sekitar tempat usaha. Bagian produksi, pengemasan dan kontrol, keuangan dan administrasi serta pemasaran hanya dipegang oleh satu orang saja.
Sejak awal, sistem untuk mendapatkan bahan baku dibeli secara tunai. Untuk memperoleh bahan baku seperti jahe merah, gula dan minyak tanah
perusahaan memperolehnya dari pasar Bogor. Harga jual minuman instan jahe merah yang telah dikemas yaitu Rp 2.700,- per bungkus dengan berat bersih tiap
bungkus adalah 50 gram. Untuk daerah pemasaran minuman instan jahe merah pasar yang dituju adalah daerah Bogor rumah makan, restoran ,terapi herbal, toko-
toko kecil dan warung-warung di sekitar jalan Pajajaran, Sukasari, Balitro, Balitnak, Tajur dan lain-lain, Depok, Sukabumi, Cianjur dan sebagian Jakarta.
5.2 Lokasi dan Topografi
CV. Hanabio terletak di Perumahan Komplek IPB IV Baranangsiang, Tanah Baru, Bogor Jawa Barat. Pada dasarnya lokasi ini sangat strategis karena sekitar +
500 meter terdapat akses jalan tol yang menghubungkan ke beberapa daerah strategis lainnya seperti kota Jakarta, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya. Penentuan
lokasi ini sangat penting bagi perusahaan karena akan mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan.
Dengan adanya penentuan lokasi perusahaan yang tepat, maka akan menentukan : 1 kemampuan dalam melayani konsumen dengan memuaskan, 2 mendapatkan
bahan baku yang cukup dan kontinyu dengan harga yang layak, 3 mendapat tenaga kerja yang cukup, 4 memungkinkan adanya perluasan pabrik dikemudian hari.
Menurut Assauri 1993, bahwa lokasi perusahaan dikatakan strategis apabila memenuhi kriteria-kriteria seperti berikut : 1 dekat dengan pasar, 2 dekat dengan
sumber bahan mentah, 3 terdapat fasilitas pengangkutan, 4 supply tenaga kerja
tersedia dan 5 terdapat pembangkit tenaga listrik. Lokasi perusahaan CV. Hanabio merupakan lokasi yang sangat strategis
karena lokasi usahanya terletak di dalam perumahan sebagian dosen Institut Pertanian Bogor dan dekat dengan akses jalan tol. Hal inilah yang sebenarnya
menjadi kekuatan utama perusahaan dalam hal memasarkan produknya seluas mungkin, kemudahan dalam mendapatkan bahan baku, kemudahan dalam hal
pengenalan merek oleh konsumen dan kemudahan pendistribusian produk.
5.3 Struktur Organisasi
Pada dasarnya perusahaan belum mempunyai struktur organisasi yang tertulis. Namun berdasarkan hasil wawancara maka dapat disimpulkan bahwa
struktur organisasi perusahaan ini terbagi atas pemimpin dan karyawan. Masing- masing bagian memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Pimpinan
perusahaan memegang prinsip kekeluargaan dan menjaga hubungan baiknya dengan karyawannya. Bentuk perusahaan CV. Hanabio adalah perusahaan
perorangan, maka peranan pimpinan sangat dominan. Struktur organisasi perusahaan CV. Hanabio dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Struktur Organisasi CV. Hanabio
Pimpinan Perusahaan
Bagian Produksi Bagian
Pengemasan dan Kontrol
Bagian Pemasaran
Bagian Administarsi dan
Keuangan
5.3.1 Pimpinan Perusahaan
Pimpinan perusahaan mempunyai wewenang untuk melakukan seluruh kegiatan perusahaan terutama dalam merencanakan strategi, mengambil
keputusan, mengawasi jalanya perusahaan, menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan pemasok, proses produksi, pemasaran produk, melakukan
evaluasi kegiatan sampai dengan pengelolaan keuntungan yang dihasilkan perusahaan serta bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
5.3.2 Bagian Produksi
Tugas daripada bagian produksi adalah dimulai dari kegiatan pembersihan rimpang jahe merah, mengupas kulitnya, memblender rimpang jahe merah,
memeras dan mencampurkan dengan gula, menyangrai serta menggiling serbuk lagi sampai halus. Tenaga kerja bagian produksi ini merupakan tenaga kerja harian
yang diberi upah setiap satu bulan sekali. Jika dalam waktu tertentu ada pesanan yang tidak mungkin dikerjakan oleh bagian produksi tersebut perusahaan
menambah beberapa pekerja harian lagi yang berada di sekitar lokasi perusahaan tersebut.
