BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Komoditas Jahe Secara Umum
Jahe Zingiber officinale merupakan salah satu tanaman obat yang telah
banyak dibudidayakan oleh para petani Indonesia. Sentra tanaman jahe ini menyebar dari Jawa Barat Bogor dan Sukabumi, Jawa Tengah Karanganyar,
Wonogiri dan Kabupaten Semarang, Jawa Timur, Sumatera Utara Simalungun dan Dairi, Bengkulu Rejang Lebong dan Lampung Direktorat Jenderal Bina Produksi
Hortikultura, Departemen Pertanian 2002. Komoditas tanaman jahe memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Nilai ekonomi
jahe terletak pada rimpangnya yang dapat dikonsumsi sebagai 1 bahan makanan dan minuman seperti sirup, minuman penghangat, manisan, acar, bumbu dapur,
penambah rasa, dan 2 bahan baku obat tradisional jamu. Di dunia, berdasarkan ukuran rimpangnya, jahe dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu jahe
berukuran besar dan jahe berukuran kecil. Sedang menurut warnannya, jahe dibedakan atas jahe merah dan jahe putih. Di Indonesia, berdasarkan ukuran dan
warna rimpangnya, jahe dikelompokkan ke dalam tiga jenis yaitu jahe besar, jahe kecil dan jahe merah.
Rimpang jahe besar dan jahe kecil umumnya berwarna putih dan putih kekuningan. Ketiga jenis jahe tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Adapun perbedaaan karakteristik ketiga jenis jahe tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Karakteristik Jahe Indonesia Sesuai dengan Produk Jahe yang Dihasilkannya
Jenis Karakteristik Rimpang
Karakteristik Minyak Minyak
Atsiri Pati
Serat Abu
Air Bobot
Jenis Indeks
Bias Putaran
Optik Bilangan
Penyabunan Jahe
Besar
1.62-2.29 22.10 6.89 6.60-7.57 83.30 0.9434 1.4955 -16.30 18.20
Jahe Kecil
3.05-3.48 54.70
6.59 7.39-8.90 - 0.9320
1.4946 -13.20 15.30
Jahe Merah
3.90 44.99 - 7.46
- 0.9533 1.4949 -
16.40
Sumber : Risfaheri, 1994 Di sentra produksi Jawa Barat, jahe besar dikenal sebagai jahe badak atau
jahe gajah dan sebagai Kombongan di sentra produksi Sumatera Utara dan Bengkulu. Komoditas jahe ini memiliki rimpang yang lebih besar, ukuran dan
bentuknya lebih gemuk daripada jenis jahe lainnya, berwarna keputih-putihan, kadar minyak atsirinya mencapai 2 lihat Tabel 5. Jahe ini banyak dimanfaatkan sebagai
bahan makanan dan minuman, seperti sirup, manisan, pikel, acar, dan bumbu masak.
Di sentra produksi Jawa Tengah dan Jawa Timur, jahe kecil dikenal sebagai jahe emprit. Komoditas jahe ini memiliki rimpang yang sangat kecil dan ramping,
rasa pedasnya menyengat, terutama dimanfaatkan sebagai bumbu masak, sumber minyak atsiri dengan kandungan mencapai 3,5, sumber
oleoresin dan banyak dipakai sebagai bahan atau ramuan obat. Karakteristik jahe merah adalah
rimpangnya yang berwarna merah atau jingga muda, berukuran kecil, berserat kasar, memiliki rasa dan aroma yang tajam, dan kandungan minyak atsirinya tinggi
yaitu mencapai 4 lihat Tabel 5. Komoditas jahe merah ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional. Sentra produksi jahe merah ini menyebar di
daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2.2 Karakteristik Jahe Merah Zingiber officinale Linn.Var.rubrum 2.2.1 Nama dan Ciri-ciri Tanaman