Bangsa Beradab dan Bermartabat

377

1. Aspek status.

Artinya manusia Indonesia secara geopolitik harus dipersepsikan secara integral. Dengan begitu dapat dihindari kekhawatiran munculnya fragmentasi dan upaya-upaya sparatis, sehingga keutuhan Indonesia sebagai sebuah negara dapat dipertahankan dari waktu ke waktu.

2. Asper martabat.

Artinya manusia Indonesia harus diposisikan sebagai subjek yang aktif, maka prinsip-prinsip dan nilai-nilai kemanusiaan manusia Indonesia harus dijungjung tinggi, sehingga menjadi manusia-manusia yang terhormat dan dihargai, baik dalam pergaulan di tingkat regional, nasional atau pergaulan dalam sekala Internasional. Oleh karenanya prinsip-prinsip kemanusiaan manusia Indonesia tidak dapat dikorbankan hanya untuk mencapai tujuan yang tidak memberi manfaat banyak kepada manusia Indonesia secara keseluruhan, dalam arti yang tidak memihak pada kepentingan rakyat banyak.

3. Aspek kebersamaan dalam perbedaan.

Manusia Indonesia sebagimana bangsa-bangsa lain di dunia, terutama di beberapa kawasan Asia Tenggara adalah individu-individu yang terhimpun dari etnik, komunitas, bangsa yang berbeda-beda tapi dalam satu kordinasi ke arah kesatuan gerak dan langkah dalam membangun masa depannya yang lebih baik, maka dalam konteks ini saling pengertian understanding antara sesama etnik, komunitas dan bangsa harus terus dibina dari waktu ke waktu dalam rangka terciptanya solidaritas nasional sepanjang tidak mengganggu prinsip-prinsip dasar keyakinan masing-masing. Oleh karena itu sikap egoistik dan sikap tidak peduli terhadap sesama etnik dan komunitas harus dihindari, karena sikap egoistik cenderung memunculkan tindakan eksploitatif, maka gagasan multi kulturalime dalam membangun Indonesia ke depan yang pluralistik harus didukung.

4. Aspek dinamisasi.

378 Manusia Indonesia sebagaimana manusia-manusia lain di dunia adalah manusia-manusia yang terus menerus berproses dari satu tahap ke tahap berikutnya, maka manusia Indonesia-pun adalah manusia-manusia yang memiliki inisiatif, innovatif dan berwawasan ke depan sesuai dengan perjalanan hidup dari satu titik ke titik yang lain 309 . Jika aspek-aspek tersebut di atas difahami dan dihayati dengan baik, maka kita harus bisa memposisikan manusia Indonesia sebagai manusia yang memiliki harga diri dan martabat. Namun dari aspek lain bangsa yang bermartabat dan memiliki harga diri di mata bangsa lain berdasarkan ukuran dan fakta di era global seperti sekarang ini dapat diwujudkan jika rakyat Indonesia sudah bisa menciptakan kesejahteraan yang adil dan merata. Tetapi malangnya negara kita di mata bangsa lain dalam beberapa dekade terakhir tidak memiliki martabat dan harga diri. Sebagai bukti dari realitas ini ialah banyaknya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap para Tenaga Kerja Indonesia TKI di beberapa negara di luar negeri, antaranya di Malaysia, Singapore, Korea, Hongkong, Arab Saudi, Kuweit dan sebagainya 310 . Tidak sedikit dari para TKI yang dideportasi ke Tanah Air akibat berbagai masalah, baik karena perilaku para majikan yang tidak bermoral atau karena skill yang tidak dimiliki para TKI atau karena komunikasi yang tidak nyambung. Tidak adanya martabat dan harga diri bangsa kita di mata bangsa lain adalah sebagai akibat dari beberapa faktor, antaranya sebagai berikut; 1. Penegakkan hukum supremasi hukum yang kontra produktif. Lebih parah lagi hukum terkesan dimanipulasi atau dipermainkan dengan kekuatan uang, maka dampaknya hukum sedikitpun tidak memberikan rasa jera kepada para pelaku kejahatan. 2. Korupsi yang semakin merajalela. Berbagai pendekatan dalam rangka pemberantasan korupsi telah dilakukan antaranya melalui 309 Band. Soerjanto Poespowardojo, Filsafat Pancasila Sebuah Pendekatan Sosio-Budaya Jakarta: PT. Gramedia, 1989 , h. 156 310 .Beberapa istilah yang bernada hinaan muncul, misalnya di Malaysia “ Indon “, di Arab Saudi “ Indonesia Bagor “ orang Indonesia sapi, tidak memiliki otak atau mukh .