Analisis Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Mempertahankan Jaringan yang Ada dan Meningkatkan Jumlah Distributor Untuk Pengembangan Pasar

BAB VII FORMULASI STRATEGI DAN PEMILIHAN STRATEGI

7.1 Analisis Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

Pernyataan suatu visi, misi dan tujuan pada perusahaan merupakan dasar untuk menetapkan prioritas, strategi, rencana dan penugasan kerja. Hal tersebut merupakan titik awal untuk merencanakan pekerjaan manajerial. Visi merupakan cita-cita masa depan yang ingin dicapai oleh pendiri perusahaan, sedangkan misi merupakan penjabaran tertulis mengenai visi, agar visi tersebut menjadi lebih mudah dimengerti dan jelas bagi seluruh bagian perusahaan. Tujuan perusahaan menetapkan visi, misi dan tujuan adalah untuk menilai prestasi, pengendalian, koordinasi dan keputusan strategi. Pada dasarnya perusahaan belum mempunyai visi, misi dan tujuan yang jelas. Namun secara umum, ketiga hal tersebut sebenarnya telah tersirat oleh pimpinan perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pimpinan perusahaan dapat digambarkan bahwa visi yang akan dicapai di masa yang akan datang adalah menjadi perusahaan minuman instan berbasis tanaman obat tradisional. Sedangkan misi suatu perusahaan adalah meningkatkan jumlah kuantitas dan meningkatkan kualitas produk dengan memperbaiki faktor-faktor produksi yang dimilikinya. Tujuan perusahaan adalah menyerap tenaga kerja secara luas dan meningkatkan keuntungan yang sebesar-besarnya melalui efisiensi biaya.

7.2 Analisis Matriks EFE dan IFE

Analisis matriks EFE External Factor Evaluation dan IFE Internal Factor Evaluation dibuat berdasarkan hasil identifikasi kekuatan strengths, kelemahan weakness sebagai faktor-faktor internal lingkungan usaha dan faktor-faktor eksternal yang terdiri dari peluang opportunities dan ancaman threaths. Keempat faktor tersebut mempengaruhi pemilihan strategi pengembangan usaha kecil minuman instan jahe merah di CV. Hanabio. Identifikasi terhadap kekuatan, kelemahan dan peluang serta ancaman dilakukan dengan wawancara terhadap pihak manajemen perusahaan. Selain itu dilakukan pembobotan dan pemberian rating terhadap faktor-faktor tersebut. Selanjutnya adalah membuat kuesioner lanjutan, yang ditujukan kepada pihak manajemen, distributor dan salah satu pesaing. Pihak manajemen internal terdiri dari pimpinan perusahaan, bagian produksi, bagian keuangan dan administrasi dan bagian pemasaran. Sedangkan dari pihak luar adalah salah distributor CV. Hanabio dan pesaingnya yaitu CV. Natural Jaya Bogor.

7.2.1 Matriks External Factor Evaluation EFE

Identifikasi terhadap faktor eksternal bertujuan untuk menentukan faktor kunci yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan. Identifikasi beberapa faktor eksternal dilakukan dengan cara wawancara dengan pihak internal manajemen perusahaan dan distributor CV. Hanabio. Hasil wawancara tersebut dirata-ratakan untuk memperoleh bobot matriks External Factor Evaluation EFE dengan total bobot sama dengan satu, untuk variabel peluang dan ancaman bagi perusahaan. Besar kecilnya bobot yang diberikan tergantung pada besar kecilnya pengaruh atau tingkat kepentingan relatif faktor kunci tersebut terhadap kesuksesan perusahaan. Sedangkan rating yang diberikan tergantung pada tinggi rendahnya respons yang ditunjukkan oleh perusahaan terhadap peluang, ancaman, mulai dari respon yang sangat tinggi sampai respon yang sangat rendah. Matriks External Factor Evaluation EFE dapat dilihat pada Lampiran 11. Hasil identifikasi terhadap faktor-faktor eksternal perusahaan tersebut menggambarkan beberapa hal berikut :

