Pengaruh motivasi terhadap budaya organisasi

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Gianyar, Bali, dengan objek penelitian adalah Lembaga Perkreditan Desa LPD di Kabupaten Gianyar Tahun 2014,

4.2. Identifikasi Variabel

Berdasarkan pokok masalah, maka variabel dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut ; 1. Motivasi Ketua LPD X 1 2. Kompetensi Ketua LPD X 2 3. Budaya Organisasi LPD Y 1 4 Kinerja LPD Y 2

4.3. Definisi Operasional Variabel

Dalam definisi operasional variabel ini dijelaskan tentang : Kompetensi Ketua LPD, Motivasi Ketua LPD, dan Budaya Organisasi LPD serta Kinerja LPD. Data yang dianalisis adalah fakta yang ada dalam periode pengamatan yakni tahun 2014, untuk masing – masing sampel LPD di Kabupaten Gianyar. Secara lebih rinci, definisi operasional variabel tersebut diuraikan sebagai berikut : 1. Kompetensi Ketua Lembaga Perkreditan Desa X 1 adalah kesiapan ketua LPD dalam menghadapi persaingan untuk mencapai tujuan, sesuai dengan bidang usaha yang ditekuni. Dalam hal ini indikator kompetensi ketua LPD diukur dengan; pernyataan responden tentang latar belakang pendidikan yang berkaitan dengan perbankan atau ekonomi untuk memajukan dan mengelola LPD X 11 , pernyataan responden tentang sistem nilai atau kejujuran tertentu untuk mengelola LPD X 12 , pernyataan responden tentang pengetahuan manajemen dan mengaplikasikannya untuk mendukung pengelolaan LPD X 13 dan pernyataan responden Ketua LPD tentang ketrampilan keuangan untuk mendukung pengelolaan LPD X 14 . 42 2. Motivasi Ketua Lembaga Perkreditan Desa X 2 adalah faktor-faktor pendorong yang melandasi ketua LPD untuk mengembangkan usahanya. Motivasi yang diukur adalah motivasi untuk berprestasi Need for Achievement dan motivasi untuk berkuasa Need for Power. Dalam hal ini indikator dari motivasi berprestasi diukur dengan pernyataan responden terhadap ; tugas yang dilakukan diusahakan selesai dengan kualitas yang tinggi X 21 , Tugas-tugas diselesaikan tepat pada waktunya X 22 , Hasil kerja yang optimal selalu menjadi focus X 23 . Prosedur kerja dilakukan secara konsekuen X 24 . Waktu kerja digunakan untuk kepentingan LPD X 25 . Sedangkan indikator dari motivasi berkuasa diukur dengan pernyataan responden terhadap; Kebijakan yang dilahirkan mampu mengapresiasi kebutuhan bawahan X 26 , Kebijakan yang dilahirkan mengedepankan kepentingan LPD X 27 , Pemecahan permasalahan didahului dengan identifikasi permasalahan X 28 dan l angkah-langlah persuasif dikedepankan sebelum melakukan tindakan tugas X 29 3. Budaya organisasiperusahaan Lembaga Perkreditan Desa Y 1 adalah sebagai suatu nilai-nilai dasar bersama berbagai norma, etika, keyakinan dan aturan yang diyakini dan dilaksanakan secara konsisten oleh masing-masing tenaga kerja. Dalam hal ini indikator dari budaya organisasi LPD diukur dengan pernyataan responden ketua LPD atas; pernyataan responden Ketua LPD yakni; dalam menjalankan usaha selalu meyakini dan menjalankan etika bisnis LPD dengan baik Y 11 , pernyataan responden bahwa mereka selalu yakin atau komit untuk melayani dengan kejujuran, dalam melayani nasabah Y 12 , pernyataan responden bahwa mereka karyawan LPD selalu loyal terhadap kegiatan LPD Y 13 , memisahkan secara jelas keuangan LPD dengan keuangan untuk kepentingan pribadi Y 14 dan pernyataan responden bahwa LPD selalu berusaha memberikan penghidupan yang layak pada karyawan dalam melaksanakan usahanya Y 15 . 4. Kinerja LPD Y 2 adalah hasil kerja yang dicapai oleh LPD yang dapat menjamin tercapainya tujuan LPD dalam mengembangkan usahanya. Dalam 43