Gross Benefit Cost Ratio Gross BC Profitability Ratio PVK
dalam pendefinisian risiko tersebut. Maka, hubungan yang positif antara resiko dan tingkat keuntungan harus tetap berlaku.
Menurut Husnan dan Muhamad 2000, risiko adalah kemungkinan penyimpangan nilai riil dari nilai yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan
penyimpangan, semakin besar risiko yang dimiliki investasi tersebut. Secara statistik, penyebaran nilai dari apa yang diharapkan diukur dengan deviasi standar
distribusi. Semakin besar deviasi standar tingkat keuntungan, semakin besar kemungkinan menyimpang dari rata-ratanya. Bila risiko suatu investasi bernilai
nol, maka tingkat keuntungan yang disyaratkan seharusnya adalah tingkat keuntungan yang tidak mengandung risiko tingkat keuntungan bebas risiko.
Tetapi bila risiko suatu investasi yang diukur dengan deviasi standar, maka teori yang berlaku adalah teori portofolio dan model penentuan harga aktiva. Teori
portofolio dan metoda penentuan harga aktiva berguna dalam masalah penilaian investasi dengan memasukkan unsur risiko yang diukur dengan deviasi standar
bisa dihilangkan dengan melakukan diversifikasi yaitu dengan memiliki beberapa jenis investasi. Dengan memiliki beberapa jenis investasi portofolio, maka
fluktuasi tingkat keuntungan akan makin berkurang karena saling menghilangkan. Dengan demikian deviasi standar dari sekumpulan investasi akan cenderung lebih
kecil daripada deviasi standar suatu investasi saja. Menurut Weston dan Copeland 1995, terdapat tiga jenis risiko proyek.
Pertama, risiko berdikari dari proyek itu sendiri yaitu risiko yang didasari asumsi bahwa proyek tersebut merupakan satu-satunya aktiva perusahaan dan bahwa
perusahaan tersebut merupakan satu-satunya perusahaan yang dimiliki para investor bersangkutan. Kedua, risiko dalam perusahaan yaitu risiko yang diukur
tanpa mempertimbangkan diversifikasi portofolio dari pemegang saham. Risiko ini diukur dari variabilitas laba perusahaan yang diakibatkan oleh suatu proyek
tertentu. Ketiga, risiko pasar atau beta yaitu bagian dari risiko proyek yang tidak dapat dieliminasi melalui diversifikasi. Risiko ini diukur dengan beta koefisien.
Titik awal untuk menganalisis risiko berdikari dari suatu proyek adalah penentuan ketidakpastian yang terkandung dalam arus kas proyek. Tiga teknik
untuk memperkirakan risiko berdikari proyek: 1 analisis sensitivitas, 2 analisis skenario, dan 3 Analisis Monte Carlo.