1. Peluang Usaha

Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan terhadap faktor kunci eksternal perusahaan, maka dapat diketahui lima faktor yang merupakan peluang bagi perusahaan antara lain : wilayah kota Bogor yang sangat strategis dan merupakan daerah tujuan wisata mampu membangkitkan usaha di sektor makanan dan minuman wisata kuliner, bentuk dukungan dari Pemerintah Daerah Bogor dalam mengembangkan Industri Rumah Tangga, konsumsi beberapa minuman instan alami yang meningkat, hubungan baik dengan pemasok bahan baku dan hubungan baik dengan beberapa pelanggan. Hasil dari matriks EFE menunujukkan peluang utama bagi CV. Hanabio adalah wilayah kota Bogor yang sangat strategis dan merupakan daerah tujuan wisata mampu membangkitkan usaha di sektor makanan dan minuman wisata kuliner, dengan skor total adalah 0,353. Sedangkan rata-rata rating yang diberikan pada peluang tersebut adalah 2 dan 3, hal tersebut menunjukkan bahwa faktor tersebut direspon cukup dan baik oleh perusahaan.

2. Ancaman Usaha

Ancaman usaha bagi CV. Hanabio antara lain : ancaman pendatang baru yang cukup besar, adanya kenaikan bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik, ancaman produk subtitusi atau pengganti. Ancaman utama bagi perusahaan adalah adanya produk subtitusi atau pengganti dengan skor total adalah 0,318. Sedangkan rata-rata rating yang diberikan pada peluang tersebut adalah tiga, hal tersebut menunjukkan bahwa faktor tersebut direspon secara baik oleh perusahaan. Skor total rata-rata matriks EFE diperoleh nilai indeks kumulatif sebesar 2,550. Hal ini menunjukkan bahwa respon yang diberikan perusahaan dalam memanfaatkan peluang yang ada dan untuk mengatasi ancaman mendekati baik, karena angka 2,550 yang ditunjukkan oleh matriks EFE mendekati standar baik dengan bobot 3.

7.2.2 Matriks Internal Factor Evaluation IFE

Analisis matriks IFE dilakukan dengan mengolah faktor-faktor internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan usaha. Kelemahan dan kekuatan tersebut diberi bobot seperti pada matriks EFE. Hanya saja pada matriks IFE, rating tertinggi yaitu empat diberikan pada faktor yang menjadi kekuatan utama bagi perusahaan dan mengurutkanya sampai rating terendah yaitu satu untuk faktor yang menjadi kelemahan utama perusahaan. Matriks IFE dapat dilihat pada Lampiran 12. Pada lampiran tersebut identifikasi internal perusahaan menggambarkan kekuatan dan kelemahan perusahaan.

1. Kekuatan Perusahaan

Identifikasi menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menjadi kekuatan perusahaan adalah lokasi perusahaan yang strategis, keterampilan serta keuletan pemilik perusahaan dalam mengelola perusahaan, beberapa tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar perusahaan dan merupakan lulusan perguruan tinggi, mempunyai prinsip kekeluargaan dalam menjaga hubungan baik dengan karyawan, memproduksi aneka jenis minuman instan, kemasan yang telah diberi label dengan lengkap dan harga yang relatif murah. Adapun kekuatan utama yang dimiliki oleh perusahaan adalah keterampilan serta keuletan pemilik perusahaan dalam mengelola perusahaan dengan skor total 0,259. Nilai ini paling tinggi diantara beberapa variabel kekuatan utama yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa pada dasarnya salah satu sumberdaya yang ada pada perusahaan tersebut mempunyai tujuan untuk tetap mempertahankan keberadaan perusahaan meskipun banyak hambatan dalam menjalankan usahanya.

