151 berpikir tingkat tinggi sehingga perangkat pembelajaran yang dikembangkan
telah sesuai dengan kedua hal tersebut.
2. Analisis Kepraktisan Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi syarat praktis berdasarkan data penelitian berupa hasil angket respon guru dan respon
siswa. Secara umum, guru dan siswa sebagai pengguna perangkat pembelajaran memberikan respon yang positif. Hal tersebut sesuai dengan
hasil analisis dari respon guru dan respon siswa. Respon positif yang diberikan oleh guru dan siswa menunjukkan aspek kemudahan dan keterbantuan yang
dirasakan dengan adanya perangkat pembelajaran matematika realistik dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi aritmatika sosial.
Berdasarkan data dari angket respon guru diperoleh skor rata-rata 3,70 dengan skor maksimum 4,00 yang menunjukkan perangkat termasuk dalam
kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan baik RPP maupun LKS sudah jelas, sesuai dengan pendekatan
yang digunakan, dan sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan siswa diperoleh dari hasil observasi di lapangan. Kemudahan penggunaan LKS salah satunya
kegiatan dalam LKS mengarahkan siswa untuk berpikir tingkat tinggi, sehingga dapat membantu guru dalam pembelajaran di kelas.
Berdasarkan data dari angket respon siswa diperoleh skor rata-rata 3,48 dengan skor maksimum 4,00 yang menunjukkan perangkat termasuk
dalam kategori sangat baik. Kemudahan dan keterbantuan yang dirasakan siswa dikarenakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan disesuaikan
152 dengan tahap perkembangan anak dan memberikan kebebasan siswa dalam
menyelesaikan permasalahan dengan cara masing-masing. Menurut John W. Santrock 2011: 60 bahwa tahap perkembangan siswa SMP menurut Piaget
termasuk dalam tahap operasional formal. Namun, dalam faktanya siswa SMP baru saja memulai tahap operasional formal dan sebagian besar masih dalam
tahap operasional konkrit. Oleh karena itu, penggunaan matematika realistik dipilih untuk memudahkan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan dari
masalah realistik. Selain itu, siswa dapat aktif dan berpikir secara luas dalam pembelajaran karena kemampuan berpikir tingkat tinggi berperan dalam
meningkatkan daya nalar siswa. Menurut Corebina, dkk Femmy Kawuwung, 2011: 158 bahwa keterampilan dalam berpikir tingkat tinggi dapat diketahui
dari kemampuan kognitif siswa pada tingkatan analisis, sintesis, dan evaluasi. Kemampuan dalam tingkatan tersebut dapat meningkatkan daya nalar siswa
dalam berpikir.
3. Analisis Keefektifan Perangkat Pembelajaran