88 yang digunakan di SMP Negeri 1 Galur diantaranya yaitu Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Lembar Kegiatan Siswa LKS, Buku Siswa, dan Buku Guru. RPP yang digunakan dalam pembelajaran di SMP
Negeri 1 Galur masih kurang bervariasi dan dominan menggunakan metode ekspositori. Namun, tidak semua materi cocok dengan penggunaan
metode tersebut. Dalam pembelajaran matematika metode yang bervariasi diperlukan untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang menyenangkan
bagi siswa. Matematika diakui sebagai pelajaran yang penting, namun sulit untuk dipelajari. Terlebih matematika tumbuh dan berkembang karena
proses berpikir yang terbentuk melalui berbagai aktivitas siswa dalam pembelajaran. Untuk dapat mewujudkan pembelajaran matematika yang
menyenangkan, memudahkan siswa belajar matematika, dan memuat aktivitas yang dapat menuntun siswa dari keadaan yang sangat konkrit
dalam mempelajari matematika dapat digunakan suatu pendekatan, salah satunya yaitu matematika realistik.
Kegiatan pembelajaran memerlukan adanya metode yang bervariasi dan masih perlunya LKS pendukung dalam pembelajaran. Oleh
karena itu, diperlukan adanya pengembangan perangkat pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kegiatan
Siswa LKS.
b. Analisis Kurikulum
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru diperoleh informasi bahwa kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 1
89 Galur adalah Kurikulum 2013 dengan revisi 2016. Analisis kurikulum
mata pelajaran matematika yaitu materi aritmatika sosial untuk siswa SMP kelas VII mengacu pada kurikulum 2013 sebagaimana terdapat dalam
Lampiran Permendikbud Nomor 21 tahun 2016. Dalam kurikulum 2013 revisi 2016 materi aritmatika sosial diajarkan pada semester dua di kelas
VII SMP sesuai dengan KI dan KD yang telah ditetapkan. Beberapa aspek yang dianalisis yaitu Kompetensi Inti KI, Kompetensi Dasar KD,
indikator pencapaian kompetensi, dan materi pembelajaran. Hasil analisis kurikulum yang dilakukan berupa Kompetensi Dasar
KD, indikator pencapaian kompetensi, dan materi pembelajaran. Hasil tersebut digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan materi aritmatika
sosial pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Hasil analisis penjabaran Kompetensi Dasar berupa indikator-indikator pencapaian
kompetensi terdapat dalam Lampiran A.3. Berdasarkan analisis tersebut
pengembangan perangkat pembelajaran pada materi aritmatika sosial dapat diimplementasikan pada siswa SMP kelas VII.
c. Analisis Karakteristik Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran yang dilakukan pada tanggal 19, 21, dan 26 Januari 2017 menunjukkan bahwa siswa terlihat
aktif dan mandiri dalam belajar. Hal tersebut diindikasikan dengan siswa aktif dalam diskusi di kelas, siswa sudah membaca materi yang akan
dipelajari pada setiap pertemuan, dan beberapa siswa berani bertanya jika ada materi yang kurang paham. Kegiatan pembelajaran dengan diskusi dan
90 menganalisis
permasalahan dapat
mendorong siswa
untuk mengembangkan kemampuan dalam berpikir.
Beberapa siswa di kelas memiliki motivasi belajar yang tinggi. Indikasinya yaitu sebagian besar siswa sudah membaca dan mempelajari
terlebih dahulu materi yang akan dipelajari, serta keaktifan siswa dengan bertanya dan menyampaikan pendapat dalam kegiatan pembelajaran.
Ketika guru menawarkan untuk menjawab soal, siswa dengan suka rela menjawab secara spontan dan bahkan mengerjakan soal di depan kelas.
Hal menarik yang diperoleh dari hasil observasi yaitu siswa memiliki rasa ingin tahu yang besar dalam mempelajari materi baru dan merasa
tertantang jika diberikan kegiatan dengan menganalisis permasalahan untuk diselesaikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan tindakan siswa dalam
pembelajaran yaitu langsung mengerjakan soal yang diberikan dan aktif berdiskusi dalam menyelesaikan soal. Oleh karena itu, guru perlu
memfasilitasi kemampuan yang dimiliki siswa di kelas tersebut. Berdasarkan tahap perkembangan siswa, pola pemikiran siswa
SMP masih dalam tahap formal Carlin, 1993. Dalam tahap operasi formal, siswa sudah dapat membentuk hipotesis, melakukan penyelidikan,
dapat menghubungkan bukti dan teori, serta anak dapat membangun dan memahami penjelasan yang rumit mencangkup rangkaian deduktif dan
logika Srini M. Iskandar, 2001: 28-29. Berdasarkan hal tersebut, penyajian masalah secara realistik dapat mendorong siswa untuk
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dalam berpikir.
91 Realita pembelajaran di kelas, keaktifan siswa belum didukung
dengan adanya perangkat pembelajaran berupa LKS. Selain itu, ada kecenderungan guru menyampaikan materi pembelajaran dengan
menggunakan media power point dikarenakan lebih praktis dan mudah. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pembelajaran yang dapat
mengaktifkan siswa dan mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Hasil analisis karakteristik siswa tersebut menjadi acuan dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kegiatan Siswa LKS matematika
realistik untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
d. Analisis Situasi