2. Kelemahan Perusahaan

Kelemahan usaha yang diperoleh dari hasil identifikasi terhadap lingkungan internal adalah keterbatasan modal, keterampilan tenaga kerja yang masih rendah, teknologi yang masih semi modern, kapasitas produksi yang belum optimal, keterbatasan dalam mencatat arus keuangan, kurangnya promosi dan distribusi produk yang belum luas. Variabel kelemahan perusahaan yang dimiliki perusahaan adalah keterbatasan modal dengan nilai skor sebesar 0,240. Skor total matriks IFE adalah 3,037 hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sudah mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi kelemahannya dengan baik. 7.3 Formulasi Strategi 7.3.1 Matriks Internal External IE Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matriks EFE dan IFE dapat disusun matriks IE Internal External seperti terlihat pada Gambar 9. Skor total dari matriks EFE adalah 2,550 yang menggambarkan perusahaan berada dalam kondisi eksternal rata-rata atau sedang. Sedangkan untuk matriks IFE diperoleh skor total sebesar 3,037 yang menggambarkan perusahaan dalam kondisi kuat. Setelah dipadukan dengan matriks IE, maka posisi perusahaan pada matrik tersebut berada pada sel IV. Posisi ini menggambarkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi internal yang kuat dan eksternal yang sedang atau rata-rata. Artinya, peluang atau ancaman yang dihadapi perusahaan dalam kondisi sedang mampu diatasi oleh kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berada pada kondisi kuat. Posisi perusahaan CV. Hanabio pada matriks IE dapat dilihat pada Gambar 9. Skor IFE 4 kuat 3 rata-rata 2 lemah 1 4 kuat 3 Skor EFE sedang 2 lemah 1 Gambar 9. Matriks IE CV. Hanabio Strategi yang lazim digunakan untuk perusahaan yang berada pada sel IV adalah strategi tumbuh dan bina growth and build, yaitu terdiri dari strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk atau strategi integratif integrasi ke belakang, integrasi ke depan dan integrasi horizontal. Strategi penetrasi pasar adalah dengan meningkatkan pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa yang sudah ada di pasar lewat usaha pemasaran yang lebih gencar. Untuk strategi pengembangan pasar adalah dengan memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada ke wilayah geografis yang baru. Untuk strategi pengembangan produk, adalah dengan cara mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki produk atau jasa yang telah ada dan tersedia David, 2002. Bentuk strategi yang dihasilkan pada matriks IE hanya menghasilkan strategi alternatif secara umum tanpa adanya implementasi yang lebih teknis pada perusahaan. Oleh karena itu, matriks IE dilengkapi juga oleh matriks SWOT yang berupa langkah-langkah konkrit untuk dilakukan di perusahaan.

7.3.2 Matriks SWOT

Setelah mengetahui posisi perusahaan dan didapatkan inti strategi berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, maka dapat diformulasikan alternatif strategi. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan matriks SWOT yang dinbangun dari lingkungan internal dan eksternal perusahaan untuk menghasilkan strategi pengembangan bisnis yang sesuai. Matriks SWOT CV. Hanabio dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Matriks SWOT CV. Hanabio Internal Eksternal Kekuatan Strengths a. Lokasi perusahaan yang strategis. b. Keterampilan serta keuletan pemilik perusahaan dalam mengelola perusahaan. c. Beberapa tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar perusahaan. d. Mempunyai prinsip kekeluargaan dalam menjaga hubungan baik dengan karyawan. e. Memproduksi aneka jenis minuman instant. f. Kemasan yang telah diberi label dengan lengkap. g. Harga yang relatif murah. Kelemahan Weakness h. Keterbatasan modal i. Keterampilan tenaga kerja yang masih rendah j. Teknologi yang masih semi modern k. Kapasitas produksi yang belum optimal l. Keterbatasan dalam mencatat arus keuangan m. Kurangnya promosi n. Distribusi produk yang belum luas Peluang Opportunities a. Wilayah kota Bogor yang sangat strategis dan merupakan daerah tujuan wisata mampu membangkitkan usaha di sektor makanan dan minuman wisata kuliner b. Bentuk dukungan dari Pemerintah Daerah Bogor dalam mengembangkan Industri Rumah Tangga. c. Konsumsi beberapa minuman instan alami yang meningkat. d. Hubungan baik dengan pemasok bahan baku. e. Hubungan baik dengan beberapa pelanggan. Strategi S-O a. Mempertahankan jaringan yang sudah ada dan meningkatkan jumlah distributor untuk pengembangan pasar. Sa- Sg, Ob, Od, Oe b. Menciptakan diversifikasi produk. Sb, Sc, Se, Sf, Sg, Oa-Oe Strategi W-O a. Melakukan perbikan sistem manajemen perusahaan. Wi, Wl, Ob, Od, Oe. b. Memanfaatkan beberapa dukungan Pemerintah Kota Bogor dalam mengembangkan industri- indistri dalam skala rumah tangga dalam pengajuan modal kerja untuk pembiayaan operasional Wh, Wj, Wk, Wm, Wn, Oa, Ob, Oc Ancaman Threats f. Ancaman pendatang baru yang cukup besar. g. Adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak dan Tarif Dasar Listrik h. Ancaman produk subtitusipengganti. Strategi S-T 1. Melakukan bentuk penetrasi pasar yang lebih luas. Sa- Sg, Tf, Th Strategi W-T 1. Melakukan perencanaan produksi dan efisiensi biaya Wh-Wl, Tg Berdasarkan matriks SWOT yang ditunjukkan oleh Gambar 10, maka dapat diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan, yaitu Strategi S-O, Strategi W-O, Strategi S-T dan Strategi W-T.

