Pemerataan Pendapatan Secara Adil Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi

405 pendapatan pada setiap rakyat seperti di negara-negara yang menerapkan ideologi Komunis. Pemerataan ekonomi bertujuan agar setiap rakyat dapat menikmati kehidupan yang layak 350 . Kehidupan yang layak ditandai dengan tersedianya berbagai fasilitas yang cukup memadai, antaranya; rumah yang layak huni, tersedinya obat-obatan untuk menjamin kesehatan, tersedianya makanan yang mencukupi, jaringan jalan infra structure yang baik, pemilikan kendaraan yang sesuai dengan kemampuan meskipun harus melalui kredit, mendapatkan kesempatan pendidikan dan pengajaran. Kehidupan yang layak ini tidak berarti harus glamour atau mau menciptakan mahligai dan istana buat rakyat, tetapi kehidupan yang layak itu dimaksudkan untuk memberi keseimbangan kepada rakyat sebagai manusia dengan kehidupannya 351 . Kondisi seperti ini harus dimiliki oleh setiap rakyat, baik rakyat petani, buruh, pedagang, professional, pegawai bawahan, baik yang di kampung ataupun di kota. Dengan demikian, kemakmuran, dalam arti kehidupan sejahtera menjadi bagian yang harus diraih oleh setiap rakyat Indonesia, dan hal ini hanya dapat direalisasikan melalui demokratisasi ekonomi, maka kemakmuran tidak hanya dinikmati oleh segelintir individu atau kalangan tertentu saja sebagaimana terjadi dalam masyarakat yang kental dengan budaya nepotisme dan kronisme. Pemerataan ekonomi akan melahirkan kesejahteraan sosial, hal ini sebagaimana dirumuskan di dalam Undang-undang Dasar 1945, yaitu dengan tersedianya segala keperluan dan fasilitas hidup, baik yang primer, seperti rumah tempat tinggal, makanan, pakaian dan sebagainya, atau keperluan skunder, seperti; rumah bagus, kendaraan bagus, baju bagus, jalan raya bagus, TV, dan sebagainya. Oleh karena itu semua aktivitas perekonomian pada dasarnya bertujuan untuk memajukan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. 350 Lihat, D. Chairat, Falsafah Pancasila Jakarta: Wijaya, 1955 , h. 22 351 Ibid. 406 Berbicara tentang keadilan sosial yang merata dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dalamnya tentang pemerataan ekonomi, maka paling tidak ada beberapa langkah yang harus direalisasikan, yaitu;

1. Kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan

Dalam hubungan ini, Pemerintah sebaiknya dapat menawarkan pembiayaan pendidikan yang terjangkau oleh masyarakat, terutama masyarakat yang berpendapatan rendah. Karena dengan biaya yang tinggi menyebabkan masyarakat yang berpendapatan rendah tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka, maka implikasinya kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi mereka sangat sulit, akibatnya pemerataan dalam bidang pendidikan tidak tidak mencapai sasaran, dalam kata lain keadilan sosial dalam hal ini tidak terealisasi. Demikian juga dengan pelayanan kesehatan, pembiayaan kesehatan harus terjangkau dengan kemampuan masyarakat, terutama masyarakat yang berpendapatan rendah, meskipun mutu pelayanan kesehatan dari waktu ke waktu harus selalu ditingkatkan. Memang diakui bahwa Pemerintah telah menyediakan Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai alternatif tempat pengobatan yang memberi pelayanan kepada masyarakat dengan harga murah, tetapi itu untuk penyakit ringan. Sementara pada saat yang sama dengan adanya Rumah Sakit yang memasang tarif mahal sehingga masyarakat umum yang berpendapatkan rendah tidak mampu berobat. Apalagi rumah sakit swasta yang tidak dapat dimasuki kecuali oleh orang-orang berduit. Jika hal ini yang terjadi, maka keadilan sosial dalam hal pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat belum terealisasi.

2. Pemerataan kesempatan kerja

Dalam hal ini Pemerintah agar lebih komitmen mendukung pemberdayaan ekonomi koperasi sampai ke tingkat desa dan perkampungan, serta membuka perusahaan-perusahaan yang dapat memberi peluang pekerjaan bagi menyerap tenaga kerja, baik dalam jumlah besar ataupun kecil. Dengan demkian, diharapkan akan membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi rakyat 407 Indonesia. Target dari semua ini adalah terciptanya pertumbuhan ekonomi secara merata.

3. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam politik

Kesempatan untuk berpartisipasi bagi rakyat dalam berpolitik secara luas sudah dapat dirasakan, tetapi perlu upaya peningkatan kesadaran berpolitik untuk kepentingan bangsa dan negara secara keseluruhan maslahat umat , bukan semata untuk kepentingan pribadi atau golongan. Jika kepentingan bangsa dan negara yang menjadi prioritas dalam berpolitik, maka akan tercipta kedamaian dan stabilitas politik. Tetapi jika yang terjadi prioritas kepentingan pribadi dan golongan, maka yang terjadi adalah banyaknya konflik kepentingan sebagai akibat banyaknya persaingan antara partai politik, dan hal ini berdampak pada kondisi perpolitikan yang tidak kondusif, negara akan selalu gonjang ganjing, carut marut dan sebagainya.

4. Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah tanah air.

Di era Reformasi sudah ada Kementerian Pembangunan Wilayah Tertinggal, tetapi hasil kerjanya belum terlihat. Walau bagaimana pun juga pembangunan harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia, agar tidak terjadi kecemburuan sosial dari wilayah tertinggal kepada daerah lain yang sudah dibangun.

5. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

Saat ini meskipun sudah di era Reformasi, tetapi untuk mendapatkan keadilan dalam berbagai aspek kehidupan masih diselimuti kabut tebal, karena bangsa Indonesia masih kental dengan praktek nepotisme dan korupsi, terutama dalam hal memperoleh keadilan hukum tetap saja masih ada permainan-permainan. Dalam rangka merealisasikan langkah-langkah pemerataan ekonomi, maka berbagai program kongrit berdimensi sosial harus diwujudkan dan di kelola secara professional, baik melanjutkan program terdahulu yang terbengkelai ataupun merangka program baru. Di dalam merealisasikan itu semua hal terpenting yang menjadi prioritas adalah membangun