Perekrutan dan Penempatan Tenaga Kerja Karakteristik Tenaga Kerja Operasional

bertahan dan berkembang. Oleh karena itu, perusahaan dalam menentukan lokasi harus dekat dengan daerah yang tersedia cukup tenaga kerja Assauri, 1993. Dalam hal ini identifikasi faktor sumber daya manusia meliputi proses perekrutan dan penempatan tenaga kerja, karakteristik tenaga kerja operasional dan kompetensi tenaga kerja tersebut.

6.1.5.1 Perekrutan dan Penempatan Tenaga Kerja

Menurut pihak manajemen CV.Hanabio, perekrutan tenaga kerja tidak menerapkan proses khusus yang terstruktur. Jika perusahaan membutuhkan tenaga kerja, biasanya pihak perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang berasal dari mitra pekerja dalam perusahaan tersebut, sehingga perusahaan dapat mempercayai sepenuhnya kecakapan tenaga kerjanya. Dengan tersedianya jumlah tenaga kerja yang memadai serta berasal dari daerah sekitar lokasi perusahaan, akan mempermudah perusahaan dalam memperoleh tenaga kerja dan mengurangi biaya yang dikeluarkan dalam proses perekrutan tenaga kerja. Selain itu perusahaan menganggap bahwa tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar memiliki kemampuan yang sama dengan daerah yang lain. Hal tersebut disebabkan karena dengan merekrut tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar, perusahaan akan lebih mengetahui kebiasaan dan sikap calon pekerja tersebut serta perusahaan juga dapat menetapkan tingkat upah yang lebih rendah. Kemudahan dalam mendapatkan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan oleh CV. Hanabio adalah suatu kekuatan perusahaan. Kekuatan lain adalah adanya tiga tenaga kerja yang merupakan lulusan perguruan tinggi. Hal ini menguntungkan bagi perusahaan karena tingkat manajerialnya yang cukup baik meskipun kurang dan tidak berpengalaman dalam bisnis tersebut. Menurut Mangkuprawira 2003, salah satu cara untuk menjadikan agar karyawan menjadi produktif dan efektif adalah dengan cara memberi program pelatihan. Pelatihan bagi karyawan adalah sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil serta mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik dan sesuai dengan standar. Ada beberapa maksud utama dari diadakanya pelatihan, yaitu memperbaiki kinerja, meningkatkan keterampilan karyawan dan menghindari atau meminimalisir kerusakan manajerial.

6.1.5.2 Karakteristik Tenaga Kerja Operasional

Tenaga kerja operasional CV. Hanabio adalah tenaga kerja yang menangani proses pengolahan secara langsung. Tenaga kerja ini terdiri dari beberapa tenaga kerja tetap, dan tidak ada tenaga kerja yang tidak tetap borongan. Tenaga kerja operasional perusahaan berasal dari lulusan sarjana satu orang menangani bagian administrasi dan keuangan, dua orang lulusan sarjana muda atau diploma yang menangani bagian pengemasan, pengkontrolan barang dan pemasaran. Tenaga kerja yang menangani bagian produksi berasal dari daerah sekitar yang merupakan lulusan sekolah menengah pertama. Pada dasarnya beberapa tenaga kerja tersebut tidaklah memiliki pengalaman dalam hal bisnis, karena ketiga sarjana tersebut tidaklah berlatar belakang pendidikan bisnis. Keterampilan karyawan masih sangat rendah, hal ini merupakan salah satu kelemahan perusahaan. Tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang sangat tinggi, dapat membantu kinerja manajemen perusahaan menjadi lebih baik. Menurut Ravianto dalam Anugerah 2007, bahwa peningkatan produktivitas kerja dapat mendatangkan keuntungan dalam proses produksi, maka semakin tinggi produktivitas kerja karyawan, semakin tinggi nilai keuntungan yang diperoleh perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, yaitu kualitas dan kemampuan fisik karyawan, termasuk di dalamnya pendidikan, latihan, motivasi kerja, sikap mental dan fisik.

6.1.5.3 Kompensasi Kerja

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber Officinalle Var Rubra) Dengan Metode Pengolahan Yang Berbeda Terhadap Bobot Karkas Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria Tenella

4 75 54

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber officinale var rubra) dengan Metode Pengolahan Berbeda terhadap Performans Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria tenella

3 84 57

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe (Zingiber officinale ROSC.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Testis Dan Gambaran Histopatologi Tubulus Seminiferus Testis Mencit Yang Diberi Plumbum Asetat

3 54 98

Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan

17 119 74

Minuman Fungsional Sari Kacang Merah (Vigna Angularis) Dengan Penambahan Jahe (Zingiber Officinale).

0 0 9