1. Strategi S-O Strengths- Opportunities

Strategi S-O adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi S-O bagi CV. Hanabio dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Mempertahankan Jaringan yang Ada dan Meningkatkan Jumlah Distributor Untuk Pengembangan Pasar

Pada strategi ini CV. Hanabio, diharapkan dapat terus menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak antara lain karyawan, Pemerintah Daerah Kota Bogor khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, pemasok bahan baku, pelanggan dan selalu mengembangkan jaringan tersebut dengan beberapa pihak baru seperti pihak investor atau bank. Hubungan yang baik akan membentuk suatu citra yang baik pula bagi perusahaaan, sehingga jaringan yang ada semakin mudah dibentuk dan dikembangkan, jaringan dengan pihak investor atau bank sangat berguna untuk meningkatkan modal kerja dan sebagai langkah antisipasi jika perekonomian Indonesia mengalami bentuk krisis yang menuntut perusahaan untuk menambah dana bagi keberlangsungan usaha. Hubungan yang baik dengan pelanggan dan pemasok bahan baku sangat penting untuk mendukung strategi perusahaan dalam mengembangkan pasar yang sudah ada dan berkembang. Strategi pengembangan pasar dilakukan untuk merebut pasar yang belum tergarap atau dengan memenuhi permintaan pasar tersebut. Posisi suatu perusahaan di pasar ditentukan oleh nilai besaran perusahaan yang bersangkutan dalam menguasai pasar yang sudah ada. Potensi yang dimilki CV. Hanabio sangat mendukung untuk melakukan strategi ini. Salah satu kekuatan perusahaan adalah harga produk yang relatif murah. Hal ini didukung oleh kemampuan perusahaan dalam menghasilkan minuman instan dalam rasa dan labelisasi kemasan yang telah lengkap. Pemasaran produk yang ada saat ini hanya terfokus pada warung-warung, rumah makan, toko-toko kecil yang berada di sekitar kota Bogor dan sebagian kecil di Jakarta, Sukabumi, Cianjur dan Depok. Perusahaan dapat mencoba lagi memasarkan produknya di sekitar pasar baru seperti di daerah jalur puncak wisata Bogor-Cianjur secara lebih luas, Bekasi, Tangerang dan daerah lain yang berpotensi. Strategi ini diharapakan dapat meningkatkan hasil penjualan dan penguasaan pasar.

b. Menciptakan Diversifikasi Produk

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber Officinalle Var Rubra) Dengan Metode Pengolahan Yang Berbeda Terhadap Bobot Karkas Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria Tenella

4 75 54

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber officinale var rubra) dengan Metode Pengolahan Berbeda terhadap Performans Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria tenella

3 84 57

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe (Zingiber officinale ROSC.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Testis Dan Gambaran Histopatologi Tubulus Seminiferus Testis Mencit Yang Diberi Plumbum Asetat

3 54 98

Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan

17 119 74

Minuman Fungsional Sari Kacang Merah (Vigna Angularis) Dengan Penambahan Jahe (Zingiber Officinale).

0 0 9