Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Garut 2006, petani yang melakukan budidaya akarwangi secara monokultur di Kabupaten.Garut berjumlah 66 orang. Jumlah populasi ini berdasarkan jumlah petani yang melakukan usahatani pada musim tanam 20062007. Maka, jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 41 orang, Jumlah tersebut berdasarkan perhitungan sebagai berikut: n = 66 1 + 66 10 persen2 = 41 orang Tabel 11 merupakan jumlah pembagian sampel secara proporsional berdasarkan jumlah subpopulasi. Jumlah sampel terbanyak terdapat di Kecamatan Samarang yaitu sebanyak 19 orang. Hal ini dikarenakan jumlah petani yang melakukan kegiatan budidaya akarwangi paling banyak dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lainnya. Tabel 11. Pembagian Responden Secara Proporsional di Kabupaten Garut No. Kecamatan Jumlah Petani Monokultut Pada Musim Tanam 20062007 orang Jumlah Sampel orang 1. Leles 12 7 2. Samarang 29 19 3. Bayongbong 15 9 4. Cilawu 10 6 Total 66 41 Pada kenyataannya di lapangan, tidak semua petani responden menanam akarwangi secara monokultur. Hal ini dikarenakan periode musim tanam yang berbeda yaitu musim tanam 20072008. Oleh karena itu, proses pengambilan data yang dilakukan tidak hanya pada petani monokultur tetapi juga pada petani tumpangsari tetapi daftar nama responden masih menggunakan daftar petani dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Garut. Selain itu, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua petani adalah petani budidaya. Dari pengambilan sampel yang dilakukan secara acak ternyata terdapat petani yang selain petani budidaya juga sebagai penyuling. Hal ini dimungkinkan, karena beberapa petani yang memiliki modal yang besar dan memiliki akses pasar terhadap produk minyak akarwangi, berusaha untuk mengelola sendiri atau menghasilkan sendiri minyak akarwangi dan selanjutnya dijual kepada para pedagang pengumpul ataupun eksportir. Selain terdapat petani murni dan petani yang merangkap sebagai penyuling, terdapat tiga orang responden penyuling murni. Hal ini disebabkan data responden yang digunakan adalah data yang diperoleh dari musim tanam 20062007. Pengambilan data turun lapang yang dilakukan pada Bulan Maret 2008, menyebutkan ketiga responden tersebut sebagai penyuling murni, walaupun pada musim tanam tahun 20062007 mereka bertindak sebagai petani dan penyuling, karena beberapa faktor seperti alasan keterbatasan waktu untuk merawat tanaman akarwangi, maka sejak musim tanam 20072008 responden tersebut memilih untuk menjadi penyuling murni. Faktor kuat lain yang menyebabkan adalah tingkat keuntungan yang diperoleh ketika melakukan kegiatan penyulingan yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan kegiatan budidaya akarwangi saja. Jumlah dan persentase responden petani dan penyuling akarwangi dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Jumlah dan Persentase Responden PetaniPenyuling Akarwangi Responden Jumlah Orang Persentase persen Petani akarwangi 28 68,3 Penyuling akarwangi 3 7,3 Petani dan Penyuling akarwangi 10 24,4 Total 41 100