5.3.3 Bagian Admisnistrasi dan Keuangan
Tugas daripada bagian ini adalah mengontrol arus keuangan yang masuk dan keluar untuk kegiatan operasional perusahaan. Selain itu, bagian ini akan
membantu bagian pengemasan serbuk instan jika memilki waktu yang luang. Tenaga kerja bagian admisnistrasi dan keuangan ini merupakan tenaga kerja harian
yang diberi upah setiap satu bulan sekali.
5.3.4 Bagian Pengemasan dan Kontrol
Tugas pada bagian ini adalah melakukan pengemasan barang packing.
Hasil penggilingan serbuk jahe merah yang telah halus siap untuk dikemas dengan berat tiap kemasan adalah 50 gram per bungkus. Selain itu, bagian ini juga
bertanggung jawab dalam hal mengontrol keberadaan kuantitas dan kualitas produk yang telah dikemas yang akan dipasarkan. Beberapa hal yang dikontrol sebelum
produk dilepas adalah dimulai dari labelisasi produk yang meliputi : logo dan nama perusahaan, komposisi bahan, nomor pengesahan dari Dinas Kesehatan dan
tanggal kadaluarsa. Tenaga kerja bagian pengemasan ini merupakan tenaga kerja harian yang diberi upah setiap satu bulan sekali.
5.3.5 Bagian Pemasaran
Tugas daripada bagian ini adalah mengirimkan barang yang dipesan oleh pelanggan, melakukan pengecekan barang di tiap agen melalui via telepon dan
mendatangi langsung serta mencari pasar-pasar baru seperti rumah makan, toko kue, warung kecil, koperasi dan lain-lain. Alat bantu transportasi yang digunakan
adalah sepeda motor. Tenaga kerja bagian pemasaran adalah tenaga kerja harian yang diberi upah setiap satu bulan sekali dan ditambah bonus 10 persen daripada
hasil penjualan perusahaan.
5.4 Sumberdaya Perusahaan
Sumberdaya yang dimilki perusahaan meliputi sumberdaya manusia, sumberdaya fisik dan sumberdaya keuangan.
5.4.1 Sumber Daya Manusia
Status perusahaan sudah tentu memiliki banyak bagian pekerjaan yang harus dilakukan baik oleh pemimpin perusahaan maupun para karyawan yang
sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan berjumlah lima orang termasuk pimpinan perusahaan.
Jumlah tenaga kerja bagian produksi ada satu orang, bagian pemasaran satu orang, bagian pengemasan satu orang dan bagian administrasi dan keuangan satu orang.
Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh perusahaan adalah satu orang sarjana, dua orang sarjana muda, satu orang lulusan sekolah menengah pertama.
5.4.2 Sumber Daya Fisik
Sumberdaya fisik yang dimiliki oleh perusahaan meliputi sepeda motor, dua set alat blender, satu set mesin giling, dua buah kompor sangrai, satu
mixer, satu alat
press plastik, tiga alat timbangan, dan lain-lain. Nilai sumberdaya fisik tersebut dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Nilai Sumberdaya Fisik CV. Hanabio Tahun 2008 No Jenis Sumberdaya Fisik
Jumlah Harga Per
Satuan Rp Total Harga Rp
1. Sepeda Motor 1
3.000.000,- 3.000.000,-
2. Mesin Blender
2 350.000,-
700.000,- 3. Mesin
Giling 1
2.500.000,- 2.500.000,-
4. Mixer
2 350.000,- 700.000,-
5. Kompor 2
85.000,- 170.000,-
6. Press Plastik 1
175.000,- 175.000,-
7. Timbangan 3
75.000,- 225.000,-
8. Wadah 5
20.000,- 100.000,-
9. Lain-Lain 5
10.000,- 50.000,-
Total 7.620.000,-
Sumber : CV. Hanabio, 2008 5.4.3 Sumber Daya Keuangan
Modal usaha yang digunakan perusahaan ini sebagian besar menggunakan modal sendiri. Modal diperoleh langsung dari pimpinan perusahaan. Selama ini
perusahaan tidak pernah mendapatkan modal dari pihak manapun. Berdasarkan hasil wawancara modal awal usaha tersebut sebesar Rp 500.000,-.
