Tenaga Kerja HASIL DAN PEMBAHASAN

yang digunakan adalah minyak tanah dengan harga minyak tanah per liter yaitu Rp. 2.500.

d. Biaya Bahan Baku

Pada tahun pertama dalam kondisi normal, kapasitas produksi belum optimal yaitu 91,5 persen. Namun, pada tahun kedua kapasitas produksinya telah mencapai optimal yaitu 100 persen. Tahun kedelapan kapasitas produksi mencapai 91,5 persen. Hal ini dikarenakan umur mesin yang telah usang. Biaya bahan baku per tahun diperoleh dari perkalian antara jumlah biaya bahan baku dalam satu kali penyulingan, frekuensi penyulingan dalam satu hari, jumlah hari beroperasi dalam satu bulan, dan jumlah bulan dalam satu tahun. Dalam hal ini, kebutuhan bahan baku untuk satu kali penyulingan yaitu 1.484 kg. Frekuensi penyulingan per hari adalah dua kali. Sedangkan jumlah hari beroperasi dalam satu bulan adalah 28 hari. Harga bahan baku penyulingan yaitu akarwangi Rp.1.808kg.

2. Biaya Tetap

Biaya tetap yang dikeluarkan pada penyulingan akarwangi yaitu biaya pajak bumi dan bangunan PBB per hektar per tahun sebesar Rp.90.385. Sedangkan lahan yang digunakan untuk penyulingan akarwangi hanya seluas 0,15 Ha. Sebagian besar responden penyuling memiliki penyulingan sendiri sehingga sebagian besar penyuling tidak mengeluarkan biaya sewa lahan. Selain itu, biaya tetap yang dikeluarkan setiap tahunnya yaitu biaya listrik sebesar Rp.692.308 per tahun. Biaya Tetap dan Biaya Variabel dapat dilihat pada Tabel 50. Tabel 50. Biaya Variabel dan Biaya Tetap yang Diperlukan Pada Kegiatan Penyulingan Akarwangi Dalam Satu Penyulingan Biaya Variabel Tahun 1 2 8 Tenaga Kerjasuling 83.245.292 83.973.120 83.245.292 Biaya Transportasitahun 942.450 950.690 942.450 Biaya Bahan Bakarsuling 375.906.888 379.193.505 375.906.888 Biaya Bahan BakuSuling 1.650.456.567 1.803.777.669 1.650.456.567 Total Biaya Variabel 2.110.551.198 2.267.894.985 2.110.551.198 Biaya tetap Pajak Bumi dan Bangunan 90.385 90.385 90.385 Biaya Listriktahun 692.308 692.308 692.308 Total Biaya Tetap 782.692 782.692 782.692 Keterangan: Biaya variabel tahun ke-3 sd ke-7 sama dengan tahun ke-2 Total Biaya Variabel tahun 3-7 sama dengan Tahun ke-2

6.5.5.3. Kelayakan Finansial Penyulingan Akarwangi Pada Kondisi Tanpa Risiko

Analisis kelayakan penyulingan akarwangi pada kondisi tanpa risiko dapat dilihat dari empat kriteria kelayakan investasi yaitu NPV, IRR, Net BC, dan PP. Bila NPV ≥ 0, IRR ≥ discount rate 8 persen, dan Net BC ≥ 1 menandakan bahwa kegiatan penyulingan akarwangi tanpa risiko layak untuk dijalankan. NPV pada kondisi normal mencapai Rp.1.030.118.304. Artinya, kegiatan penyulingan akarwangi selama umur proyek yaitu delapan tahun dengan menggunakan tingkat discount factor 8 persen memberikan keuntungan sebesar Rp.1.030.118.304. Jadi, NPV tersebut menunjukkan manfaat bersih yang diterima penyuling dari kegiatan budidaya selama umur proyek delapan tahun dengan tingkat discount rate 8 persen. Selain itu, dalam menentukan layak tidaknya suatu kegiatan usaha dapat dilihar dari IRR, Net BC, dan payback period. IRR pada kondisi normal mencapai 99 atau IRR ≥ DF 8 persen. Artinya, tingkat pengembalian internal kegiatan ini sebesar 99 persen. Net BC pada kondisi normal mencapai 4,98. Artinya bahwa setiap Rp.1 biaya yang dikeluarkan selama umur proyek delapan