 untuk membersihkan biji kopi dari lendir yang terdegradasi washing setelah proses fermentasi sekaligus mencegah proses fementasi berlebih
over fermentation. Upaya minimisasi input air merupakan bagian dari upaya penerapan produksi bersih pada proses kopi olah basah. Upaya meminimalkan air
proses diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah cair sekaligus meningkatkan mutu kopi rakyat. Penerapan teknologi bersih mengacu
pada konsep 3R reduce, reuse, and recycle pada keseluruhan aliran proses pengolahan. Untuk memperkirakan titik-titik dimana limbah dihasilkan serta
besaran polutan pada perlakuan minimisasi air proses pengolahan kopi digunakan
diagram alir neraca massa. Neraca massa juga dapat digunakan untuk mengevaluasi konsumsi sumberdaya dan pembangkitan limbah produk ataupun
proses. Tahapan proses pengolahan kopi olah basah dengan modifikasi meliputi
proses sortasi rambang untuk buah kopi merah, proses pengupasan kulit buah pulping, fermentasi kering, pencucian biji kopi washing, pengeringan biji kopi
secara mekanis, dan pengupasan kulit tanduk dan kulit ari pada kopi HS. Potensi limbah cair terutama dihasilkan dari tahapan proses sortasi rambang, pengupasan
buah pulping dan pencucian biji kopi washing. Potensi limbah padat dihasilkan dari tahapan proses pengupasan buah, pencucian biji kopi, dan
pengupasan kulit kopi HS hulling.