5.5 Proses Produksi Minuman Instan Jahe Merah
Bahan baku yang digunakan untuk membuat minuman instan jahe merah ini adalah rimpang jahe merah yang segar, gula dan air. Rimpang jahe merah yang
telah dicuci dan dikupas kulitnya, kemudian dimasukan ke dalam mixer untuk diambil
sarinya atau kandungan air jahe tersebut. Ampas pada rimpang yang telah di mixer
kemudian diperas lagi supaya air dari rimpang dapat keluar lebih banyak lagi. Kemudian air perasan jahe merah tersebut dicampur dengan beberapa air dan gula
secukupnya. Setelah dicampur dengan gula secukupnya, kemudian campuran tersebut dimasukan ke dalam wajan dan siap untuk disangrai di atas kompor.
Setelah campuran tersebut kering hingga berwarna coklat muda, maka siap untuk didinginkan. Setelah didinginkan selama kurang lebih satu jam, maka campuran
yang telah menggumpal tersebut siap untuk dimasukkan ke dalam mesin giling atau bisa dibantu dengan mesin blender. Hasil keluaran dari mesin giling atau mesin
blender tersebut berupa serbuk halus atau minuman instan jahe merah yang siap untuk dikemas. Kemasan pertama adalah plastik yang berukuran 5 cm x 7 cm yang
menampung 50 gram serbuk jahe merah. Setelah dikemas di dalam plastik, maka selanjutnya plastik tersebut di
press atau ditutup. Setelah tertutup rapat, maka plastik yang berisi serbuk jahe merah
tersebut dimasukan ke dalam kemasan kertas khusus yang telah disiapkan sebelumnya. Kertas khusus ini berwarna coklat yang telah didesain sendiri dan
dicetak oleh perusahaan.
Adapun bagan proses pembuatan minutan instan jahe merah dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Tahap Proses Pembuatan Minuman Instan Jahe Merah
Pencampuran Santan Air Jahe Perasan dengan Gula dan Air
Pembersihan Kulit dan Pengupasan
Pemerasan Rimpang dengan Mixer
Penyangraian Campuran
Pendinginan Serbuk yang Belum Halus
Penggilingan Serbuk sampai Halus
Penimbangan dan Pengemasan Serbuk Jahe Merah yang telah halus
Rimpang Jahe Merah
BAB VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
6.1 Analisis Lingkungan Internal
Pendekatan yang dilakukan dalam analisis lingkungan perusahaan dalam penelitian ini adalah pendekatan fungsional. Lingkungan perusahaan yang dianalisis
meliputi fungsi manajemen, pemasaran, keuangan, kegiatan produksi dan operasi serta sumberdaya manusia.
6.1.1 Manajemen
Manajemen merupakan pihak yang menerapkan fungsi-fungsi yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penunjukkan staf dan pengendalian.
Namun untuk tahap perumusan strategi dari proses manajemen strategi yang dibahas adalah mengenai aktivitas perencanaan perusahaan.
Saat ini CV. Hanabio, belum memiliki perencanaan tertulis untuk jangka panjang, menengah dan jangka pendek. Hal ini terlihat dengan tidak adanya suatu
visi, misi dan tujuan perusahaan yang jelas dan spesifik. Perusahaan ini juga masih berbentuk perusahaan perorangan, sehingga pelimpahan wewenang masih
tersentralisasi pada sumberdaya pemilik sebagai pihak eksekutif. Pada organisasi perusahaan, posisi manajemen ditempati oleh pemilik.
Pemilik dalam perusahaan ini sebagai pemimpin perusahaan. Posisi ini berwenang dalam mengambil keputusan strategis, baik itu pra produksi, produksi maupun pasca
produksi. Untuk bagian produksi, pengemasan, pemasaran serta administrasi dan keuangan dilakukan oleh tenaga kerja dari luar keluarga namun masih dalam
pengawasan penuh pemilik. Meskipun perusahaan ini tidak menerapkan pengorganisasian secara formal, namun masing-masing bagian organisasi seperti