Daya Tawar Menawar Pemasok Produk Subtitusi Persaingan Antar Anggota Industri

6.2.2.2 Daya Tawar Menawar Pembeli

Kekuatan tawar menawar pembeli menurut menurut Pearce dan Robinson 1997, adalah jika : 1 pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah yang banyak, 2 produk yang terbeli tidak terdeferensiasi atau standar, 3 produk yang dibeli merupakan komponen penting dari produk pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar, 4 pembeli menerima laba rendah, 5 produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli, 6 produk industri tidak menghasilkan penghematan energi bagi pembeli, 7 pembeli memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi balik. Minuman instan jahe merah yang diproduksi saat ini tidak hanya berdasarkan pesanan saja, tetapi perusahaan tetap berproduksi untuk memenuhi stok dan aktif dalam menawarkan di pasar-pasar yang baru. Perusahaan menjual produknya langsung ke pedagang pengumpul yang bekerjasama dengan perusahaan, sehingga kekhawatiran terhadap kekuatan pembeli tidak terlalu mengancam keberadaan perusahaan sebab pembeli hanya mengikuti harga jual yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

6.2.2.3 Daya Tawar Menawar Pemasok

Bagi CV. Hanabio, keberadaan pemasok bahan baku utama dan penolong sangat penting. Namun perusahaan dapat bebas memilih untuk membeli bahan baku tergantung dari harga dan kualitas barang yang ditawarkan oleh pemasok. Meskipun hubungan antara pemasok dengan perusahaan telah terjalin dengan baik, namun perusahaan tidak terikat hanya dengan satu pemasok saja. Tujuannya adalah untuk menjaga ketersediaan bahan baku. Saat ini perusahaan telah memiliki pemasok utama bahan baku yaitu dari dua pasar yang berada di kota Bogor. Maka secara umum kekuatan tawar menawar pemasok tidak begitu mengancam keberadaan perusahaan.

6.2.2.4 Produk Subtitusi

Keberadaan produk subtitusi ini akan membatasi potensi suatu industri. Jika industri tidak mampu meningkatkan kualitas produk, maka laba dan pertumbuhan industri dapat terancam. Produk subtitusi ditentukan oleh banyaknya jumlah produk yang memiliki fungsi yang sama dengan produk perusahaan yang dapat mempengaruhi eksistensinya di pasaran. Produk subtitusi yang dapat mempengaruhi eksistensi perusahaan adalah minuman instan jenis lain seperti gingseng dan madu, esteemje gingseng, jahe plus rumput laut dan bandrek. Produk subtitusi tersebut mempunyai manfaat dan khasiat yang sama dengan minuman instan jahe merah. Selain itu produk subtitusi ini mempunyai harga jual yang umumnya relatif sama dan lebih murah jika dibandingkan dengan produk perusahaan. Keberadaanya perlu mendapatkan perhatian dari perusahaan karena tidak menutup kemungkinan bagi konsumen untuk beralih ke produk tersebut, meskipun hingga saat ini perusahaan hanya menganggap produk subtitusi ini sebagai variasi dari beberapa minuman instan yang ada di pasaran.

6.2.2.5 Persaingan Antar Anggota Industri

Persaingan yang terjadi di dalam industri minuman instan sangatlah kompetitif. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor pada tahun 2006 tercatat sebanyak 1131 perusahaan yang bergerak dalam industri makanan dan minuman baik secara formal dan non formal. Hambatan yang rendah untuk memasuki industri ini mendorong pengusaha baru untuk masuk dalam industri tersebut. Target pasar yang dipilih oleh perusahaan CV. Hanabio sebenarnya kurang jelas. Karena produk yang dihasilkan disalurkan pada tempat-tempat yang hanya bisa diajak bekerjasama dalam menjualkan minuman instan jahe merah tersebut. Keberadaan perusahaan dalam persaingan antar industri minuman instan cukup kuat, hal ini terlihat dari eksistensi perusahaan dalam industri ini semakin berkembang. Posisi perusahaan dalam industri minuman instan adalah sebagai perusahaan pengikut follower pasar. Pangsa pasar yang dimiliki oleh perusahaan pesaing yang telah lama bergerak dalam industri ini jauh lebih besar, serta adanya loyalitas konsumen terhadap merek produk perusahaan pesaing yang cukup besar. Hal ini tidak manghalangi CV. Hanabio untuk tetap berusaha berkembang dan bersaing antar anggota industri.

6.3 Identifikasi Faktor Lingkungan

Setelah dilakukan analisis faktor-faktor penentu untuk mengidentifikasi kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses serta peluang opportunities dan ancaman threats yang berpengaruh terhadap rumusan pengembangan usaha, selanjutnya dapat dilakukan identifikasi untuk menentukan faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari analisis yang telah dilakukan diawal. Hasil ini digunakan sebagai input analisis internal dan eksternal dengan menggunakan matriks IFE dan EFE. Nilai yang diperoleh dari matriks IFE dan EFE diplotkan ke matriks IE sehingga dapat terlihat peta posisi perusahaan pada matriks tersebut. Selanjutnya hasil analisis ini juga akan digunakan untuk merumuskan alternatif strategi bisnis dalam analisis SWOT. Wawancara dengan pihak manajemen menghasilkan beberapa faktor-faktor penentu kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Seperti yang telah dipaparkan pada analisis lingkungan internal,

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber Officinalle Var Rubra) Dengan Metode Pengolahan Yang Berbeda Terhadap Bobot Karkas Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria Tenella

4 75 54

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber officinale var rubra) dengan Metode Pengolahan Berbeda terhadap Performans Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria tenella

3 84 57

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe (Zingiber officinale ROSC.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Testis Dan Gambaran Histopatologi Tubulus Seminiferus Testis Mencit Yang Diberi Plumbum Asetat

3 54 98

Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan

17 119 74

Minuman Fungsional Sari Kacang Merah (Vigna Angularis) Dengan Penambahan Jahe (Zingiber Officinale).

0 0 9